Liputan6.com, Jakarta Pernikahan menjadi sebuah prosesi yang sakral setiap pasangan, dimana dua mempelai bersanding untuk mengikat janji suci. Namun ada sebuah tradisi unik yang mengharuskan mempelai pria bersembunyi saat menikah. Selain mengikat cinta, pernikahan menjadi komitmen pria dan wanita. Selain saling setia, selayaknya suami istri saling menjaga satu sama lain.
Beberapa desa di India Surkheda, Sanada, dan Ambal wilayah Gujarat, India ada tradisi pernikahan unik tanpa kehadiran fisik pengantin pria. Menurut cerita rakyat, saudara perempuan pengantin pria atau wanita belum menikah dari keluarganya menjadi perwakilan, menggantikan pengantin pria dalam upacara pernikahan.
Advertisement
Meski terdengar aneh, namun kepercayaan warga setempat sudah mendarah daging.
Advertisement
Pengantin pria mengenakan pakaian "sherwani", melengkapinya dengan "safa" di kepala, dan membawa pedang tradisional. Namun, sesuai tradisi, ia tidak bisa menghadiri pernikahannya sendiri, melihat sang istri.
Adik perempuan mempelai prialah yang menjalani prosesi pernikahan. Meski tak menikah secara langsung, namun ada makna mendalam di balik pernikahan unik ini. Berikut Liputan6.com merangkum tradisi unik pernikahan di Gujarat melansir dari NDTV, Jumat (8/12/2023).
Melindungi Pengantin Pria dari Bahaya
Dewa laki-laki di ketiga desa ini, yang dikenal sebagai para bujangan, dihormati dengan menjaga pengantin pria di rumah. Keyakinan ini berakar dalam kepercayaan bahwa langkah tersebut akan melindungi pengantin pria dari segala bahaya.
Ritual yang biasanya dilakukan oleh pengantin pria, seperti mengambil "mangal phere", kini dilaksanakan oleh saudara perempuannya. Saudari tersebut memimpin prosesi pernikahan, menikahi pengantin wanita, dan membawanya pulang.
Kanjibhai Rathwa, warga desa Surkheda, menjelaskan, "Semua ritual yang secara tradisional dilakukan oleh pengantin pria dilakukan oleh saudara perempuannya. Dia mengambil 'mangal phere' bersama pengantin wanita, bukan saudara laki-lakinya."
Advertisement
Dampak Meninggalkan Tradisi
Sama seperti tradisi adat pada umumnya, ada akibat yang dipercaya berdampak jika tak melaksanakan ritual menyembunyikan pengantin pria tersebut. Ramsingbhai Rathwa, kepala desa di Surkedha, menekankan bahwa mengabaikan tradisi ini dapat berakibat buruk.
"Praktik ini dilakukan di tiga desa. Diyakini bahwa jika kita tidak mengikuti adat ini, maka kerugian akan menimpa," ujar Rathwa.
"Beberapa kali beberapa orang mencoba untuk tidak mengikuti tradisi, entah mereka berakhir dengan pernikahan yang rusak atau timbul masalah lain."
Tradisi unik ini menjadi landasan kuat dalam kehidupan masyarakat setempat, dengan keyakinan bahwa menghormati tradisi akan membawa keberuntungan dan keharmonisan.