5 Bahaya Briket Bagi Kesehatan, Asap Beracun yang Ganggu Sistem Pernapasan

Briket adalah blok atau batangan padat yang terbentuk dari bahan bakar padat, seperti serbuk kayu, limbah pertanian, serbuk batu bara, atau campuran bahan organik lainnya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 27 Des 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 20:30 WIB
Kerap Jadi Alternatif Pengganti Kompor Gas Elpiji, Sudahkah Anak-Anak Mengenal Briket? (3)
Kerap Jadi Alternatif Pengganti Kompor Gas Elpiji, Sudahkah Anak-Anak Mengenal Briket? (3)

Liputan6.com, Jakarta Briket adalah bahan bakar padat yang sering digunakan sebagai pengganti kayu bakar. Namun, penggunaan briket dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu bahaya briket bagi kesehatan adalah emisi gas beracun yang dihasilkan saat dibakar.  

Gas-gas beracun seperti karbon monoksida dan partikel-partikel berbahaya, dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Bahaya briket bagi kesehatan tentu menyebabkan gangguan pernapasan, serta penyakit pada sistem pernapasan. Selain itu, pembakaran briket juga dapat menghasilkan asap yang beracun bagi lingkungan.

Ada berbagai jenis dan bentuk briket yang biasa digunakan, seperti briket arang, briket kayu, dan briket dari limbah biomassa. Masing-masing jenis briket memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat menimbulkan efek yang berbeda pula bagi kesehatan. Misalnya, briket arang cenderung menghasilkan asap lebih banyak daripada briket kayu, sedangkan briket limbah biomassa dapat menghasilkan emisi yang lebih beracun.

Untuk mengurangi bahaya briket bagi kesehatan, penting bagi kita untuk lebih memahami jenis-jenis briket yang ada dan efeknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut ini bahaya briket yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/12/2023). 

Bahaya Briket

Briket Tempurung
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik berkunjung ke tempat produksi briket tempurung di Polewali Mandar (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Briket adalah sebuah jenis bahan bakar padat yang terbuat dari campuran serbuk kayu, arang, batubara, limbah biomassa, atau bahan-bahan organik lainnya yang dicetak menjadi bentuk tertentu, mulai dari bulat, segi empat, hingga silinder. Briket digunakan sebagai alternatif bahan bakar untuk memasak, pemanas ruangan, dan produksi energi di berbagai industri.

Meskipun briket dianggap sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan karena menggunakan limbah biomassa, namun penggunaannya dapat membawa bahaya bagi kesehatan. Pembakaran briket dapat menghasilkan asap dan gas beracun yang dapat merugikan sistem pernapasan serta menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Berikut ini beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan:

Emisi Gas Beracun

Pembakaran briket menghasilkan emisi gas beracun, termasuk karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Karbon monoksida, yang tidak berwarna dan tidak berbau, dapat menyebabkan keracunan dan bahkan kematian jika terhirup dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, sulfur dioksida dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan masalah kesehatan pernapasan.

Partikel Udara yang Berbahaya

Proses pembakaran briket menghasilkan partikel-partikel udara yang sangat kecil, dikenal sebagai PM2.5 dan PM10 yang dapat dengan mudah terhirup ke dalam paru-paru. Partikel-partikel ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, meningkatkan risiko penyakit pernapasan, dan berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung dan kanker.

Toksin Organik dan Senyawa Kimia Berbahaya

Komponen organik dalam briket, terutama jika terbuat dari limbah pertanian atau kayu yang tidak terkompresi dengan baik, dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya saat dibakar. Beberapa di antaranya termasuk benzene dan formaldehida, yang memiliki potensi karsinogenik dan dapat merugikan kesehatan sistem pernapasan.

Dampak Kesehatan Anak-anak

Anak-anak lebih rentan terhadap dampak negatif penggunaan briket, karena sistem pernapasan mereka masih dalam tahap perkembangan. Paparan gas beracun dan partikel udara dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kognitif anak-anak dan dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan.

Polusi Udara dalam Ruangan

Penggunaan briket dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang memadai, dapat meningkatkan tingkat polusi udara dalam ruangan. Polusi ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat, menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan.

Upaya Pencegahan

Arang Bambu (Bamboo Charcoal)
Arang Bambu (Bamboo Charcoal)

Untuk mengatasi dan mencegah dampak negatif yang lebih spesifik dari penggunaan briket terhadap kesehatan, diperlukan serangkaian upaya pencegahan yang mendalam dan terperinci. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diimplementasikan:

Pemilihan Briket Berkualitas Tinggi

Penting untuk memilih briket yang diproduksi dengan standar kualitas tinggi. Bahan baku yang digunakan sebaiknya bersih dari kontaminan berbahaya dan proses pembuatan briket, harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan yang ketat. Ini dapat membantu mengurangi emisi gas beracun dan senyawa berbahaya selama proses pembakaran.

Penggunaan Peralatan Pembakaran yang Efisien

Memastikan penggunaan peralatan pembakaran yang dirancang dengan efisiensi tinggi adalah langkah kunci. Sistem pembakaran yang efisien tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan energi, tetapi juga mengurangi emisi gas buang dan partikel berbahaya ke udara.

Teknologi Pemurnian Emisi

Mengadopsi teknologi pemurnian emisi adalah upaya proaktif, di mana dapat mengurangi dampak negatif dari gas beracun dan partikel-partikel udara yang dihasilkan selama pembakaran briket. Sistem pemurnian udara, seperti filter partikel dan perangkat kontrol emisi gas, dapat dipasang untuk mengurangi tingkat polusi udara dalam ruangan.

Ventilasi yang Optimal

Meningkatkan ventilasi dalam ruangan merupakan langkah penting, untuk menghindari penumpukan gas beracun dan partikel udara. Memastikan adanya aliran udara yang baik di seluruh ruangan dapat membantu mengurangi konsentrasi polutan dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.

Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Pendidikan masyarakat mengenai risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan briket dan alternatif pemanasan yang lebih aman adalah kunci. Kesadaran akan bahaya ini dapat mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan memotivasi perubahan perilaku di tingkat masyarakat.

Inovasi Energi Bersih

Dukungan terhadap inovasi dan pengembangan teknologi energi bersih, dapat menjadi solusi jangka panjang. Pendorong investasi dalam sumber energi terbarukan, seperti energi surya dan biomassa bersih, dapat membantu menggantikan penggunaan briket dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Jenis Briket

Tempat Pembuatan Arang Batok Kelapa
Sebanyak 8 lapak pembakaran arang batok kelapa dihentikan operasionalnya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di mana untuk wilayah Jakarta Timur kualitas udara di kawasan itu tidak sehat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Bentuk-bentuk briket juga bermacam-macam, mulai dari bentuk bulat, segi empat, sampai dengan bentuk kotak. Bentuk briket ini bergantung pada proses pembuatan dan kegunaannya. Untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan briket, penting bagi kita untuk memilih jenis bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan, serta mengurangi penggunaan briket sebagai bahan bakar. Hal ini perlu dilakukan demi menjaga kesehatan dan kualitas udara yang lebih baik bagi masyarakat.

Briket batu bara

Penggunaan briket batu bara dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi kesehatan manusia. Briket batu bara menghasilkan polusi udara yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan, seperti asma dan bronkitis. Selain itu, pembakaran briket batu bara juga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global. Untuk mengurangi dampak negatifnya, penting untuk mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan demi menjaga keberlangsungan hidup generasi mendatang. 

Briket biomassa

Briket biomassa adalah bahan bakar padat yang terbuat dari limbah biomassa seperti serbuk kayu, jerami, tempurung kelapa, dan lain sebagainya. Meskipun briket biomassa dianggap sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, penggunaannya sebenarnya dapat membahayakan kesehatan. Briket biomassa mengandung zat-zat berbahaya seperti sulfur, nitrogen, dan klorida yang dapat menyebabkan polusi udara dan memicu penyakit pernafasan. Selain itu, emisi karbon monoksida yang dihasilkan saat membakar briket biomassa dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebagai solusi, penggunaan briket biomassa sebaiknya dibatasi dan diganti dengan bahan bakar ramah lingkungan lainnya, seperti gas atau listrik. Selain itu, penggunaan briket biomassa yang lebih aman seperti briket yang telah diolah secara baik juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan.

c. Briket bioarang

Briket bioarang merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif yang sering digunakan untuk memasak maupun pemanas ruangan. Meskipun dianggap sebagai solusi ramah lingkungan, penggunaan briket bioarang juga memiliki bahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu bahaya penggunaan briket bioarang adalah emisi gas beracun, seperti karbon monoksida dan partikel-partikel kecil yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan. Selain itu, ketika digunakan dalam ruangan yang kurang ventilasi, briket bioarang juga dapat meningkatkan risiko keracunan karbon monoksida. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bahaya penggunaan briket bioarang serta memilih jenis briket yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya