Mengenal Presiden Gen Z Rian Fahardhi, Sukses Curi Perhatian Generasi Muda

Presiden Gen Z Rian Fahardhi adalah influencer yang dikenal kritis di media sosial.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 22 Jan 2024, 13:50 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2024, 13:50 WIB
Ilustrasi Gen Z
Ilustrasi Gen Z. (Pixabay/PublicDomainPictures)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Gen Z adalah sosok anak muda yang cerdas dan berani dalam menyuarakan pendapatnya terkait topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat, khususnya terkait politik. Salah satu sosok Presiden Gen Z yang terkenal dalam hal ini adalah Rian Fahardhi yang aktif, memberikan pandangan dan pendapatnya terhadap isu-isu politik yang tengah viral di media sosial.

Meskipun masih tergolong muda, Presiden Gen Z seperti Rian Fahardhi juga seringkali menjadi pemberi inspirasi dan motivasi bagi anak muda lainnya untuk tidak takut bersuara dan memiliki pandangan politik yang jelas. Dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang semakin pesat, Gen Z akan semakin mudah untuk mengetahui informasi, serta menyampaikan aspirasi mereka terutama terkait politik.

Presiden Gen Z Rian Fahardhi menjadi contoh, bahwa anak muda juga memiliki peran penting dalam dunia politik, juga mampu memberikan dampak positif di masyarakat dengan suara mereka. Kehadiran Rian membawa semangat baru dalam dunia politik, di mana anak muda tidak hanya menjadi objek dari kebijakan-kebijakan yang dibuat, namun juga aktif menjadi subjek yang memberikan ide dan kontribusi positif demi kemajuan bangsa. 

Berikut ini informasi tentang presiden Gen Z yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (22/1/2024). 

Profil Presiden Gen Z

Contoh ilustrasi kontribusi Gen Z dan Milenial dalam menerapkan zero waste movement
Ternyata gerakan zero waste telah dilakukan oleh Generasi Z dan Milenial, hasilnya telah dilakukan survei oleh Jakpat. (Foto: Unsplash.com/ Nik)

Generasi Z adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kelompok orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka ini adalah generasi yang tumbuh dan terpapar dengan teknologi, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Generasi Z dideskripsikan sebagai individu yang aktif, kreatif, mandiri dan juga cerdas. Mereka juga terkenal dengan sikap mereka yang selalu berani untuk bersuara, terhadap berbagai isu sosial dan politik yang sedang trend di masyarakat.

Salah satu contoh dari Presiden Gen Z yang cukup dikenal adalah Rian Fahardhi. Dengan usianya yang masih muda, Rian sudah menjadi salah satu pemimpin muda yang aktif dalam memberikan pandangan dan pendapatnya terhadap berbagai isu yang sedang berkembang di masyarakat, khususnya terkait politik.

Rian dikenal sebagai sosok yang berani dan tegas dalam menyampaikan pendapatnya, sehingga menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya, untuk juga ikut serta aktif dalam diskusi dan perdebatan terkait isu-isu penting di masyarakat. Dengan kepemimpinan yang dinamis dan sikap yang visioner, Rian Fahardhi diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya, untuk turut serta aktif dalam perubahan sosial yang lebih baik. 

Mahasiswa yang menempuh pendidikan S2 di bidang Ilmu Politik ini, mendapatkan banyak perhatian dari kalangan generasi muda karena keberaniannya, dalam menyampaikan pandangan tentang isu-isu aktual yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Misalnya pada Debat Cawapres 2024, Rian Fahardhi memberikan penjelasan mengenai pakaian dari 3 paslon yang sedang berlangsung. Dengan gaya santainya, Rian Fahardhi menyampaikan pendapatnya mengenai penampilan para cawapres tanpa meninggalkan substansi yang penting.

 

Ciri-ciri Gen Z

Ilustrasi anak muda
Ilustrasi anak muda. (Photo by Nicolas Lobos on Unsplash)
  1. Generasi Z adalah kelompok pertama yang tumbuh besar di tengah-tengah kemajuan teknologi digital. Mereka tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat bantu, tetapi teknologi menjadi bagian integral dari hidup sehari-hari mereka.
  2. Anggota Generasi Z memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi konten digital dalam berbagai bentuk, termasuk video online, platform media sosial dan permainan daring. Mereka juga terlibat aktif dalam membuat dan berbagi konten sendiri, menggambarkan kecakapan mereka dalam berkreasi di dunia digital.
  3. Generasi Z diakui sebagai kelompok yang responsif terhadap perubahan, baik dalam hal teknologi maupun dalam isu-isu sosial. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan cepat dengan tren baru, perubahan budaya dan perkembangan dalam masyarakat.
  4. Dalam menghadapi eksposur yang tinggi terhadap dunia daring, Generasi Z menunjukkan kepedulian yang meningkat terhadap privasi dan keamanan daring.
  5. Generasi Z sering kali menunjukkan kesadaran lingkungan yang tinggi dan kepedulian terhadap isu-isu sosial. Mereka cenderung terlibat dalam gerakan sosial, mendukung keberlanjutan dan memilih produk dan merek yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan.
  6. Anggota Generasi Z cenderung menggunakan media sosial sebagai saluran untuk mengekspresikan pandangan politik mereka, berpartisipasi dalam kampanye politik dan menyuarakan dukungan atau ketidaksetujuan terhadap isu-isu tertentu.
  7. Generasi Z sering mencari fleksibilitas dalam pilihan karier mereka. Mereka lebih terbuka terhadap berbagai bentuk pekerjaan, termasuk pekerjaan lepas, bekerja secara daring, atau pengembangan karier melalui platform daring.

Pengaruh Gen Z dalam Dunia Politik

Anak Muda.
Ilustrasi anak muda dalam pemilu.

Pengaruh Media Sosial dan Aktivisme Digital

Generasi Z telah menjadikan media sosial sebagai alat utama, untuk menyuarakan pandangan politik dan terlibat dalam aktivisme. Mereka bukan hanya pengguna pasif, tetapi aktor aktif yang membentuk opini publik melalui kampanye daring. Keberadaan platform seperti Twitter, Instagram dan TikTok memberikan mereka panggung yang signifikan untuk menyampaikan pesan politik, membuat gerakan sosial dan membangun solidaritas online. Dengan kemampuan untuk berbagi cerita, foto dan video dalam sekejap, Generasi Z dapat meraih perhatian dan dukungan publik dengan cepat.

Partisipasi Pemilihan dan Registrasi Pemilih

Seiring dengan mencapai usia pemilih, Generasi Z menunjukkan ketertarikan yang tinggi untuk terlibat dalam proses demokrasi. Mereka aktif dalam upaya pendaftaran pemilih dan kampanye, untuk meningkatkan partisipasi pemilih di kalangan rekan sebaya mereka. Mereka mendefinisikan agenda politik, dengan memberikan suara mereka pada pemilihan umum, memperlihatkan kecenderungan untuk mendukung kandidat dan isu-isu yang mencerminkan nilai-nilai dan kepedulian mereka.

Kesadaran Sosial dan Lingkungan

Generasi Z terkenal karena kesadarannya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka secara aktif terlibat dalam kampanye-kampanye yang memperjuangkan keberlanjutan, kesetaraan dan hak asasi manusia. Protes dan aksi langsung, baik secara fisik maupun daring, menjadi sarana efektif bagi mereka untuk menyampaikan pesan politik mereka. Pendorong kepedulian terhadap isu-isu ini mendorong pemerintah dan partai politik, untuk memberikan perhatian lebih serius terhadap agenda-agenda yang diusung oleh Generasi Z.

Kritis terhadap Informasi dan Desinformasi

Dengan kecakapan teknologi mereka, Generasi Z cenderung menjadi konsumen informasi yang kritis. Mereka memiliki kemampuan untuk memeriksa dan memverifikasi kebenaran informasi, mengidentifikasi desinformasi dan mendeteksi manipulasi politik di dunia maya. Sikap skeptis mereka terhadap narasi politik yang tidak jelas atau tendensius, memunculkan permintaan akan transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin politik.

Kemandirian dalam Pendidikan Politik

Sebagai hasil dari keterampilan mandiri mereka, Generasi Z cenderung mencari informasi politik secara langsung melalui internet dan sumber-sumber daring lainnya. Mereka berpartisipasi dalam diskusi daring, membaca berita dari berbagai sumber, serta membentuk pandangan politik mereka sendiri. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan informasi yang disajikan oleh media utama, tetapi aktif dalam pencarian dan pemahaman informasi dari berbagai perspektif.

Inklusivitas dan Keterbukaan

Generasi Z memandang nilai-nilai inklusivitas dan keterbukaan sebagai prinsip utama dalam pandangan politik mereka. Mereka memperjuangkan hak-hak setiap individu, memperhatikan isu-isu keadilan sosial, juga menolak diskriminasi. Keterbukaan terhadap keragaman dan penolakan terhadap sikap diskriminatif menjadi dasar, bagi partisipasi mereka dalam perdebatan politik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya