Cara Sholat Dhuha, Simak Bacaan Niat, Waktu, Doa, dan Keutamaannya

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim, yang dilakukan di pagi hari setelah terbitnya matahari hingga sebelum waktu Dzuhur.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 13 Feb 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 18:30 WIB
Sholat Dhuha
Ilustrasi Melaksanakan Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Sholat ini dilakukan di pagi hari setelah terbitnya matahari hingga sebelum waktu Dzuhur. Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan, di antaranya menaungi orang yang melakukannya dengan rahmat dan keberkahan, serta menghapus dosa-dosa yang dilakukan sejak terbenamnya matahari hingga terbitnya matahari.

Sholat Dhuha juga dapat menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, sholat ini juga dapat menjadi sarana untuk meminta keberkahan dalam segala urusan dan memohon pertolongan dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sebagai orang Muslim, melakukan sholat Dhuha juga dapat menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Dalam sholat Dhuha, terdapat bacaan niat dan doa yang dianjurkan untuk dibaca. Dengan memahami tata cara sholat Dhuha dan mengusahakan untuk melaksanakannya, umat Muslim dapat merasakan manfaat serta keberkahan dari ibadah tersebut. Semoga dengan melaksanakan sholat Dhuha, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharapkan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan kita.

Lalu bagaimana tata cara sholat dhuha? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (13/2/2024).

Waktu Sholat Dhuha

Sholat dhuha adalah sholat khusus yang dilakukan pada waktu dhuha, yaitu sekitar tengah hari saat matahari mulai naik dan panasnya mulai terasa hingga mendekati waktu sholat dzuhur. Disarankan untuk melakukan shalat ini dalam rentang waktu tertentu, yaitu dari pukul 07:00-11:00 pagi. Namun, disarankan untuk melakukan salat dhuha setelah melewati seperempat hari pertama. Mengingat ada 24 jam dalam sehari, seseorang dapat melaksanakan shalat dhuha di tengah hari, sekitar pukul 08:00 pagi. Demikian pula pada seperempat siang antara pukul 09.00-11.00.

Oleh karena itu, telah ditentukan bahwa waktu terbaik untuk melakukan sholat dhuha adalah setelah seperempat hari pertama atau kedua berlalu, yaitu sekitar pukul 09:00 pagi. Hal ini memungkinkan seseorang untuk memiliki waktu yang cukup untuk melakukan aktivitas lain sebelum dan sesudah sholat. Dengan melaksanakan sholat khusus ini sesuai dengan waktu yang ditentukan, umat Islam dapat memenuhi kewajiban agama mereka dan mencari berkah sepanjang hari.

Niat Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan oleh umat Islam di pagi hari setelah matahari terbit dan sebelum waktu sholat Dhuhur. Sama seperti salat wajib, penting untuk memulai sholat Dhuha dengan niat. Niat untuk melaksanakan sholat Dhuha sedikit berbeda dengan soalat wajib, namun perbedaannya tidak terlalu signifikan, dan lafadz niatnya pun tidak terlalu panjang, sehingga mudah untuk dihafalkan.

Adapun bacaan niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:

أصلي سنة الضحى ركعتين لله تعالى الله أكبر

Ushallii sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar.

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar.”

Tata Cara Sholat Dhuha

Panduan Sholat Hajat
Ilustrasi Panduan Sholat Hajat Credit: shutterstock.com

Sholat Dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada waktu antara terbitnya matahari hingga sebelum waktu Dzuhur. Tata cara sholat Dhuha dapat dilaksanakan sebanyak 2 rakaat maupun 4 rakaat. Berikut tata cara sholat Dhuha secara urut:

1. Niat: Maksud hati untuk melaksanakan sholat dhuha sebanyak raka'at yang diinginkan.

2. Takbiratul ihram: Mengangkat tangan lalu membaca "Allahu Akbar" untuk memulai sholat.

3. Membaca doa iftitah: Dibaca setelah takbiratul ihram, sebelum membaca surat Al-Fatihah.

4. Membaca surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah setelah doa iftitah.

5. Membaca surat pendek: Setelah Al-Fatihah, membaca surat pendek atau beberapa ayat dari Al-Quran.

6. Ruku': Membungkuk dengan meletakkan tangan di atas lutut sambil membaca "Subhanallah".

7. I'tidal: Bangkit setelah ruku' dan membaca "Sami'allahu liman hamidah, Rabbana walakal hamd".

8. Sujud: Menyentuh lantai dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki, sambil membaca "Subhanallah".

9. Duduk diantara dua sujud: Duduk sambil membaca “Rabbighfirli, Rabbighfirli”.

10. Tashahhud: Duduk Tawaruk sambil membaca tasyahhud.

11. Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan kiri untuk menandai akhir sholat.

Jumlah raka'at untuk sholat dhuha dapat ditentukan sesuai dengan kemampuan, minimal 2 raka'at, dengan salam setiap selesai 2 raka'at.

 

Bacaan Doa Sholat Dhuha

Tata Cara Sholat Tasbih
Ilustrasi Sholat Tasbih Credit: shutterstock.com

Setelah melaksanakan salat Dhuha, penting untuk diingat bahwa ibadah ini belum sempurna. Untuk lebih menyempurnakan ibadah salat Dhuha kita, dianjurkan untuk membaca doa salat Dhuha. Adapun bacaan doa setelah sholat Dhuha adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmatta ‘ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shalihiin.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

 

Keistimewaan Sholat Dhuha

Menghambat Terkabulnya Sebuah Doa
Ilustrasi Muslimah Menunaikan Sholat Credit: freepik.com

Sholat dhuha memiliki sejumlah keutamaan, antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai sedekah

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

"Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat." (H.R. Muslim dari Abu Dzar)

b. Sebagai investasi amal cadangan

Salah satu fungsi ibadah shalat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan shalat wajib. Sebagaimana diketahui, shalat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat. Shalat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Jika shalatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain. Begitu juga sebaliknya, jika rusak shalatnya, ia akan merugi dan kecewa, Shalat sunah-termasuk shalat Dhuha-merupakan investasi atau amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan shalat fardhu (wajib).

c. Ghanimah atau keuntungan yang besar

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

"Barangsiapa shalat Dhuha 2 rakaat, ia tidak akan termasuk golongan pelupa/lalai. Barang siapa shalat Dhuha 4 rakaat, akan dimasukkan kepada golongan orang-orang yang taubat (kembali kepada Allah). Barangsiapa shalat Dhuha 6 rakaat, akan dicukupi kebutuhannya hari itu. Barangsiapa shalat Dhuha 8 rakaat, termasuk golongan hamba-hamba yang patuh. Dan barangsiapa shalat Dhuha 12 rakaat maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” (H.R. Thabrani dari Abu Darda')

d. Dicukupi kebutuhan hidupnya

Orang yang gemar melaksanakan shalat Dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah berfirman:

"Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal sung (shalat Dhuhe) empat rakaut, maka Aku akan mencukupi (kebutuhanmu sampai sore hari." (H.R. Tirmidzi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya