Berapa Rakaat Sholat Dhuha? Panduan Lengkap Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Ketahui jumlah rakaat sholat Dhuha yang sesuai sunnah, beserta tata cara dan doa lengkapnya, serta keutamaannya dalam artikel ini.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 29 Mar 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2025, 06:00 WIB
Berapa Rakaat Sholat Dhuha
Berapa Rakaat Sholat Dhuha ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Sholat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah ini, pertanyaan tentang berapa rakaat sholat Dhuha yang sebaiknya dikerjakan seringkali muncul. Berapa rakaat sholat Dhuha yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW memiliki beberapa variasi jumlah, mulai dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak. Memahami ketentuan ini penting agar ibadah kita sesuai dengan tuntunan dan dapat memperoleh keutamaan yang telah dijanjikan.

Mengetahui dengan tepat berapa rakaat sholat Dhuha akan membantu kita dalam mengamalkan sunnah ini secara konsisten. Berdasarkan hadits-hadits sahih, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sholat Dhuha dapat dilakukan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, yaitu dua, empat, delapan, hingga dua belas rakaat. Setiap jumlah rakaat memiliki keutamaan tersendiri, dan kita dapat memilih sesuai dengan kemampuan dan keluangan waktu yang kita miliki.

Pertanyaan mengenai berapa rakaat sholat Dhuha yang paling afdhal juga sering diajukan oleh umat Muslim. Untuk menjawab hal ini, kita perlu merujuk pada hadits-hadits yang menjelaskan tentang praktik sholat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri dan yang beliau anjurkan kepada para sahabatnya. Dengan mengetahui berapa rakaat sholat Dhuha yang dianjurkan, kita dapat menjalankannya dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan, serta menggapai keutamaan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Jumat (28/3).

Promosi 1

Pengertian dan Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan pada waktu pagi hari ketika matahari telah naik dan bersinar terang hingga sebelum masuk waktu sholat Dzuhur. Secara bahasa, "Dhuha" berarti waktu ketika matahari naik setinggi tombak atau kira-kira pukul 7 pagi hingga menjelang waktu Dzuhur. Ibadah ini memiliki kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam, sebagaimana ditunjukkan oleh banyaknya hadits yang menerangkan tentang keutamaannya.

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha dimulai ketika matahari telah naik setinggi tombak, yaitu sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit, dan berakhir sekitar 10-15 menit sebelum masuk waktu Dzuhur. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari telah naik tinggi dan suhu mulai terasa panas, yakni sekitar pukul 09.00 pagi hingga pukul 11.00 siang.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sholat Dhuha, bahkan beliau mewasiatkannya sebagai salah satu amalan yang tidak boleh ditinggalkan. Hal ini tercermin dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:

ا عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَوْصَانِي خَلِيْلي بِثَلَاثٍ: صِيَامٍ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلَّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَيِ الضَّحَى، وَأَنْ أُوتِرَ قبلَ أَنْ أَنَامَ

Latin: "An abi hurairata radhiyallahu 'anhu qala: awsani khalili bitsalatsin: siyami tsalatsati ayyamin min kulli syahrin, wa rak'atayidh dhuha, wa an utira qabla an anama."

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: 'Kekasihku (Rasulullah SAW) telah mewasiatkan kepadaku tiga hal agar aku jangan meninggalkannya sampai mati, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, sholat Dhuha, dan sholat Witir sebelum tidur.'" (HR. Al-Bukhari)

 

Jumlah Rakaat Sholat Dhuha yang Dianjurkan

Berdasarkan hadits-hadits yang sahih, Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan tentang berapa rakaat sholat Dhuha yang bisa dilaksanakan oleh umat Islam. Jumlah rakaat yang dianjurkan bervariasi mulai dari yang paling sedikit yakni dua rakaat, hingga yang paling banyak yaitu dua belas rakaat. Setiap jumlah rakaat tersebut memiliki keutamaan yang berbeda-beda.

1. Sholat Dhuha Dua Rakaat

Sholat Dhuha paling sederhana dapat dilakukan dengan dua rakaat. Jumlah minimal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa memelihara dua rakaat sholat Dhuha, maka segala dosanya diampuni walaupun dosanya seperti buih di lautan." (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan melaksanakan sholat Dhuha meskipun hanya dengan dua rakaat saja. Bagi mereka yang memiliki kesibukan atau keterbatasan waktu, melaksanakan dua rakaat sholat Dhuha sudah cukup untuk mendapatkan keutamaan yang dijanjikan.

2. Sholat Dhuha Empat Rakaat

Jumlah empat rakaat dalam sholat Dhuha didasarkan pada sebuah riwayat dari Mu'adzah RA yang bertanya kepada Aisyah RA tentang berapa rakaat Rasulullah SAW melaksanakan sholat Dhuha:

"Berapa rakaat Rasulullah SAW sholat Dhuha?" Aisyah RA menerangkan, "Empat rakaat. Sesudah itu, beliau tambah beberapa yang disanggupinya." (HR. Muslim)

Riwayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW secara rutin melaksanakan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat dan terkadang menambahkannya sesuai dengan kemampuan beliau. Ini menjadi dalil bahwa melaksanakan sholat Dhuha empat rakaat memiliki landasan yang kuat dari sunnah Rasulullah SAW.

3. Sholat Dhuha Delapan Rakaat

Rasulullah SAW juga diketahui pernah melaksanakan sholat Dhuha sebanyak delapan rakaat, sebagaimana diriwayatkan oleh Ummu Hanni binti Abu Thalib. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Ummu Hanni menceritakan:

"Rasulullah SAW datang ke rumahku setelah matahari agak tinggi pada hari penaklukan Makkah. Lalu, beliau meminta sehelai kain untuk menutup tempatnya mandi. Setelah mandi beliau shalat delapan rakaat yang aku tidak tahu manakah di antaranya yang lama: berdirinya kah, ruku'nya kah, atau sujudnya. Semuanya beliau kerjakan hampir sama lamanya. Aku belum pernah melihat beliau mengerjakan sholat seperti itu sebelum dan sesudahnya." (HR. Muslim)

Riwayat ini menunjukkan bahwa pada kesempatan tertentu, Rasulullah SAW melaksanakan sholat Dhuha sebanyak delapan rakaat secara berkesinambungan dengan kekhusyukan yang luar biasa. Ini menjadi dalil bagi mereka yang ingin melaksanakan sholat Dhuha dengan jumlah rakaat yang lebih banyak untuk mendapatkan keutamaan yang lebih besar.

4. Sholat Dhuha Dua Belas Rakaat

Jumlah rakaat sholat Dhuha yang paling banyak yang dianjurkan adalah dua belas rakaat. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, di mana Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَى عَشْرَةَ رَكْعَةٌ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِي الْجَنَّةِ.

"Man shallad dhuha tsnata 'asyrata raka'atan banallahu lahu qashran min dzahabin fil jannah."

Artinya: "Barang siapa sholat Dhuha dua belas rakaat maka Allah akan membangun untuknya istana dari emas di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang melaksanakan sholat Dhuha sebanyak dua belas rakaat, yaitu dibangunkan sebuah istana dari emas di surga. Ini merupakan motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk berusaha melaksanakan sholat Dhuha dengan jumlah rakaat maksimal ini jika memiliki kemampuan dan keluangan waktu.

 

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha

Pelaksanaan sholat Dhuha pada dasarnya sama dengan pelaksanaan sholat sunnah lainnya, hanya saja berbeda pada niatnya. Berikut adalah tata cara pelaksanaan sholat Dhuha secara lengkap:

1. Niat Sholat Dhuha

Sebelum memulai sholat Dhuha, kita harus berniat terlebih dahulu di dalam hati. Adapun lafadz niat sholat Dhuha adalah sebagai berikut:

أَصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى . اللَّهُ أَكْبَرُ

"Ushalli sunnatadh dhuha rak'ataini lillahi ta'ala. Allahu akbar."

Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar."

Jika ingin melaksanakan lebih dari dua rakaat, maka jumlah rakaat dalam niat dapat disesuaikan.

2. Gerakan dan Bacaan dalam Sholat Dhuha

Gerakan dan bacaan dalam sholat Dhuha sama seperti sholat fardhu atau sholat sunnah lainnya, yaitu:

  • Takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar"
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca Surah Al-Fatihah
  • Membaca surah pendek dari Al-Quran (dianjurkan membaca Surah Asy-Syams pada rakaat pertama dan Surah Adh-Dhuha pada rakaat kedua, namun tidak wajib)
  • Rukuk dengan membaca tasbih rukuk
  • I'tidal dengan membaca tahmid
  • Sujud dengan membaca tasbih sujud
  • Duduk di antara dua sujud dengan membaca doa
  • Sujud kedua dengan membaca tasbih sujud
  • Berdiri untuk rakaat kedua dan melakukan gerakan yang sama
  • Tasyahud akhir setelah rakaat kedua
  • Mengucapkan salam

Jika melaksanakan lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

3. Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah selesai menunaikan sholat Dhuha, dianjurkan untuk membaca doa khusus sholat Dhuha sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

"Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuka. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'ssiran fa yassirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin."

Artinya: "Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

 

Keutamaan dan Hikmah Sholat Dhuha

Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan dan hikmah yang dapat dirasakan oleh mereka yang konsisten melaksanakannya. Berikut beberapa keutamaan dan hikmah dari pelaksanaan sholat Dhuha:

1. Penghapus Dosa

Salah satu keutamaan utama dari sholat Dhuha adalah sebagai penghapus dosa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:

"Barang siapa memelihara dua rakaat sholat Dhuha, maka segala dosanya diampuni walaupun dosanya seperti buih di lautan." (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan betapa besar ampunan yang Allah berikan kepada mereka yang konsisten melaksanakan sholat Dhuha, bahkan jika hanya dengan dua rakaat saja.

2. Dibangunkan Istana dari Emas di Surga

Bagi mereka yang melaksanakan sholat Dhuha sebanyak dua belas rakaat, Allah menjanjikan akan membangun sebuah istana dari emas di surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Barang siapa sholat Dhuha dua belas rakaat maka Allah akan membangun untuknya istana dari emas di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Janji ini merupakan motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk berusaha melaksanakan sholat Dhuha dengan jumlah rakaat maksimal jika memiliki kemampuan dan keluangan waktu.

3. Pembuka Pintu Rezeki

Sholat Dhuha juga dikenal sebagai pembuka pintu rezeki. Hal ini tercermin dalam doa setelah sholat Dhuha yang memohon kemudahan rezeki dari berbagai arah. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah SWT berfirman: 'Wahai anak Adam, sholatlah untuk-Ku empat rakaat di awal hari, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir hari.'" (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan sholat Dhuha, Allah akan mencukupi kebutuhan hamba-Nya di sepanjang hari tersebut.

4. Menggantikan Sedekah untuk Setiap Persendian

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menerangkan bahwa sholat Dhuha dapat menggantikan sedekah untuk setiap persendian dalam tubuh manusia:

"Pada setiap pagi hari, setiap persendian dari kalian diwajibkan sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah, dan dua rakaat sholat Dhuha sudah mencukupi semua itu." (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat Dhuha dua rakaat saja sudah cukup untuk menggantikan sedekah yang seharusnya dilakukan untuk setiap persendian dalam tubuh, yang jumlahnya mencapai 360 persendian.

5. Meningkatkan Produktivitas dan Konsentrasi

Selain keutamaan yang bersifat spiritual, sholat Dhuha juga memiliki hikmah yang bersifat fisik dan psikologis. Melaksanakan sholat Dhuha di pagi hari dapat meningkatkan produktivitas dan konsentrasi dalam beraktivitas. Dengan berhenti sejenak dan beribadah, pikiran menjadi lebih jernih dan fokus, sehingga kegiatan yang dilakukan setelahnya menjadi lebih efektif.

6. Menjaga Kedisiplinan dan Istiqomah

Kebiasaan melaksanakan sholat Dhuha secara rutin dapat membantu seseorang dalam menjaga kedisiplinan dan istiqomah dalam beribadah. Hal ini karena pelaksanaan sholat Dhuha memerlukan pengaturan waktu yang baik di tengah kesibukan di pagi hari.

Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan hadits-hadits yang sahih, berapa rakaat sholat Dhuha yang dianjurkan bervariasi mulai dari dua rakaat, empat rakaat, delapan rakaat, hingga dua belas rakaat. Setiap jumlah rakaat memiliki keutamaan tersendiri, dan umat Islam dapat memilihnya sesuai dengan kemampuan dan keluangan waktu yang dimiliki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya