Anxiety Artinya Kecemasan, Pahami Juga Gangguannya

Pengertian dan gangguan Anxiety yang penting untuk diketahui

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 20 Feb 2024, 15:20 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 14:40 WIB
Ilustrasi social anxiety disorder, gangguan kecemasan
Ilustrasi Ilustrasi social anxiety disorder, gangguan kecemasan. (Photo by JESSICA TICOZZELLI: https://www.pexels.com/photo/woman-in-face-mask-touching-head-in-anxiety-5670759/)

Liputan6.com, Jakarta Anxiety adalah kondisi mental yang umum terjadi pada individu di seluruh dunia. Anxiety artinya adalah perasaan cemas, takut, dan ketegangan yang berlebihan, serta sulit untuk dikendalikan. Kondisi ini dapat mempengaruhi pikiran, fisik, dan perilaku seseorang, dan dapat mengganggu keseharian serta kualitas hidup mereka. Anxiety disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan adanya gejala kecemasan yang berlebihan dan konstan.

Anxiety artinya juga merupakan respon alami tubuh terhadap stres dan situasi tertentu, namun ketika kecemasan tersebut menjadi berlebihan dan sulit untuk dikendalikan, maka itu bisa menjadi tanda adanya gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti generalized anxiety disorder (GAD), panic disorder, social anxiety disorder, dan masih banyak lagi. Gejala umum dari gangguan kecemasan antara lain seperti perasaan gelisah, sulit berkonsentrasi, denyut jantung berdebar, gemetar, kelelahan, dan masalah tidur.

Penting untuk dapat mengenali gejala-gejala anxiety disorder agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan untuk gangguan kecemasan dapat meliputi terapi kognitif perilaku, obat-obatan, serta teknik mengelola stres dan kecemasan. Dengan perhatian yang tepat, individu yang mengalami gangguan kecemasan dapat memperbaiki kualitas hidup mereka dan kembali merasa tenang dan bersemangat dalam menjalani keseharian.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, pengertian dan gangguan Anxiety yang penting untuk diketahui pada Selasa (20/2).

Anxiety Artinya Apa?

Anxiety atau gangguan kecemasan
Sumber: Unsplash

Anxiety artinya adalah kecemasan, kecemasan adalah sebuah kondisi emosional yang umumnya ditandai oleh perasaan ketegangan, pikiran yang cemas, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah. Menurut Anxiety and Depression Association of America (ADAA), sekitar 40 juta orang di Amerika Serikat mengalami gangguan kecemasan, menjadikannya kelompok gangguan mental paling umum di negara tersebut. Namun, hanya 36,9% orang dengan gangguan kecemasan yang menerima pengobatan.

American Psychological Association (APA) mendefinisikan kecemasan sebagai "sebuah emosi yang ditandai oleh perasaan ketegangan, pikiran yang cemas, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah."

Penting untuk memahami perbedaan antara perasaan kecemasan yang umum dan gangguan kecemasan yang memerlukan perhatian medis. Hal ini dapat membantu seseorang mengidentifikasi dan mengobati kondisi tersebut.

Gangguan Anxiety dapat mencakup berbagai jenis, seperti gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, fobia sosial, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Jika seseorang merasa bahwa kecemasannya mengganggu kehidupan sehari-hari atau mengalami gejala yang parah, penting untuk mencari bantuan profesional. Meskipun kecemasan umumnya merupakan bagian dari pengalaman manusia, gangguan kecemasan dapat memerlukan penanganan khusus, seperti terapi kognitif perilaku atau pengobatan dengan obat-obatan tertentu.

 

 

Anxiety Disorders

Ilustrasi depresi, stres, social anxiety disorder
Ilustrasi depresi, stres, social anxiety disorder. (Photo by Liza Summer: https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-upset-lady-embracing-knees-sitting-on-chair-6382642/)

Kecemasan merupakan respons kompleks terhadap ancaman nyata atau yang dirasakan. Hal ini melibatkan perubahan kognitif, fisik, dan perilaku.

Bahaya yang nyata atau yang dirasakan memicu pelepasan adrenaline, hormon dan pesan kimia di otak, yang kemudian memicu reaksi kecemasan ini dalam suatu proses yang disebut respons bertarung-atau-lari. Beberapa orang mungkin mengalami respons ini dalam situasi sosial yang sulit atau sekitar peristiwa atau keputusan penting.

Durasi atau keparahan perasaan kecemasan kadang-kadang dapat berlebihan dibandingkan pemicu atau faktor stres awalnya. Gejala fisik, seperti peningkatan tekanan darah dan mual, juga dapat muncul. Reaksi-reaksi ini melampaui kecemasan menjadi gangguan kecemasan.

Ketika kecemasan mencapai tahap gangguan, dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Gangguan kecemasan dapat mencakup berbagai jenis, seperti gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, fobia sosial, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Penting untuk diingat bahwa meskipun kecemasan adalah bagian alami dari pengalaman manusia, ketika mencapai tingkat gangguan, dibutuhkan perhatian khusus. Hal ini bisa mencakup terapi kognitif perilaku atau pengobatan dengan obat-obatan tertentu.

Mengenali perbedaan antara kecemasan umum dan gangguan kecemasan dapat membantu seseorang untuk mencari bantuan dan penanganan yang sesuai, terutama ketika kecemasan mulai menghambat kehidupan sehari-hari.

Gejala Anxiety Disorders

Mitos Anxiety: Social Anxiety Sama dengan Pemalu
Mitos Anxiety: Social Anxiety Sama dengan Pemalu (Freepik.com)

Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan yang dapat menunjukkan gejala berbeda. Gejala umum dari perasaan kecemasan meliputi hal-hal berikut:

  1. Gelisah: Seseorang mungkin merasa sulit untuk tenang dan seringkali merasa gelisah.
  2. Perasaan khawatir yang tidak terkendali: Orang dengan kecemasan dapat mengalami perasaan khawatir yang sulit dikendalikan atau terus-menerus muncul.
  3. Peningkatan irritabilitas: Tingkat iritabilitas seseorang bisa meningkat, membuatnya lebih mudah marah atau tersinggung.
  4. Kesulitan berkonsentrasi: Gangguan perhatian dan kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas tertentu bisa menjadi gejala kecemasan.
  5. Gangguan tidur: Sulit tidur, masalah tidur yang berkepanjangan, atau merasa lelah meskipun tidur cukup bisa menjadi indikator kecemasan.

Meskipun banyak orang akan mengalami gejala-gejala ini secara sesekali dalam kehidupan sehari-hari, orang dengan gangguan kecemasan umum (GAD) akan mengalaminya secara persisten atau dalam tingkat yang ekstrim.

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini dapat bervariasi antara jenis gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, fobia sosial, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan lainnya. Jika seseorang mengalami gejala-gejala yang mengganggu dan berlangsung lama, penting untuk mencari bantuan profesional untuk evaluasi dan penanganan yang sesuai.

Tipe Anxiety Disorders

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental: Edisi 5, revisi teks (DSM-5-TR) mengklasifikasikan gangguan kecemasan menjadi beberapa tipe utama.

Pada edisi sebelumnya dari DSM-5-TR, gangguan kecemasan mencakup gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), serta gangguan stres akut. Namun, manual ini tidak lagi mengelompokkan kesulitan kesehatan mental ini di bawah kategori kecemasan. Gangguan kecemasan sekarang mencakup hal-hal berikut:

1. Gangguan Kecemasan Umum (GAD)

Gangguan kronis ini melibatkan kecemasan berlebihan dan khawatir yang berlangsung lama tentang peristiwa kehidupan, objek, dan situasi yang tidak spesifik. GAD adalah gangguan kecemasan yang paling umum, dan orang yang mengalaminya tidak selalu dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan mereka.

2. Gangguan Panik

Serangan singkat atau tiba-tiba dari kepanikan intens dan ketakutan mencirikan gangguan panik. Serangan ini dapat menyebabkan gemetar, kebingungan, pusing, mual, dan kesulitan bernapas. Serangan panik cenderung terjadi dan meningkat dengan cepat.

3. Fobia Spesifik

Ini adalah ketakutan dan menghindari objek atau situasi tertentu. Fobia tidak seperti gangguan kecemasan lainnya karena berhubungan dengan penyebab spesifik. Seseorang dengan fobia mungkin menyadari ketakutan mereka sebagai tidak logis atau berlebihan, tetapi tetap tidak dapat mengontrol perasaan kecemasan terhadap pemicu tersebut.

4. Agorafobia

Ini adalah ketakutan dan menghindari tempat, acara, atau situasi dari mana sulit untuk melarikan diri atau di mana bantuan tidak akan tersedia dalam keadaan darurat. Agorafobia sering salah dimengerti sebagai fobia terhadap ruang terbuka dan luar ruangan.

5. Mutisme Selektif

Beberapa anak mengalami bentuk kecemasan ini, di mana mereka tidak dapat berbicara di tempat atau konteks tertentu, meskipun mereka memiliki keterampilan komunikasi verbal yang baik di sekitar orang-orang yang dikenal.

6. Gangguan Kecemasan Sosial

Ini adalah ketakutan akan penilaian negatif dari orang lain dalam situasi sosial atau rasa malu di depan umum. Gangguan kecemasan sosial mencakup berbagai perasaan, seperti ketakutan akan tampil di depan umum, ketakutan akan keintiman, dan kecemasan terkait dengan penghinaan dan penolakan.

7. Gangguan Kecemasan Pemisahan

Tingkat kecemasan tinggi setelah berpisah dari orang atau tempat yang memberikan perasaan keamanan atau keselamatan mencirikan gangguan kecemasan pemisahan. Kecemasan pemisahan umumnya terjadi pada anak-anak kecil tetapi dapat memengaruhi orang dari segala usia.

Penting untuk diingat bahwa gejala dan tipe gangguan kecemasan dapat bervariasi, dan diagnosis yang akurat memerlukan evaluasi oleh profesional kesehatan mental. Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, penting untuk mencari bantuan dan dukungan yang sesuai.

Penyebab Anxiety Disorders

Penyebab dari gangguan kecemasan bersifat kompleks. Banyak faktor yang mungkin terjadi secara bersamaan, beberapa mungkin memicu faktor lain, dan sebagian mungkin tidak akan menyebabkan gangguan kecemasan kecuali ada faktor lain yang terkait. Beberapa penyebab potensial meliputi:

1. Stres Lingkungan:

Faktor-faktor stres lingkungan, seperti masalah hubungan atau isu keluarga, dapat berperan dalam perkembangan gangguan kecemasan. Situasi stres ini bisa melibatkan ketidakpastian, konflik, atau tekanan hidup yang tinggi.

2. Genetika:

Faktor genetik atau riwayat keluarga juga dapat berperan dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan gangguan kecemasan. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan kecemasan, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi.

3. Faktor Medis:

Faktor medis, seperti gejala penyakit atau efek dari obat-obatan tertentu, juga dapat menjadi pemicu atau kontributor dalam perkembangan gangguan kecemasan. Beberapa kondisi medis memiliki gejala yang dapat menyebabkan kecemasan.

4. Penarikan Zat:

Penarikan dari zat-zat tertentu, seperti narkoba atau alkohol, juga dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan. Proses penarikan dapat memicu perubahan kimia dalam otak yang berkontribusi pada gejala kecemasan.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat merespons stres dan faktor pemicu dengan cara yang berbeda. Selain itu, kombinasi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan kecemasan. Pendekatan terbaik untuk memahami penyebab spesifik seseorang adalah melalui evaluasi oleh profesional kesehatan mental yang dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada kecemasan dan merancang rencana perawatan yang sesuai.

Pengobatan Anxiety Disorders

Pengobatan gangguan kecemasan sering melibatkan psikoterapi, terapi perilaku, dan penggunaan obat-obatan. Terkadang, kecanduan alkohol, depresi, atau kondisi dasar lainnya memerlukan pengobatan sebelum mengatasi gangguan kecemasan.

Pengobatan Mandiri:

Terkadang, seseorang dapat mengatasi gangguan kecemasan di rumah tanpa pengawasan klinis. Namun, ini mungkin tidak efektif untuk gangguan kecemasan yang parah atau berlangsung lama. Beberapa latihan dan tindakan dapat membantu seseorang mengatasi gangguan kecemasan yang lebih ringan, lebih terfokus, atau berdurasi pendek, termasuk:

  • Manajemen Stres: Belajar teknik manajemen stres dapat membantu mengatasi kecemasan. Ini melibatkan mengidentifikasi penyebab stres dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
  • Teknik Relaksasi: Melibatkan diri dalam teknik relaksasi, seperti meditasi, napas dalam, atau yoga, dapat membantu meredakan ketegangan fisik dan pikiran.
  • Mempertahankan Jaringan Dukungan: Menjaga hubungan sosial dan berbagi perasaan dengan orang-orang terdekat dapat memberikan dukungan emosional yang penting.
  • Olahraga Fisik: Aktivitas fisik teratur dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dengan melepaskan endorfin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan."

Konseling:

Salah satu cara standar untuk mengatasi kecemasan adalah konseling psikologis. Ini dapat mencakup terapi kognitif perilaku (CBT), psikoterapi, atau kombinasi berbagai terapi. CBT adalah jenis psikoterapi yang bertujuan untuk mengenali dan mengubah pola pikir yang merugikan yang menjadi dasar dari perasaan cemas dan mengganggu.

Obat-obatan:

Seseorang dapat mendukung pengelolaan kecemasan dengan beberapa jenis obat. Obat yang dapat mengontrol beberapa gejala fisik dan mental meliputi antidepresan, benzodiazepin, dan antidepresan trisiklik.

  • Benzodiazepin: Dokter dapat meresepkan obat ini untuk orang tertentu dengan kecemasan, meskipun dapat menyebabkan ketergantungan. Diazepam, atau Valium, adalah contoh benzodiazepin yang umum.
  • Antidepresan: Antidepresan umumnya membantu mengatasi kecemasan, meskipun mereka juga ditujukan untuk mengatasi depresi. Inhibitor pengambilan serotonin (SSRI), fluoxetine, dan citalopram adalah contoh-contoh antidepresan.
  • Antidepresan Trisiklik: Ini adalah jenis obat yang lebih lama dan bermanfaat untuk sebagian besar gangguan kecemasan selain gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Imipramine dan clomipramine adalah dua contoh antidepresan trisiklik.

Obat tambahan yang mungkin digunakan untuk mengatasi kecemasan termasuk inhibitor monoamin oksidase (MAOI), beta-blocker, dan buspiron.

Penting untuk mencari saran medis jika efek samping dari obat yang diresepkan menjadi parah. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental akan membantu menentukan pendekatan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik seseorang.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya