Anxiety Adalah Penyakit Psikologis, Ketahui Jenis dan Faktor Risikonya

Anxiety adalah ganguan kecemasan yang terjadi, ketahui gejala dan cara mengatasinya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 28 Sep 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 14:30 WIB
mengatasi anxiety disorder
Mama membantuku mengatasi anxiety disorder yang kualami./Copyright unsplash.com/@pabloheimplatz

Liputan6.com, Jakarta Anxiety adalah penyakit yang memiliki hubungan erat dengan kondisi psikologis seseorang. Melansir dari laman resmi National Institute of Mental Health, kecemasan sesekali merupakan bagian normal dari siklus kehidupan. Akan ada banyak orang mulai mengkhawatirkan hal-hal seperti kesehatan, uang, atau masalah keluarga.

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa gangguan kecemasan melibatkan lebih dari sekadar kekhawatiran atau ketakutan sementara. Bagi orang dengan gangguan kecemasan, kecemasan tidak hilang dan bisa bertambah buruk seiring waktu. 

Anxiety adalah penyakit yang pada fase tertentu, membuat seseorang bisa merasakan cemas yang berlebihan. Penyebab anxiety cukup beragam, salah satu contohnya ketika mendengar berita buruk dari orang terdekat, serta situasi sulit lainnya. Rasa cemas atau anxiety adalah perasaan yang timbul ketika seseorang mempunyai rasa khawatir berlebih, tegang, hingga mengalami ketakutan.

Anxiety adalah penyakit yang normal terjadi, ketika Anda ada dalam kondisi stres. Namun, jika rasa cemas yang dialami sudah berlebihan, juga memiliki dampak buruk untuk kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui gejala serta penanganan yang tepat.

Jenis Gangguan Anxiety

Anxiety atau gangguan kecemasan
Sumber: Unsplash

1. Gangguan Kecemasan Umum

Gangguan kecemasan umum (GAD) juga melibatkan Anda terhadap perasaan cemas atau takut yang dialami secara terus-menerus, sehingga memiliki dampak untuk kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup dengan GAD sering mengalami kecemasan selama berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun.

2. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan merupakan jenis ketakutan yang intens dan terus-menerus untuk diawasi dan dihakimi oleh orang lain. Orang dengan gangguan kecemasan sosial memiliki ketakutan yang intens secara umum, atau kecemasan terhadap, situasi sosial atau bahkan kinerja mereka sendiri. Kekhawatiran ini sering menyebabkan orang dengan kecemasan sosial menghindari situasi sosial, baik itu di tempat kerja atau lingkungan sekolah.

3. Gangguan Terkait Fobia

Gangguan selanjutnya merupakan kondisi ketakutan yang intens terhadap situasi tertentu. Meskipun mungkin akan sangat wajar dan realistis untuk merasa cemas dalam beberapa keadaan. Perlu diketahui bahwa ketakutan yang dirasakan oleh penderita fobia tidak sebanding dengan bahaya sebenarnya yang disebabkan oleh situasi tersebut.

4. Gangguan Kecemasan akan Perpisahan

Kecemasan akan perpisahan sering juga dianggap sebagai sesuatu yang hanya dialami oleh anak-anak. Akan tetapi untuk orang dewasa juga dapat mengalami gangguan kecemasan perpisahan. Orang yang memiliki gangguan kecemasan perpisahan memiliki ketakutan tersendiri.

5. Gangguan Panik

Orang yang memiliki gangguan panik sering mengalami serangan panik yang datangnya tidak terduga. Serangan panik merupakan salah satu periode tiba-tiba dari ketakutan, ketidaknyamanan, atau rasa kehilangan kendali yang intens bahkan ketika tidak ada bahaya atau pemicu yang jelas. Tidak semua orang yang mengalami serangan panik akan mengalami gangguan panik.

Gejala Penyakit Anxiety

Anxiety atau gangguan kecemasan
Sumber: Unsplash

Adapun gejala anxiety yang perlu Anda simak adalah: 

- Mengalami sesak napas.

- Merasa pusing.

- Mulut terasa kering.

- Mengalami mual.

- Selalu mengalami kesulitan, panik, atau takut.

- Tidak bisa tenang atau tetap diam.

- Jantung berdebar-debar

- Tangan dan kaki terasa dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan.

Sedangkan, jika anda mengalami gangguan kecemasan umum yang merupakan tanda-tanda anxiety adalah:

- Otot terasa tegang.

- Selalu mengalami gangguan tidur.

- Sulit mengendalikan rasa cemas.

- Mudah lelah.

- Selalu merasa gelisah.

- Mudah marah.

- Sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran.

 

Penyebab dan Faktor Risiko Anxiety

Anxiety atau gangguan kecemasan
Sumber: Unsplash

Anxiety adalah penyakit yang tentu memiliki penyebab, yang lebih menekankan masalah medis lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan umum, masalah lingkungan, seperti pelecehan anak, yang tentu memicu rasa cemas muncul. Melansir dari laman Healthline, para peneliti percaya bahwa pemicu kondisi ini berasal dari area otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan rasa takut dan penyimpanan serta pengambilan ingatan emosional dan yang berhubungan dengan rasa takut.

Dengan setiap jenis kecemasan, ada faktor risiko yang berbeda, serta umum terjadi termasuk:

- Ciri-ciri kepribadian yang mencakup rasa malu dan gugup di masa kecil.

- Sejarah hidup, di mana saat seseorang terpapar pada acara langsung yang negatif atau membuat stres.

- Faktor Genetika, di mana ketika memiliki diagnosis kecemasan, maka 25 persen memiliki kerabat tingkat pertama yang juga memiliki diagnosis kecemasan serupa.

- Kondisi kesehatan lainnya yang juga menjadi penyebab adalah masalah tiroid dan kondisi rentan terhadap kecemasan.

- Stimulan di mana Anda sering mengkonsumsi kafein, zat tertentu, dan obat-obatan dapat memperburuk gejala Anda.

Cara Mengatasi Anxiety

Depresi atau Gangguan Cemas
Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

1. Pelajari tentang gangguan Anda

Cara mengatasi anxiety cukup mudah untuk dilakukan, dengan mempelajari gangguan yang dialami. Semakin banyak Anda tahu, semakin siap Anda untuk mengelola gejala dan hambatan yang ada. 

2. Makan dengan benar dan berolahraga

Dengan rutin berolahraga seperti joging dan bersepeda membantu melepaskan zat kimia otak yang mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati Anda. Selain itu, menjalankan pola makan yang sehat dan benar juga dapat mengurangi penyakit anxiety.

3. Berkumpul bersama teman

Dengan meluangkan waktu baik secara langsung, di telepon, atau koneksi sosial internet membantu orang untuk berkembang dan tetap sehat. Orang-orang yang memiliki sekelompok teman dekat yang mendukung dan mengobrol dengan mereka memiliki tingkat kecemasan sosial yang lebih rendah.

4. Penanganan Medis

Anxiety adalah penyakit yang memicu cemas berlebihan ini tidak bisa hilang begitu saja tanpa adanya penanganan medis. Apalagi, pengobatan penyakit cemas berlebihan dan gangguan mental lainnya akan lebih mudah dilakukan di awal saat gejala belum memburuk. Oleh karena itu, segera menghubungi dokter atau psikiater agar gejala yang anda rasakan bisa diredakan secepatnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya