Quarter Life Adalah Fase Kehidupan, Ini Pengertian dan Tantangannya

Pengertian dan tantangan yang dihadapi saat quarter life

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 15 Apr 2024, 13:45 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2024, 13:45 WIB
tanda quarter life crisis
Apakah kamu mengalami quarter life crisis?/Copyright shutterstock.com/g/Boibin

Liputan6.com, Jakarta Quarter life adalah fase misterius dalam perjalanan manusia, di mana pergulatan batin dan pencarian akan makna hidup menjadi sorotan utama. Quarter life adalah saat di mana seseorang merenungkan jalan hidup yang telah dilaluinya, mencari jati diri yang sejati, dan mengeksplorasi potensi-potensi yang terpendam. Quarter life adalah periode yang sarat dengan tantangan dan pertanyaan besar tentang identitas, karier, hubungan, dan kebahagiaan.

Quarter life adalah waktu di mana tekanan finansial, pertimbangan karier, dan dinamika hubungan menjadi fokus perhatian utama. Quarter life adalah momen kritis di mana individu seringkali terjebak dalam kecemasan akan masa depan, merenungkan arah hidup yang ingin ditempuh, dan menghadapi ketidakpastian yang menghantui. Quarter life adalah panggung di mana pertanyaan-pertanyaan esensial tentang tujuan hidup dan pencapaian pribadi menemukan tempatnya dalam benak manusia.

Quarter life adalah periode yang mengundang perenungan mendalam tentang keberadaan dan eksistensi, menggugah seseorang untuk mengeksplorasi jalan yang belum dijelajahi dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang kerap menghantui. Quarter life adalah babak baru dalam petualangan manusia yang seringkali menantang, membingungkan, namun juga penuh dengan potensi transformasi dan pertumbuhan yang luar biasa.

Untuk lebih memahami apa itu quarter life, berikut ini telah Liputan6.com rangkum pengertian dan tantangan yang dihadapi saat quarter life, pada Senin (15/4).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Quarter Life?

Kata-Kata Motivasi Sukses Bangkit dari Kegagalan
Ilustrasi Permainan Catur Credit: pexels.com/Jeshoots

Quarter life adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fase kehidupan seseorang yang berada di usia pertengahan dua puluhan hingga awal tiga puluhan, khususnya di sekitar usia 25-35 tahun. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada periode di mana seseorang mengalami berbagai transisi signifikan dan tantangan kehidupan yang khas untuk usia tersebut.

  1. Tantangan Identitas: Di usia quarter life, banyak individu mulai mencari jati diri mereka dan mencoba memahami siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka inginkan dari hidup, dan bagaimana mereka ingin mencapai tujuan-tujuan tersebut. Ini seringkali menjadi masa di mana pertanyaan tentang karier, hubungan interpersonal, dan tujuan hidup muncul secara intens.
  2. Tekanan Kebutuhan Finansial: Banyak orang pada usia quarter life mengalami tekanan finansial yang signifikan. Mereka mungkin baru saja memasuki dunia kerja dan harus menghadapi tanggung jawab keuangan seperti membayar sewa, cicilan hutang, atau menabung untuk masa depan.
  3. Ketidakpastian Karier: Quarter life sering kali menjadi periode di mana seseorang merenungkan karier mereka. Mereka mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka saat ini, mencari arah karier yang lebih bermakna, atau merasa tertekan dengan ekspektasi sosial terkait kesuksesan dalam karier.
  4. Hubungan Interpersonal: Di usia ini, hubungan interpersonal juga menjadi fokus perhatian. Banyak individu merenungkan tentang hubungan romantis, persahabatan, dan dinamika keluarga, serta bagaimana hubungan ini memengaruhi kehidupan mereka secara keseluruhan.
  5. Stres Kesehatan Mental: Quarter life juga dapat menjadi masa di mana stres kesehatan mental meningkat. Tantangan yang berkaitan dengan ekspektasi sosial, perasaan tidak pasti tentang masa depan, dan tekanan dari berbagai aspek kehidupan dapat menyebabkan kecemasan, depresi, atau stres secara umum.
  6. Pencarian Makna dan Tujuan Hidup: Banyak individu pada usia quarter life merenungkan tentang makna hidup dan tujuan mereka. Mereka mungkin bertanya-tanya tentang apa yang benar-benar penting bagi mereka, bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi yang bermakna dalam masyarakat, dan bagaimana cara mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan.

Quarter life adalah periode yang kompleks dan penuh dengan tantangan, tetapi juga merupakan kesempatan untuk pertumbuhan, pemahaman diri, dan penemuan makna hidup yang mendalam. Mempersiapkan diri dengan dukungan sosial, kesehatan mental yang baik, dan pemikiran yang reflektif dapat membantu individu melewati fase ini dengan lebih baik.


Lantas Apa Itu Quarter Life Crisis?

Cara Geluti Bisnis Kopi Biar Sukses Kayak Anak Presiden
Ilustrasi pengusaha muda (iStock).

Quarter life crisis adalah istilah yang merujuk pada periode ketidakpastian, kebingungan, dan kecemasan yang dialami oleh sebagian individu di usia pertengahan dua puluhan hingga awal tiga puluhan, khususnya di sekitar usia 25-35 tahun. Ini adalah masa di mana banyak orang merasa terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan yang kompleks tentang identitas diri, tujuan hidup, karier, hubungan interpersonal, dan masa depan mereka secara umum.

Beberapa ciri umum dari quarter life crisis termasuk:

  1. Pertanyaan Identitas: Individu mulai meragukan siapa sebenarnya mereka dan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Mereka mungkin merasa kehilangan arah dan tidak yakin tentang nilai-nilai dan tujuan hidup mereka.
  2. Tantangan Karier: Banyak yang merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka saat ini atau merasa tertekan dengan ekspektasi sosial terkait kesuksesan dalam karier. Mereka mungkin merenungkan pergantian karier, mencari pekerjaan yang lebih bermakna, atau merasa sulit untuk menemukan arah yang jelas dalam karier mereka.
  3. Tekanan Finansial: Quarter life crisis juga seringkali terkait dengan tekanan finansial. Individu harus mengelola keuangan mereka sendiri, membayar tagihan rutin, menabung untuk masa depan, dan mungkin juga membayar cicilan hutang atau biaya hidup lainnya.
  4. Perubahan Hubungan: Di usia ini, banyak individu mengalami perubahan dalam hubungan interpersonal, baik itu hubungan romantis, persahabatan, atau dinamika keluarga. Perubahan ini bisa menjadi sumber stres tambahan.
  5. Kecemasan tentang Masa Depan: Quarter life crisis seringkali disertai dengan kecemasan tentang masa depan. Individu merasa tidak yakin tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya, merasa tertekan dengan ekspektasi sosial, dan mungkin merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton.

Quarter life crisis adalah pengalaman yang sangat individual dan dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Penting untuk diingat bahwa ini adalah fase alami dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi, dan banyak orang mengalami perubahan positif setelah melewati krisis ini dengan cara yang sehat dan konstruktif.


Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Menghadapi quarter life crisis dapat menjadi tantangan yang signifikan, tetapi ada beberapa langkah yang dapat membantu seseorang mengatasi masa ini dengan lebih baik:

  1. Refleksi dan Pengakuan: Sadari bahwa quarter life crisis adalah pengalaman yang umum dan banyak orang mengalaminya. Jangan merasa sendirian atau malu untuk mengakui bahwa Anda mengalami krisis ini.
  2. Pemahaman tentang Krisis: Pahami bahwa quarter life crisis adalah periode di mana banyak pertanyaan tentang identitas, tujuan hidup, karier, dan hubungan muncul. Hal ini seringkali merupakan bagian alami dari pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
  3. Self-Exploration: Gunakan waktu ini untuk menjelajahi diri sendiri. Pertimbangkan apa yang benar-benar penting bagi Anda, apa yang membuat Anda bahagia, dan apa tujuan hidup yang ingin Anda capai.
  4. Mengelola Expectations: Jangan terlalu keras pada diri sendiri dalam hal ekspektasi. Realistis dalam menetapkan tujuan dan mengenali bahwa perjalanan hidup tidak selalu lurus dan terkadang memerlukan perubahan dan penyesuaian.
  5. Mengatasi Ketidakpastian: Terima bahwa ketidakpastian tentang masa depan adalah bagian dari kehidupan. Fokuslah pada langkah-langkah konkret yang dapat Anda ambil untuk meraih tujuan Anda, meskipun itu hanya langkah kecil.
  6. Dukungan Sosial: Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti konselor atau terapis jika Anda merasa kesulitan mengatasi quarter life crisis. Berbicara dengan orang lain dapat membantu Anda mendapatkan sudut pandang baru dan dukungan emosional.
  7. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik: Jaga kesehatan mental dan fisik Anda dengan cara menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
  8. Membuat Rencana Tindakan: Buat rencana tindakan yang jelas untuk mencapai tujuan dan meraih hal-hal yang penting bagi Anda. Langkah-langkah kecil dan konsisten dapat membantu Anda merasa lebih terarah dan bersemangat.
  9. Menerima Perubahan: Akui bahwa quarter life crisis dapat membawa perubahan yang positif. Terbuka untuk perubahan dan lihatlah masa ini sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan pembelajaran.

Dengan kesadaran diri yang baik, dukungan sosial yang memadai, dan langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan, seseorang dapat menghadapi quarter life crisis dengan lebih tenang dan percaya diri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya