Mengenal Kata Penghubung Argumentatif, Pengertian dan Contohnya

Kata penghubung argumentatif adalah bagian penting dalam menyusun sebuah tulisan argumentatif yang efektif dan persuasif.

oleh Husnul Abdi diperbarui 18 Apr 2024, 12:40 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 12:40 WIB
Ilustrasi belajar, menulis, mengerjakan soal
Ilustrasi belajar, menulis, mengerjakan soal. (Image by freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kata penghubung argumentatif adalah bagian penting dalam menyusun sebuah tulisan argumentatif yang efektif dan persuasif. Kata-kata penghubung ini digunakan untuk menghubungkan ide-ide yang berbeda dan memperkuat argumen yang disampaikan. Dengan menggunakan kata penghubung yang tepat, tulisan argumentatif akan terlihat lebih terstruktur, koheren, dan mudah dipahami.

Pertama, kata penghubung argumentatif yang umum digunakan adalah "karena." Kata ini digunakan untuk menyebutkan alasan atau penyebab dari suatu pernyataan. Dalam sebuah tulisan argumentatif, kata penghubung "karena" dapat digunakan untuk memberikan justifikasi atau bukti yang mendukung argumen yang diutarakan. Misalnya, "Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan secara bijak karena dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat."

Selanjutnya, kata penghubung "sebabnya" juga dapat digunakan untuk menjelaskan penyebab atau alas an dari suatu pernyataan. Kata ini dapat digunakan untuk memberikan informasi yang lebih spesifik dan mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi suatu peristiwa atau hasil. Contohnya, "Kenakalan remaja semakin meningkat sebabnya adanya pengaruh negatif dari lingkungan sekitar dan kurangnya pengawasan dari keluarga."

Kata penghubung argumentatif yang juga dapat digunakan adalah "oleh karena itu" atau "sehingga." Kata-kata ini digunakan untuk menunjukkan kesimpulan atau akibat yang muncul dari argumentasi yang dibangun sebelumnya. Dengan menggunakan kata penghubung tersebut, tulisan argumentatif akan terlihat lebih kuat dan membawa pembaca menuju kesimpulan yang diinginkan. Misalnya, "Pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan suatu negara, oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan sistem pendidikan dan pemberian fasilitas yang memadai."

Secara keseluruhan, kata penghubung argumentatif adalah alat penting dalam menyusun sebuah tulisan argumentatif yang kuat dan persuasif. Penggunaan kata penghubung yang tepat akan membantu menyusun penalaran yang logis, menghubungkan ide-ide yang berbeda, dan memperkuat argumen yang ingin disampaikan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/4/2024) tentang kata penghubung argumentatif.

 

Pengertian Kata Penghubung Argumentatif

Ciri-Ciri Kata Penghubung Argumentatif
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Neo

Kata penghubung argumentatif adalah frasa atau kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan atau memberikan hubungan antara argumen atau pendapat dalam sebuah tulisan atau pidato. Fungsi utama dari kata penghubung argumentatif adalah untuk memberikan alur yang terstruktur dan koheren dalam menyampaikan pendapat atau argumen.

Kata-kata yang masuk dalam kategori kata penghubung argumentatif antara lain “jika”, "sebab", "oleh karena itu", "dengan demikian", "akibatnya", dan lain sebagainya. Penggunaan kata penghubung argumentatif ini akan membantu pembaca atau pendengar untuk memahami dengan jelas argumen yang disampaikan oleh penulis atau pembicara.

Selain itu, penggunaan kata penghubung argumentatif juga dapat membantu dalam menyusun argumen secara sistematis dan persuasif. Dengan adanya kata penghubung argumentatif, penulis atau pembicara dapat menyampaikan pendapatnya dengan jelas dan terorganisir sehingga dapat meyakinkan audiens atau pembaca.

Dalam penulisan artikel atau pidato yang mengandung argumen, penting untuk menggunakan kata penghubung argumentatif dengan tepat dan sesuai konteks agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh penerima informasi.

Ciri-Ciri Kata Penghubung Argumentatif

Ciri-Ciri Kata Penghubung Argumentatif
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Vlada

Berikut ciri-ciri kata penghubung argumentatif:

1. Mengekspresikan Sebab-Akibat: Kata penghubung argumentatif yang umum adalah "karena", "sebab", "dikarenakan", yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua pernyataan atau argumen.

2. Mengekspresikan Persetujuan: Kata penghubung argumentatif seperti "benar", "sudah seharusnya", "tentu saja", mengindikasikan persetujuan pada argumen yang telah disampaikan sebelumnya.

3. Mengekspresikan Kontradiksi: Kata penghubung argumentatif seperti "namun", "tetapi", "padahal", menunjukkan perbedaan pendapat atau kontradiksi antara dua argumen.

4. Mengekspresikan Asosiasi: Kata penghubung argumentatif seperti "seperti", "mirip", "serupa", memberikan hubungan asosiasi atau kesamaan antara dua argumen.

5. Mengekspresikan Tujuan: Kata penghubung argumentatif seperti "untuk", "agar", "supaya", menunjukkan tujuan atau maksud dari suatu argumen.

6. Mengekspresikan Kesimpulan: Kata penghubung argumentatif seperti "sehingga", "maka", "oleh karena itu", menunjukkan kesimpulan atau akibat dari argumen yang telah disampaikan sebelumnya.

7. Mengekspresikan Waktu: Kata penghubung argumentatif seperti "ketika", "sejak", "setelah", menunjukkan hubungan waktu antara dua pernyataan atau argumen.

Kata penghubung argumentatif digunakan untuk memperkuat argumen dan membangun kerangka logika dalam sebuah tulisan. Dengan menggunakan kata-kata penghubung yang tepat, pembaca akan lebih mudah memahami dan mengikuti alur penalaran yang disampaikan. Penting untuk menggunakan kata penghubung argumentatif dengan tepat dan konsisten agar pesan yang ingin disampaikan bisa terjadi dengan baik dalam sebuah tulisan argumentatif.

Contoh Kata Penghubung Argumentatif dalam Paragraf

Contoh Kata Penghubung Argumentatif dalam Paragraf
Contoh Kata Penghubung Argumentatif dalam Paragraf. (Photo Copyright by Freepik)

Melasnir Bola.com, berikut contoh kata penghubung argumentatif dalam paragraf:

Contoh Paragraf Argumentasi 1

Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya lulusan SMP memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Namun, tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.

Contoh Paragraf Argumentasi 2

Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang makin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan tanahnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Contoh Paragraf Argumentasi 3

Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara makin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran minyak bumi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya