Liputan6.com, Jakarta - Puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran dikenal sebagai puasa Arafah. Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah ketika jemaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah. Membaca niat puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran sangat penting untuk menegaskan kesungguhan dan niat ikhlas dalam beribadah.
Niat puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran dianjurkan dibaca pada malam sebelum tidur atau ketika sahur menjelang fajar. Bacaan niat ini membantu umat Islam mempersiapkan diri secara spiritual untuk menjalani puasa Arafah. Hukum puasa Arafah bagi yang tidak berhaji adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan.
Advertisement
Sebaliknya, bagi yang sedang berhaji, puasa Arafah tidak disunnahkan. Rasulullah SAW sendiri melarang berpuasa pada hari Arafah bagi mereka yang berada di Arafah, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Hal ini juga diperkuat oleh hadits dari Ibnu Abbas RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak berpuasa saat di Arafah dan bahkan meminum susu yang dikirimkan kepadanya.
Advertisement
Dalam buku berjudul "Meraih Surga dengan Puasa" karya Herdiansyah Achmad, hal tersebut merujuk hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Ia berkata, "Rasulullah SAW melarang berpuasa pada hari Arafah saat berada di Arafah." (HR Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang niat puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran dan tata caranya, Rabu (12/6/2024).
Niat Puasa Idul Adha Sehari Sebelum Lebaran
Puasa terakhir yang dapat dilakukan sebelum Iduladha atau tepat pada 9 Zulhijah adalah puasa Arafah. Puasa Arafah dilakukan pada hari ketika jemaah haji sedang menunaikan kegiatan wukuf di Arafah.
Menurut buku "Pintar Puasa Wajib dan Sunnah" oleh Nur Solikhin, puasa ini memiliki keutamaan istimewa bagi umat Islam yang menjalankannya, yakni mendapatkan ampunan Allah Swt atas kesalahan dan dosa yang diperbuat selama dua tahun lamanya.
Niat puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran, yang dikenal sebagai puasa Arafah, dibaca pada malam hari atau sebelum fajar pada 9 Zulhijah. Bacaan niat ini sangat penting sebagai tanda kesungguhan dan kesadaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Adapun bacaan niat puasa Arafah dalam bahasa Arab adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Dalam bahasa Latin, bacaan niat tersebut adalah:
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
"Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala."
Makna dari bacaan niat puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran ini sangat mendalam. Dengan niat yang tulus, umat Islam diharapkan dapat meraih keutamaan dan ampunan dari Allah Swt.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada hari saat Allah Swt membebaskan lebih banyak hamba-Nya dari api neraka selain pada Hari Arafah. Allah Swt mendekat, membanggakan hamba-Nya di depan para malaikat, dan berkata: Apa yang hamba-Ku inginkan?” (HR Muslim).
Keutamaan puasa Arafah ini tidak hanya terletak pada aspek spiritual, tetapi juga dalam aspek penghapusan dosa.
Dalam sebuah hadits lainnya, Rasulullah saw bersabda: "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
Hal ini menunjukkan betapa besar pahala dan keutamaan yang bisa didapatkan dari menjalankan puasa Arafah.
Jika demikian, niat puasa Idul Adha sehari sebelum lebaran atau puasa Arafah adalah sebuah amalan yang membawa berkah dan pengampunan dari Allah Swt. Melalui niat yang benar dan pelaksanaan yang tulus, umat Islam dapat meraih manfaat spiritual yang luar biasa dari puasa ini.
Advertisement
Tata Cara Puasa Idul Adha Sehari Sebelum Lebaran
Berikut ini penjelasan melansir dari laman baznas.go.id:
1. Membaca Niat Puasa Arafah
Membaca niat adalah langkah pertama dalam menjalankan puasa Arafah. Seperti puasa lainnya, niat harus dibaca dengan kesadaran dan keyakinan penuh. Membaca niat ini adalah salah satu tata cara puasa sehari sebelum lebaran Idul Adha yang sangat penting, karena menegaskan tujuan dan keikhlasan dalam berpuasa.
2. Melaksanakan Sahur
Sahur adalah sunnah dalam berpuasa, termasuk puasa Arafah. Sangat dianjurkan untuk melaksanakan sahur, meskipun hanya dengan segelas air putih atau sebutir kurma. Sahur tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga menyediakan tambahan energi untuk menjalani puasa sepanjang hari.
Tata cara puasa sehari sebelum lebaran Idul Adha ini mempermudah umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih lancar. Namun, jika tidak sempat melaksanakan sahur, puasa tetap sah dan dapat dilanjutkan.
3. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Setelah masuk fajar pada 9 Dzulhijjah, umat Islam mulai menjalankan puasa Arafah. Selama puasa hingga terbenamnya matahari, penting untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hawa nafsu.
Menahan diri dari hal-hal tersebut merupakan bagian inti dari tata cara puasa sehari sebelum lebaran Idul Adha, karena menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan ibadah puasa sesuai tuntunan syariat.
4. Menyegerakan Berbuka
Setelah terbenamnya matahari atau saat waktu salat Maghrib tiba, umat Islam yang berpuasa Arafah dapat segera berbuka. Menyegerakan berbuka adalah sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Niat berbuka yang dibaca untuk puasa Arafah sama seperti niat berbuka puasa lainnya.
Tata cara puasa sehari sebelum lebaran Idul Adha ini menutup hari puasa dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW, yaitu menyegerakan berbuka setelah terdengar adzan Maghrib.