Liputan6.com, Jakarta Kebyar-Kebyar merupakan salah satu lagu yang memantik semangat nasionalisme. Makna lagu Kebyar-Kebyar menjadi sebuah seruan jati diri, baik kepada ibu pertiwi maupun kita anak-anaknya, bahwa kita adalah Indonesia dan darah Indonesia mengalir dalam diri kita. Lagu ini menjadi simbol semangat juang dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Melalui liriknya yang kuat dan bersemangat, makna lagu Kebyar-Kebyar ini mengajak kita untuk mengenang dan menghargai Indonesia sebagai tanah air yang kita cintai. Kita diingatkan untuk tetap memperjuangkan dan menjaga keutuhan negeri ini, serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
Makna lagu Kebyar-Kebyar juga memiliki makna tentang semangat dan kebangkitan. Lagu ini mengajak kita untuk terus bersemangat dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi segala tantangan. Seperti api yang menyala-nyala, lagu ini menggambarkan semangat kita yang membara dan tidak padam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Berikut ini makna lagu Kebyar-Kebyar yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).
Lirik Lagu Kebyar-Kebyar
Lagu Kebyar-kebyar merupakan salah satu lagu bertema nasionalisme Indonesia yang diciptakan oleh Soedjarwoto Soemarsono atau lebih dikenal sebagai Gombloh. Lagu ini membahas tentang kecintaan terhadap bangsa. Sebelum mengetahui makna lagu Kebyar-Kebyar, berikut adalah liriknya:
Indonesia ...Merah Darahku,
Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu
Indonesia ...Debar Jantungku,
Getar Nadiku
Berbaur Dalam Angan-anganmu
Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga
Biarpun Bumi Bergoncang
Kau Tetap Indonesiaku
Andaikan Matahari Terbit Dari Barat
Kaupun Tetap Indonesiaku
Tak Sebilah Pedang Yang Tajam
Dapat Palingkan Daku Darimu
Kusingsingkan Lengan
Rawe-rawe Rantas
Malang-malang Tuntas
Denganmu ...
Indonesia ...Merah Darahku,
Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu
Indonesia ...Debar Jantungku,
Getar Nadiku
Berbaur Dalam Angan-anganmu
Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga
Indonesia ...Merah Darahku, Putih Tulangku
Bersatu Dalam Semangatmu
Indonesia ...Nada Laguku, Symphoni Perteguh
Selaras Dengan Symphonimu
Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga
Advertisement
Makna Lagu Kebyar-Kebyar
Dalam Jurnal Pendidikan Seni, Volume 1 tahun 2021 yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, terdapat sebuah analisis menarik yang membahas tentang bentuk, fungsi dan makna dari lagu "Kebyar-Kebyar" yang diciptakan oleh Gombloh. Penelitian ini dilakukan oleh Chrisna Ayusta Ririhena dan rekan-rekannya.
Tidak sekadar lagu biasa, makna Lagu Kebyar-Kebyar sendiri jadi sebuah seruan, untuk mengakui jati diri kita sebagai anak-anak Indonesia, serta hubungan yang kuat antara kita dengan tanah air. Lagu ini mengajak kita untuk menyadari bahwa darah Indonesia mengalir dalam diri kita, mengingatkan akan kebanggaan akan identitas kita sebagai bangsa.
Analisis dalam jurnal tersebut menyoroti betapa pentingnya keberadaan masyarakat yang memiliki kesamaan tujuan dan cita-cita dengan ibu pertiwi, serta mengikuti pedoman hidup yang diwariskannya, yaitu Pancasila. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menjadi pijakan moral dan etis bagi warga negara dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan demikian, "Kebyar-Kebyar" bukan hanya sekadar lagu, melainkan sebuah ungkapan perasaan kebanggaan akan identitas kebangsaan dan komitmen untuk mempertahankan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh ibu pertiwi.
Sosok Soedjarwoto Soemarsono, Pencipta Lagu Kebyar-Kebyar
Gombloh yang sebenarnya bernama Soedjarwoto Soemarsono (1948-1988), adalah sosok yang menciptakan lagu fenomenal "Kebyar-kebyar". Lahir di Jombang pada 14 Juli 1948, sejak kecil ia akrab dipanggil dengan nama Gombloh oleh ayahnya. Menurut cerita, nama itu awalnya adalah celaan, yang artinya "tolol" atau "bodoh sekali".
Memilih untuk meninggalkan pendidikan formal, Gombloh ingin hidup sebagai seorang trubadur dan pengembara. Meskipun dikenal sebagai penyanyi solo, album pertamanya lahir saat ia bergabung dengan kelompok musik Gombloh & Lemon Tree's Anno '69. Album perdana mereka, "Nadia & Atmospheer" (1978), diproduksi oleh Indra Record dan Golden Hand. Salah satu personel kunci dalam kelompok ini adalah Wisnu Padma, yang memainkan piano dan instrumen lainnya.
Meski "Kebyar-kebyar" adalah salah satu karya terkenalnya, Gombloh memiliki banyak lagu lain yang tak kalah menarik, seperti "Berita Cuaca" yang pernah dinobatkan sebagai salah satu dari "150 Lagu Indonesia Terbaik" oleh Rolling Stone di mana menempati peringkat 98. Namun, nasib berkata lain. Gombloh meninggal pada usia 39 tahun pada 9 Januari 1988. Meskipun lagunya terus diputar di Hari Kemerdekaan, banyak yang tak mengenal sosok di balik lagu-lagu tersebut.
Advertisement