Liputan6.com, Jakarta Kebahagiaan dalam rumah tangga bisa didapatkan lewat kasih sayang. Mengingat banyaknya kasus KDRT, berbagai bentuk dan jenis kekerasan tak dibenarkan pada suami dan istri. Bahkan soal hal sepele sekalipun. Seperti sebuah kisah pasutri asal Thailand yang kisahnya jadi sorotan.
Dikabarkan Thaiger, seorang pria di Roi Et, Thailand, melakukan tindakan brutal terhadap istrinya hanya karena sang istri belum mandi pada hari itu. Kejadian tragis ini mengungkapkan sisi kelam kekerasan rumah tangga yang seringkali tersembunyi di balik dinding rumah.
Insiden tersebut terjadi pada 14 Juli lalu di sebuah rumah sederhana di Ban Tab Tao, distrik Mueang, provinsi Roi Et. Polisi menerima panggilan darurat sekitar pukul 22.50 malam, melaporkan adanya penyerangan serius. Saat tiba di lokasi, mereka menemukan seorang wanita bernama Praitun, 44 tahun, terbaring di kamar mandi.
Advertisement
Herannya, si suami tersebut awalnya menceritakan sang istri jatuh karena terpeleset di kamar mandi. Namun interogasi polisi berkata lain, berikut Liputan6.com mengulas kisah ini melansir dari Thaiger, Kamis (18/7/2024).
Nasib Malang Si Istri Tewas
Praitun, istri pelaku ditemukan dengan cedera kepala yang parah. Di dekat tubuhnya, tampak benda tumpul yang diduga sebagai alat pemukul. Dokter dari Rumah Sakit Roi Et yang datang bersama polisi segera melakukan pemeriksaan awal dan memutuskan untuk membawa jenazah ke unit forensik guna menentukan penyebab pasti kematiannya.
Polisi tidak perlu waktu lama untuk menemukan pelaku, yang ternyata adalah suami korban sendiri, Watcharin, 53 tahun. Ia ditemukan bersembunyi di kamar mandi rumah tetangga. Ketika diinterogasi, Watcharin mengaku bahwa ia memukul istrinya dengan tongkat kayu saat sedang mabuk.
Tetangga sekitar melaporkan bahwa pasangan ini sering terlibat pertengkaran, terutama saat mereka mengonsumsi alkohol. Pada malam kejadian, pertengkaran dipicu oleh masalah kecil, yaitu karena Watcharin marah kepada istrinya yang tidak mandi.
Dalam keadaan mabuk, Watcharin mengambil tongkat kayu yang ada di luar kamar mandi dan memukul kepala istrinya.
Advertisement
Suami Sempat Bangunkan Istri
Setelah kejadian itu, ia memindahkan tubuh Praitun ke kursi, berusaha membuatnya sadar kembali. Namun, saat menyadari istrinya tetap tidak responsif, ia mencari bantuan dari tetangga dengan alasan bahwa istrinya terpeleset dan jatuh di kamar mandi.
Polisi terus menggali lebih dalam dengan melakukan interogasi lanjutan. Akhirnya, Watcharin mengakui perbuatannya. Ia mengaku bahwa kemarahannya karena hal sepele tersebut berubah menjadi kekerasan fisik yang berujung tragis.
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan rumah tangga yang terjadi di berbagai belahan dunia. Polisi telah menahan Watcharin dan mengumpulkan bukti untuk proses hukum lebih lanjut. Mereka juga sedang mengumpulkan pernyataan dari saksi dan dokumentasi lain yang diperlukan untuk memastikan penyelidikan dan penuntutan berjalan menyeluruh.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan tindakan preventif terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Harapan besar agar kasus seperti ini tidak terulang kembali dan keadilan dapat ditegakkan untuk korban.