Viral Gadis Nyamar Jadi Dokter karena Ingin Bantu Operasi, Beraksi Seminggu

Penyamaran gadis jadi dokter bikin heboh.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 12 Agu 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 14:00 WIB
Dokter Operasi Pasien
Aksi Dokter Lanjut Operasi Saat Gempa 7.1 SR (Ilustrasi/Pexels Skip Class)

Liputan6.com, Jakarta Tolong menolong merupakan hal sangat terpuji. Namun tak selamanya seseorang bisa menolong orang lain. Perlu keterampilan khusus agar bisa menyelamatkan sesama dari bahaya. Seperti kisah gadis 14 tahun yang ingin membantu operasi pasien. Insiden ini terjadi di Rumah Sakit Sultan Idris Shah, Serdang, pada 7 Agustus. Seorang gadis Malaysia nekat menyamar jadi dokter demi bisa masuk ke ruang operasi.

Dilansir Liputan6.com dari World Of Buzz, Senin (12/8/2024), polisi Distrik Sepang segera turun tangan setelah menerima laporan dari staf rumah sakit tentang kehadiran dokter gadungan tersebut. Pada pukul 1 siang, pihak rumah sakit menemukan gadis tak dikenal yang mencoba membantu operasi. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa remaja tersebut menyamar menggunakan identitas palsu.

Gadis tersebut akhirnya tertangkap saat kembali mencoba mendaftar di loket rumah sakit pada 8 Agustus 2024 pagi. Polisi menangkapnya di lobi rumah sakit serta menyita pakaian operasi dan tali gantungan yang digunakan dalam aksi nyeleneh ini. Aksi menyamar jadi dokter yang dilakukan gadis tersebut kini berada di bawah penyelidikan hukum.

Remaja tersebut rupanya berhasil menyamar sebagai petugas medis di rumah sakit selama seminggu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 

Hukuman Menyamar Jadi Dokter

Viral Gadis Nyamar Jadi Dokter
Gadis Malaysia Nyamar Jadi Dokter karena Ingin Bantu Operasi (sumber: Unit Urusan Islam Rumah Sakit Sultan Idris Shah, Serdang)

Menyamar jadi dokter bukanlah tindakan yang bisa dianggap sepele. Melansir dari pernyataan Kepolisian Distrik Sepang, aksi dokter gadungan ini dapat dijerat Pasal 448 dan Pasal 170 KUHP. Hukuman penjara hingga 3 tahun dan denda RM5.000 (sekitar Rp 18 juta) mengintai remaja tersebut jika terbukti bersalah melakukan pembobolan.

Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motivasi di balik aksi nyeleneh ini. Polisi menegaskan bahwa ruang operasi adalah tempat yang sangat sensitif dan memerlukan otoritas khusus untuk masuk. 

"Tidak ada yang bisa main-main dengan keselamatan pasien di ruang operasi," ujar pihak rumah sakit.

Remaja yang menyamar jadi dokter ini juga menghadapi ancaman hukuman tambahan karena menggunakan identitas palsu. Pasal 170 KUHP mengatur hukuman penjara 2 tahun atau denda bagi siapa saja yang menyamar sebagai pegawai negeri. Menyamar jadi dokter bukan hanya aksi berbahaya, tetapi juga pelanggaran hukum serius.


Nyamar Jadi Polisi Demi Bantu Adik Nyontek

Duh, Pria Ini Menyamar Jadi Polisi Demi Bantu Adik Mencontek saat Ulangan
Duh, Pria Ini Menyamar Jadi Polisi Demi Bantu Adik Mencontek saat Ulangan (Sumber: Oddity Central)

Aksi menyamar tak hanya terjadi di dunia medis, tapi juga dalam dunia pendidikan. Oddity Central melaporkan pada Jumat (1/3/2024), seorang pria India menyamar jadi polisi demi membantu adiknya menyontek saat ujian standar ke-12. Pria tersebut, Anupam Madan Khandare, tertangkap basah oleh pihak berwajib.

Menyamar jadi polisi, Anupam berharap bisa masuk ke pusat ujian dengan dalih mengawasi jalannya ujian. Aksi nyeleneh ini menjadi sorotan banyak netizen setelah terbongkar oleh pihak berwajib. Mencontek di ruang ujian sudah jelas melanggar aturan, namun menyamar jadi polisi untuk membantu mencontek adalah pelanggaran ganda.

Aksi curang ini diambil oleh Anupam karena keinginannya untuk membantu adiknya lulus ujian. Namun, cara yang ditempuhnya justru berujung pada penangkapan. Melansir dari laporan pihak berwenang, Anupam kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya menyamar jadi polisi dan memfasilitasi kecurangan ujian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya