Liputan6.com, Jakarta Setiap orang tentu menginginkan hubungan yang sehat, bahagia, dan saling mendukung. Namun, tanpa disadari, kamu mungkin terjebak dalam pola hubungan yang merugikan diri sendiri.
Salah satu fenomena yang sering muncul dalam dinamika percintaan adalah 'fleabagging', sebuah istilah yang diambil dari serial TV populer Fleabag. Istilah ini menggambarkan kecenderungan seseorang untuk terus-menerus memilih pasangan yang tidak tepat atau tidak memenuhi kebutuhan emosionalnya, meskipun sudah menyadari pola tersebut.
Jika kamu sering merasa bahwa hubunganmu selalu berakhir dengan kekecewaan atau kamu seakan-akan terus memilih pasangan yang salah, mungkin kamu sedang mengalami fleabagging.
Advertisement
Berikut adalah delapan tanda umum fleabagging yang perlu kamu kenali agar dapat keluar dari lingkaran ini dan mulai mencari pasangan yang lebih cocok untukmu. Simak ulasan berikut yang dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Senin (23/9/2024), agar kamu tidak lagi terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
1. Kamu terus memilih pasangan dengan karakter yang serupa
Salah satu indikasi paling jelas dari fleabagging adalah kecenderungan untuk memilih pasangan dengan sifat dan karakteristik yang sama, meskipun kamu tahu sifat-sifat tersebut sering kali menjadi penyebab hubungan berakhir buruk. Mungkin mereka kurang dapat diandalkan, emosional, atau tidak menghargai batasan yang kamu tetapkan. Ketika kamu menyadari pola ini namun tetap melakukannya, itu menandakan bahwa kamu terjebak dalam fleabagging.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena kamu mungkin merasa familiar dan nyaman dengan pola ini, meskipun tidak sehat. Ini adalah saat yang tepat untuk mulai refleksi diri dan mencari tahu mengapa kamu selalu tertarik pada tipe orang yang tidak sesuai dengan harapanmu.
Advertisement
2. Kamu mengabaikan tanda-tanda awal bahaya (red flags)
Fleabagging sering kali ditandai dengan kecenderungan untuk mengabaikan tanda-tanda awal (red flags) yang seharusnya membuatmu mempertimbangkan kembali kelanjutan hubungan tersebut. Ketika seseorang menunjukkan perilaku atau sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau harapanmu sejak awal, namun kamu memilih untuk mengabaikannya, itu bisa menjadi indikasi bahwa kamu mengalami fleabagging.
Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan lebih mendengarkan perasaan dan intuisimu. Jangan abaikan perasaan tidak nyaman atau keraguan yang muncul di awal hubungan, karena itu bisa menjadi sinyal penting.
3. Kamu lebih fokus pada potensinya, bukan realitanya
Apakah kamu sering kali mencoba melihat sisi positif dari pasanganmu yang sebenarnya tidak tercermin dalam kenyataan? Fleabagging sering membuat kamu terlalu fokus pada 'potensi' yang dimiliki pasangan, bukan pada siapa mereka saat ini. Kamu mungkin berpikir bahwa seiring waktu, mereka akan berubah menjadi versi yang lebih baik atau sesuai harapanmu.
Namun, berharap bahwa pasangan akan berubah untuk menyesuaikan dengan ekspektasimu adalah sebuah perangkap. Hubungan yang sehat dibangun di atas penerimaan dan penghargaan terhadap siapa mereka saat ini, bukan bayangan siapa yang mereka 'bisa jadi'.
Advertisement
4. Kamu berada dalam hubungan yang tidak seimbang
Jika kamu merasa bahwa hubungan yang kamu jalani tidak seimbang, di mana kamu selalu memberikan lebih banyak daripada yang kamu terima, ini adalah indikasi lain dari fleabagging. Mungkin kamu merasa selalu berusaha keras untuk menjaga hubungan, sementara pasanganmu tampak tidak berusaha dengan sungguh-sungguh. Pada akhirnya, hubungan seperti ini akan membuatmu lelah secara emosional.
Hubungan yang sehat harus berjalan dua arah, di mana kedua belah pihak berkontribusi secara setara. Jika kamu selalu merasa sebagai pihak yang 'lebih banyak berkorban,' kamu perlu menilai ulang hubungan tersebut.
5. Kamu takut untuk sendirian
Ketakutan akan kesendirian sering kali menjadi alasan seseorang terperangkap dalam fleabagging. Kamu mungkin bertahan dalam hubungan yang tidak sehat atau terus-menerus memilih pasangan yang tidak tepat karena takut menghadapi kesendirian.
Padahal, belajar menikmati waktu sendiri adalah salah satu cara terbaik untuk menemukan pasangan yang cocok. Ketika kamu merasa nyaman dengan dirimu sendiri, kamu akan menjadi lebih selektif dalam memilih pasangan dan tidak mudah terjebak dalam hubungan yang merugikan.
Advertisement
6. Kamu mengabaikan batasan diri sendiri
Salah satu tanda lainnya adalah kamu cenderung mengabaikan batasan-batasan yang telah kamu tetapkan untuk dirimu sendiri. Meskipun kamu mungkin memiliki standar atau batasan tertentu dalam hal hubungan, pada kenyataannya, kamu sering kali membiarkan pasangan melanggar batasan tersebut. Ini bisa terjadi karena kamu takut ditinggalkan atau berharap bahwa pasangan akan berubah.
Fleabagging membuatmu berkompromi dengan nilai-nilai dan batasan pribadi yang penting. Untuk keluar dari lingkaran ini, penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan tegas, serta tidak membiarkan siapa pun melanggarnya, betapa pun kamu menyukai orang tersebut.
7. Kamu menyadari hubunganmu tidak sehat, tapi sulit mengakhiri
Kamu mungkin sudah menyadari bahwa hubungan yang kamu jalani tidak sehat. Mungkin kamu sering bertengkar, merasa tidak dihargai, atau merasa tidak bahagia. Namun, kamu merasa sulit untuk mengakhiri hubungan tersebut. Ini adalah salah satu ciri utama fleabagging. Walaupun kamu tahu bahwa hubungan tersebut tidak baik untukmu, kamu merasa terikat secara emosional dan sulit untuk melepaskannya.
Salah satu cara untuk mengatasi situasi ini adalah dengan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional yang dapat membantumu keluar dari hubungan yang tidak sehat dan membangun kembali kepercayaan diri untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Advertisement
8. Kamu selalu menyalahkan diri sendiri ketika hubungan tidak berhasil
Jika kamu selalu merasa bahwa kegagalan hubungan sepenuhnya adalah kesalahanmu, ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu mengalami fleabagging. Tentu saja, dalam setiap hubungan, kedua belah pihak memiliki peran dalam dinamika yang terjadi. Namun, jika kamu selalu menyalahkan diri sendiri tanpa mempertimbangkan kontribusi pasangan, ini bisa menjadi pola yang merugikan.
Menyalahkan diri sendiri terus-menerus hanya akan membuatmu semakin sulit untuk belajar dari kesalahan dan membuat pilihan yang lebih baik di masa depan. Penting untuk melihat hubungan dari sudut pandang yang lebih objektif dan menyadari bahwa kegagalan hubungan bukan hanya tanggung jawabmu.
Bagaimana cara menghindari fleabagging?
Langkah pertama untuk mengatasi pola fleabagging adalah dengan meningkatkan kesadaran terhadap pilihan yang kamu buat dalam hubungan. Luangkan waktu untuk merenung, identifikasi pola hubungan yang kurang sehat, dan beranikan diri untuk menetapkan standar yang lebih tinggi bagi dirimu sendiri.
Sadarilah bahwa hubungan yang sehat berawal dari dirimu sendiri—dari bagaimana kamu memperlakukan dirimu, menghormati batasan, dan tidak takut untuk menolak hubungan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai serta kebutuhanmu.
Mulailah dengan menjadi lebih selektif dan sadar dalam memilih pasangan. Cintai dirimu terlebih dahulu, karena ketika kamu bisa mencintai dan menerima dirimu sepenuh hati, kamu akan lebih mudah menemukan pasangan yang benar-benar sepadan dan menghargaimu.
Dengan kesadaran dan komitmen untuk berubah, kamu bisa keluar dari pola fleabagging dan menemukan hubungan yang lebih sehat dan membahagiakan.
Advertisement