Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda termasuk orang yang tidak bisa berhenti menggulir layar tanpa memperhatikan waktu? Apakah Anda lebih tertarik menonton video singkat berdurasi 15 detik daripada film yang berlangsung satu hingga dua jam? Atau, saat membaca artikel, apakah Anda sering tergoda untuk membuka aplikasi lain setelah beberapa paragraf?
Pertanyaan-pertanyaan ini menyoroti fenomena yang semakin lazim di era digital, yaitu berkurangnya rentang perhatian atau attention span. Dulu, Anda mungkin bisa dengan sabar mengikuti alur cerita film panjang atau membaca buku tebal tanpa merasa jenuh. Namun sekarang, Anda cenderung lebih menyukai konten yang cepat dan mudah dipahami, seperti video singkat atau berita ringkas.
Jika Anda merasa sulit berkonsentrasi pada video berdurasi panjang, bagaimana dengan aktivitas lain yang memerlukan fokus lebih besar, seperti menyelesaikan proyek, belajar, dan menangani berbagai hal lainnya? Kebiasaan terus-menerus menonton video pendek dapat melatih otak Anda untuk mencari kepuasan instan dan kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas yang lebih rumit.
Advertisement
Algoritma yang dirancang untuk terus menarik perhatian Anda di media sosial memiliki peran signifikan dalam membentuk kebiasaan konsumtif seperti ini. Konten atau video pendek yang dirancang khusus untuk membuat Anda ketagihan secara tidak sadar akan mengubah cara Anda memproses informasi.
Jadi, apakah kebiasaan menonton video pendek ini berdampak negatif pada kemampuan Anda dalam berbagai aspek? Perhatikan bagaimana media sosial memengaruhi attention span Anda dan langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk mengatasinya. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (10/10/2024):
1. Pengaruh Short attention span
Dilansir dari healthline.com, individu dengan rentang perhatian yang pendek mungkin mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas dalam jangka waktu lama tanpa mudah teralihkan. Rentang perhatian yang pendek bisa disebabkan oleh berbagai kondisi psikologis dan fisik.
Penyebab dari rentang perhatian yang pendek ini dianggap sangat penting untuk diwaspadai. Rentang perhatian yang pendek dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi Anda.Rentang perhatian yang pendek dapat memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan Anda.
Prestasi Anda di sekolah atau tempat kerja bisa menurun karena kesulitan fokus dan menyelesaikan tugas. Anda mungkin sering melewatkan detail penting atau informasi krusial.
Bahkan, hubungan interpersonal pun dapat terganggu karena Anda kesulitan berkomunikasi dengan efektif. Lebih jauh lagi, kesehatan Anda juga bisa terpengaruh. Kebiasaan buruk seperti kurang tidur, pola makan yang tidak teratur, dan kurangnya aktivitas fisik sering kali menjadi akibat dari kesulitan mengatur waktu dan prioritas.
Advertisement
2. Cara-cara mencegah short attention span
1. Mengunyah permen karet
Mengunyah permen karet dapat meningkatkan konsentrasi dan performa di tempat kerja. Aktivitas ini juga diketahui dapat meningkatkan kewaspadaan serta mengurangi stres. Ini adalah salah satu metode sederhana untuk memperpanjang rentang perhatian dalam situasi mendesak.
2. Minum air putih
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk fungsi tubuh dan mental. Kekurangan cairan dapat menghambat kemampuan berpikir.
3. Olahraga
Manfaat olahraga sangat beragam, termasuk meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi. Faktanya, olahraga dapat meningkatkan perhatian dan fokus, terutama bagi mereka yang memiliki ADHD. Cobalah melakukan jalan cepat selama 30 menit sehari, empat sampai lima kali seminggu.
4. Meditasi
Meditasi melibatkan latihan untuk memusatkan dan mengarahkan pikiran. Praktik rutin ini dapat membantu mengembangkan kebiasaan positif, seperti pandangan hidup yang optimis dan disiplin diri.
5. Aktif terlibat
Untuk tetap fokus selama rapat atau kuliah, cobalah untuk mengajukan pertanyaan atau membuat catatan. Penelitian menunjukkan bahwa menulis catatan dengan tangan lebih efektif dalam meningkatkan perhatian dan pendengaran dibandingkan dengan menggunakan laptop atau perangkat lain, yang bisa mengganggu.
Agar dapat menerapkan cara-cara ini secara efektif, diperlukan kemauan dari diri sendiri untuk melatih otak agar lebih fokus. Batasi penggunaan gadget, terutama sebelum tidur, dan ciptakan lingkungan yang mendukung untuk belajar atau bekerja.
Latih pikiran dengan kegiatan menantang seperti membaca, menulis, atau menyelesaikan teka-teki. Dengan konsistensi dalam menerapkan cara-cara ini, Anda bisa meningkatkan kemampuan fokus dan produktivitas.
Â