Liputan6.com, Jakarta Seorang pria asal Jerman, Thomas Kraut (59), harus menanggung beban tak terduga selama lebih dari satu dekade. Kraut awalnya didiagnosis menderita obesitas dan diabetes, dengan perutnya yang terus membesar diduga akibat penumpukan lemak perut. Namun, pada September 2023, dokter menemukan bahwa perut Kraut bukan hanya sekadar lemak, melainkan tumor ganas seberat 27 kilogram.
Selama 12 tahun, pria yang berdomisili di Oslo, Norwegia itu rutin menjalani program diet dan terapi diabetes atas arahan dokter, termasuk diberi obat Ozempic untuk mengontrol gula darah. Meski berat badan turun, perutnya justru semakin besar dan keras, membuat dokter akhirnya melakukan pemindaian CT scan. Hasilnya mengejutkan, Kraut ternyata memiliki kelainan medis berupa tumor terbesar yang pernah mereka temui dalam praktik klinis.
Advertisement
Baca Juga
Kraut akhirnya menjalani operasi selama 10 jam di sebuah rumah sakit di Oslo pada 26 September 2023 untuk mengangkat tumor tersebut. Tumor besar tersebut telah menggerogoti beberapa organ dalamnya yang harus ikut diangkat untuk menyelamatkan nyawanya. Penemuan ini menjadi kisah viral, mengingat perjuangan Kraut yang selama ini disangka hanya akibat obesitas.
Advertisement
Penanganan tumor terbesar ini memunculkan perhatian publik, terutama setelah Kraut dan istrinya menggugat para dokter atas kegagalan diagnosis selama bertahun-tahun. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari New York Post, Rabu (6/11/2024).
12 Tahun Salah Diagnosis
Selama 12 tahun, Thomas Kraut hanya dianggap memiliki masalah obesitas dan diabetes. Ia rutin menjalani program kesehatan dan bahkan mengonsumsi Ozempic. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa kelainan medis besar tengah berkembang di perutnya.
Sejak didiagnosis obesitas pada 2012, Kraut rajin mengikuti kursus nutrisi dan kebugaran yang disarankan dokter. Meski begitu, perutnya terus membesar hingga menyulitkannya beraktivitas sehari-hari.
“Dokter hanya mengatakan bahwa saya perlu menurunkan berat badan untuk kesehatan saya.” kata Kraut.
Puncaknya, pada 2023, Kraut dipersiapkan untuk operasi selongsong lambung guna mengatasi obesitasnya. Saat itulah dokter menemukan bahwa perut besar Kraut bukan karena lemak, melainkan tumor ganas. Ini membuatnya langsung dijadwalkan operasi untuk mengangkat tumor besar tersebut.
Advertisement
Operasi 10 Jam yang Menyelamatkan Hidup
Proses operasi pengangkatan tumor Kraut berlangsung selama 10 jam pada 26 September 2023. Tumor seberat 27 kilogram yang tumbuh selama bertahun-tahun tersebut telah memengaruhi beberapa organ penting dalam tubuhnya. Pembedahan ini menjadi tantangan besar bagi tim medis, mengingat besarnya tumor dan efeknya terhadap organ-organ dalam Kraut.
Tumor tersebut telah menggerogoti ginjal kanan dan sebagian usus halus Kraut. Akibatnya, tim dokter harus melakukan pengangkatan pada organ-organ yang rusak untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Kraut mengungkapkan, “Tumor itu tidak hanya besar, tapi juga menekan organ dalam saya hingga mengganggu fungsi tubuh.”
Usai operasi, Kraut harus menjalani pemulihan intensif di rumah sakit. Kehadiran tumor besar tersebut meninggalkan bekas kerusakan yang tidak bisa dipulihkan sepenuhnya, dan kini ia harus rutin menjalani terapi agar tidak ada jaringan kanker yang tersisa.
Gugatan Atas Kesalahan Diagnosis
Kasus Kraut menarik perhatian publik setelah ia mengajukan gugatan terhadap tim medis yang selama ini menangani kesehatannya. Ia dan istrinya, Ines, merasa kecewa dengan diagnosa yang salah selama bertahun-tahun. Kelainan medis yang dideritanya ternyata lebih dari sekadar obesitas biasa.
Gugatan ini diajukan karena, menurut Kraut, diagnosa obesitas membuatnya menunda penanganan kanker yang tumbuh di dalam tubuhnya.Pengacaranya juga telah melayangkan keberatan atas pembelaan pihak medis.
“Saya merasa dibiarkan tanpa solusi tepat, padahal tumor ini sudah ada selama bertahun-tahun, kata Kraut.
Kasus ini menjadi sorotan karena kelangkaan jenis tumor yang diderita Kraut. Pihak rumah sakit sempat berdalih bahwa tumor langka tersebut sulit terdeteksi, namun Kraut tetap yakin ada kelalaian medis yang harus dipertanggungjawabkan.
Advertisement
Tumor Terbesar di Dunia
Melansir dari Anadolu Ajansı (6/11/2024), dokter di New Delhi berhasil mengangkat tumor ovarium terbesar di dunia dari tubuh seorang wanita berusia 52 tahun. Tumor tersebut memiliki berat 54 kilogram, atau sekitar setengah dari berat total pasien yang mencapai 106 kilogram. Operasi pengangkatan tumor raksasa itu berlangsung selama 3,5 jam di Indraprastha Apollo Hospitals.
Pasien asal Delhi tersebut mengalami kenaikan berat badan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Ia merasa sesak napas, kesulitan berjalan, dan mengalami nyeri tajam di perutnya akibat tekanan dari tumor yang terus membesar. Karena ukurannya yang ekstrem, peralatan bedah robotik tidak dapat digunakan sehingga tim dokter memilih metode operasi konvensional pada 18 Agustus.
Arun Prasad, konsultan senior di Indraprastha Apollo Hospitals, menyebutkan bahwa selama 30 tahun kariernya, ia belum pernah menemukan tumor sebesar ini. Tumor itu menekan saluran usus dan memberi risiko pecahnya ovarium.
"Untungnya, tumor ini jinak dan pasien tidak memiliki penyakit penyerta, sehingga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat," ujarnya.