Karya Seni Kanvas Putih Kosong Dijual Rp 24 Miliar, Apa Istimewanya?

Karya seni ini dibuat menggunakan cat enamel putih.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 04 Des 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 16:15 WIB
Seni Kanvas Putih Kosong
Karya Seni Kanvas Putih Kosong Dijual Rp 24 Miliar (Sumber: NYP)

Liputan6.com, Jakarta Karya seni tak ada yang pasti harganya. Setelah pisang dilakban yang terjual Rp 98 miliar, kini giliran instalasi seni kanvas putih polos bernilai fantastis yang mencuri perhatian. Sebuah lukisan karya pelukis minimalis Amerika, Robert Ryman, akan dilelang di Berlin dengan harga awal Rp 24 miliar pada 6-7 Desember tahun ini.

Lukisan berjudul General 52″ x 52″ ini berukuran sesuai dengan namanya, 52 x 52 inci, dan dibuat menggunakan cat enamel putih. Penggunaan cat yang biasanya untuk logam ini menjadikan kanvas tersebut sangat rapuh dan tak boleh disentuh sebelum dilelang. Lelang akan berlangsung di balai Ketterer Kunst, salah satu balai lelang bergengsi di Jerman.

Ryman, yang meninggal pada 2019, dikenal sebagai pelukis tanpa latar belakang seni formal. Ia memulai karier sebagai penjaga keamanan di Museum Seni Modern New York dan mengembangkan gaya minimalis serba putih yang unik. Karya ini disebut-sebut sebagai simbol perdebatan baru tentang seni kontemporer, yang mengundang reaksi beragam dari kalangan pecinta seni.

Balai lelang menggambarkan karya seni ini sebagai "dalam kondisi sangat baik" meskipun materialnya amat sensitif. "Jejak sekecil apa pun pada permukaan yang tanpa cacat akan langsung mengurangi nilai karya tersebut secara signifikan," jelas pihak Ketterer Kunst dikutip Liputan6.com dari New York Post, Rabu (4/12/2024). 

 

Rahasia di Balik Kanvas Kosong

Seni Kanvas Putih Kosong
Karya Seni Kanvas Putih Kosong Dijual Rp 24 Miliar, Karya Robert Ryman telah dilelang jutaan di masa lalu. (Sumber: NYP)

Kanvas ini tampak polos, namun ternyata sarat makna dan teknik. Cat enamel putih dan enamelak yang digunakan memberikan hasil akhir yang rapuh dan sulit ditiru.

"Warna putih membuat cahaya, gerakan, dan struktur material terlihat," ungkap Simone Wichmann, pakar di Ketterer Kunst.

Keunikan material ini juga menantang cara pandang publik terhadap seni kontemporer. Kanvas ini tidak hanya sekadar kosong tetapi mengundang interpretasi bebas dari penonton. "Penonton ditantang dan menjadi pencipta karya seni," tambah Wichmann.

Filosofi ini menjadikan karya Ryman sebagai simbol eksperimen seni modern. Banyak yang menyebutnya sebagai game changer dalam dunia seni, meski tak sedikit yang menganggapnya sekadar strategi komersial.

Kontroversi Harga Seni Minimalis

Seni Kanvas Putih Kosong
Karya Seni Kanvas Putih Kosong Dijual Rp 24 Miliar (Sumber: NYP)

Harga fantastis karya ini memicu perdebatan panas di kalangan kritikus seni. Sebagian menyebutnya sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi seni, sementara lainnya menganggapnya berlebihan. "Sebagian orang mungkin menganggap karya ini sebagai 'Air Mancur' Duchamp di abad ke-21," ujar penasihat seni Ralph DeLuca.

Namun, karya minimalis seperti ini sering kali menggambarkan ide besar dalam bentuk sederhana. Ryman menunjukkan bahwa seni tidak harus rumit untuk bermakna. "Putih tidak selalu putih," katanya suatu kali, merujuk pada permainan cahaya dan tekstur dalam karyanya.

Fenomena seni minimalis ini semakin relevan setelah peristiwa kontroversial lain, seperti pisang dilakban karya Maurizio Cattelan. Seni kontemporer terus memprovokasi cara masyarakat menilai estetika, makna, dan harga sebuah karya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya