Kuliner Pasar Gede Solo Tonjolkan Cita Rasa Tradisional hingga Kekinian, Wajib Dicoba

Kuliner Pasar Gede Solo terkenal dengan hidangan legendaris dan kekinian. Simak rekomendasi menu dan daya tariknya!

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 31 Des 2024, 12:46 WIB
Diterbitkan 31 Des 2024, 12:46 WIB
Sandiaga Uno Kunjungi Pasar Gede
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mencicipi dawet telasih langganan Presiden Jokowi di Pasar Gede Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta Pasar Gede Solo, yang terletak di jantung Kota Solo, Jawa Tengah, telah menjadi ikon kuliner yang memikat hati para wisatawan. Beragam hidangan tradisional dan kekinian membuat pasar ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun pelancong dari berbagai daerah. Keberagaman rasa dan tampilan makanan di sini menjadikannya tujuan favorit pecinta kuliner.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, selain menjadi pusat perbelanjaan bahan kebutuhan pokok, Pasar Gede juga dikenal sebagai surganya makanan. Dari jajanan pasar yang autentik hingga menu modern yang kekinian, semuanya bisa dinikmati di tempat ini. Banyak pedagang yang telah berjualan selama puluhan tahun, menjadikan rasa dan kualitas makanan mereka teruji oleh waktu.

Berdasarkan pengalaman pribadi reporter Liputan6.com, Pasar Gede menawarkan pengalaman kuliner yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membangkitkan nostalgia akan cita rasa tradisional. Bagi yang belum pernah ke sini, menjelajahi Pasar Gede adalah kesempatan sempurna untuk merasakan keunikan kuliner Solo.

Lenjongan Yu Sum dan Es Dawet Telasih Bu Dermi

Jokowi Mantu, Dawet Legendaris Bu Dermi Laris Manis
Berkah dari Jokowi mantu itu masih berlanjut, Dawet telasih legendaris Bu Dermi di Pasar Gede Solo banjir pengunjung. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Lenjongan Yu Sum: Jajanan Pasar yang Autentik

Lenjongan merupakan jajanan tradisional khas Solo yang terdiri dari berbagai bahan seperti ketan hitam, tiwul, cenil, uli, getuk, dan klepon. Di Pasar Gede, Lenjongan Yu Sum menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang autentik dan harga terjangkau.

Seporsi lenjongan dibanderol hanya Rp 5.000, namun isinya sangat lengkap dan memanjakan lidah. Taburan kelapa parut dan gula merah cair menambah kelezatan cita rasanya. Tak heran, banyak pengunjung yang rela antre demi menikmati hidangan ini.

Es Dawet Telasih Bu Dermi: Minuman Segar Legendaris

Es Dawet Telasih Bu Dermi adalah minuman khas Solo yang selalu dicari di Pasar Gede. Minuman ini menawarkan kesegaran dari kombinasi dawet ketan hitam, jenang sumsum, tape ketan, dan biji selasih yang diracik dengan gula cair dan santan.

Dengan harga sekitar Rp 10.000 per porsi, es dawet ini menjadi pilihan sempurna untuk menghilangkan dahaga di tengah panasnya kota Solo. Racikannya yang segar dan manis menciptakan rasa yang menyatu di lidah.

Popularitasnya membuat banyak pengunjung merasa wajib mencicipi minuman ini setiap kali ke Pasar Gede.

Soto Bu Harini dan Cabuk Rambak

Kuliner Khas Solo
Cabuk Rambak dan Brambang Asem bisa dibeli di Pasar Gede Hardjonagoro Solo (Liputan6.com / Nefri Inge)

Soto Bu Harini: Sarapan Tradisional dengan Rasa Menggugah

Soto Bu Harini adalah destinasi kuliner sarapan yang tidak boleh dilewatkan. Beroperasi sejak tahun 1980-an, warung ini menawarkan soto daging dengan kuah bening yang gurih dan kaya rasa.

Dengan harga Rp 14.000 per porsi, soto ini disajikan dengan nasi yang dicampur langsung ke dalam kuah. Selain soto, pengunjung juga dapat menikmati menu kare ayam, asem-asem, dan sop ayam yang sama lezatnya.

Cabuk Rambak: Menu Sarapan yang Unik dan Mengenyangkan

Cabuk rambak adalah hidangan tradisional yang terdiri dari ketupat tipis yang disiram dengan sambal wijen dan disajikan bersama kerupuk beras atau gendar. Hidangan ini dibanderol dengan harga Rp 6.000 per porsi.

Rasanya yang unik dan khas menjadikannya pilihan favorit untuk sarapan. Tekstur lembut ketupat berpadu dengan gurihnya sambal wijen menciptakan kombinasi cita rasa yang sulit dilupakan.

Menurut pedagang, cabuk rambak sering kali habis dalam waktu singkat karena peminatnya yang banyak. Oleh karena itu, disarankan untuk datang lebih awal jika ingin mencicipinya.

Ayam Goreng Pak Ali dan Nasi Liwet Bu Sri

Ayam Goreng Pak Ali Pasar Gede Solo
Ayam Goreng Pak Ali Pasar Gede Solo (Foto: Google Maps)

Ayam Goreng Pak Ali: Gurih dan Lezat dengan Sambal Terasi

Ayam Goreng Pak Ali terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan dimasak menggunakan arang untuk menjaga aroma tradisionalnya. Ayam dijual utuh dengan harga yang terjangkau dan dikemas menggunakan besek.

Disajikan bersama sambal terasi yang pedas dan nendang, ayam goreng ini menjadi favorit pengunjung yang ingin membawa pulang makanan khas Solo.

Nasi Liwet Bu Sri: Sarapan Tradisional yang Menggugah Selera

Nasi Liwet Bu Sri menjadi pilihan favorit untuk sarapan di Pasar Gede Solo sejak pagi hari. Hidangan ini disajikan di atas daun pisang yang dilipat sebagai pincuk, memberikan aroma alami yang khas. Isinya terdiri dari nasi gurih dengan lauk labu siam, areh santan, tahu, telur pindang, ayam suwir, dan kerupuk beras yang renyah.

Kelezatan nasi liwet terletak pada areh santannya yang kental dan gurih, menciptakan sensasi rasa yang kaya. Tambahan kulit ayam sebagai pelengkap memperkuat cita rasa yang nikmat di setiap suapan. Tidak heran, banyak pengunjung yang rela datang pagi-pagi demi menikmati hidangan ini sebelum kehabisan.

Dengan harga yang terjangkau dan cita rasa autentik, Nasi Liwet Bu Sri menjadi ikon sarapan legendaris di Pasar Gede. Pelanggan setia sering kali menyebut hidangan ini sebagai menu wajib saat berkunjung ke Solo. Tempat ini buka sejak pukul 6 pagi dan biasanya habis menjelang siang.

Tengkleng Pasar Gede dan Babi Kuah Pincuk

Tengkleng di Pasar Gede Solo
Tengkleng di Pasar Gede Solo. (Bola.com/Yus Mei Sawitri)

Tengkleng Pasar Gede: Gurihnya Olahan Kambing yang Legendaris

Tengkleng Pasar Gede menjadi salah satu kuliner ikonik yang selalu diburu pecinta makanan berkuah. Hidangan ini berisi potongan daging kambing, jeroan, dan tulang yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah mirip gulai. Rasa kuahnya yang kaya rempah sangat menggugah selera, terutama saat dinikmati dengan nasi putih hangat.

Penjual tengkleng di Pasar Gede menawarkan variasi lauk tambahan seperti sate jeroan dan lemak yang empuk dan mudah dikunyah. Kuah tengkleng memiliki tekstur ringan namun tetap kaya rasa, cocok bagi pecinta makanan berkuah yang tidak terlalu berat. Sambal cabai rawit yang pedas juga tersedia sebagai pelengkap untuk sensasi rasa yang lebih menantang.

Tengkleng ini bisa dinikmati siang hari, tepat saat waktu makan siang tiba, membuatnya menjadi pilihan favorit banyak orang. Dengan harga yang relatif terjangkau dan porsi yang memuaskan, hidangan ini cocok untuk pecinta kuliner tradisional khas Solo. Jangan lupa datang lebih awal karena sering kali tengkleng cepat habis!

Babi Kuah Pincuk: Hidangan Non-Halal dengan Rasa Khas

Bagi penikmat kuliner non-halal, Babi Kuah Pincuk menjadi sajian yang tak boleh dilewatkan. Hidangan ini sangat populer di kalangan pengunjung Pecinan di sekitar Pasar Gede Solo. Disajikan di atas daun pisang sebagai pincuk, menu ini menampilkan berbagai bagian daging babi seperti samcan, telinga, usus, hati, dan darah yang dimasak dalam kuah rempah.

Rasanya sangat kaya karena penggunaan bumbu khas yang meresap ke dalam setiap potongan daging. Teksturnya yang empuk dan kuahnya yang gurih menjadikannya favorit di antara pengunjung yang menyukai hidangan berbahan dasar daging babi. Sambal sebagai pelengkap turut menambah kelezatan dan memberikan cita rasa pedas yang seimbang.

Hidangan ini cocok dinikmati saat makan siang atau sore hari, terutama bagi mereka yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Meskipun non-halal, Babi Kuah Pincuk tetap menarik perhatian karena keunikannya. Hidangan ini menjadi pilihan utama di kalangan komunitas Tionghoa di Solo.

Timlo Pak Sur dan Tahok Pak Citro

Tahok Pak Citro Pasar Gede
Tahok Pak Citro Pasar Gede (Foto: Google Maps)

Timlo Pak Sur: Sop Segar dengan Cita Rasa Khas Solo

Timlo Pak Sur menawarkan sajian berkuah segar yang sangat cocok dinikmati malam hari di Pasar Gede Solo. Buka mulai pukul 6 sore, tempat ini selalu ramai pengunjung yang ingin menikmati timlo, sop khas Solo. Isian sop ini terdiri dari irisan sosis Solo goreng, ati ampela, suwiran ayam, dan telur kecap yang memperkaya cita rasa.

Kuah kaldu ayamnya yang bening dan ringan menciptakan sensasi segar di setiap suapan. Rasa gurih dari kuah ini diperkuat dengan tambahan bawang goreng yang menambah aroma dan rasa lezat. Hidangan ini sering kali disajikan dengan nasi putih hangat, menciptakan kombinasi yang sempurna untuk makan malam.

Dengan harga yang terjangkau dan porsi yang memuaskan, Timlo Pak Sur menjadi pilihan kuliner yang banyak digemari. Lokasinya yang strategis di sebelah Tugu Jam Pasar Gede memudahkan pengunjung untuk menemukannya. Hidangan ini juga dikenal karena kesegaran dan kualitas bahan yang selalu terjaga.

Tahok Pak Citro: Hangat dan Menenangkan di Pagi Hari

Tahok Pak Citro adalah pilihan sempurna bagi pengunjung yang ingin menikmati sajian hangat di pagi hari. Hidangan ini berupa wedang tahu khas Tionghoa yang telah diadaptasi dan disukai masyarakat Solo. Terdiri dari kembang tahu yang lembut dan kuah jahe manis, tahok memberikan sensasi hangat yang menenangkan.

Sejak pukul 6 pagi, gerobak Tahok Pak Citro sudah ramai dikunjungi oleh para pelanggan setia. Rasa lembut tahu yang berpadu dengan kuah jahe menciptakan cita rasa khas yang sulit ditolak. Banyak orang memilih tahok sebagai menu sarapan sehat karena kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah lemak.

Dengan harga yang terjangkau, Tahok Pak Citro tetap mempertahankan kualitas rasa dan teksturnya selama bertahun-tahun. Hidangan ini sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin atau pagi hari sebelum memulai aktivitas. Tidak heran, tahok menjadi salah satu menu favorit di Pasar Gede Solo yang terus dicari pengunjung.

Kuliner Kekinian 

TFP Kopi Warung Pasar Kranggan Yogyakarta
Pasar Kranggan Yogyakarta menjadi lokasi The French Press Kopi Warung atau TFP Kopi Warung yang menyajikan western food atau menu ala barat

TFP Kopi Warung: Sentuhan Kuliner Western di Pasar Tradisional

TFP Kopi Warung menghadirkan konsep kuliner ala Western di tengah keramaian Pasar Gede Solo. Lokasi ini menawarkan suasana modern dengan menu yang ditulis di papan tulis berbahasa Inggris, memberikan kesan kafe bergaya Eropa yang sederhana namun elegan. Letaknya yang strategis di Jalan Martadinata Nomor 10 memudahkan pengunjung untuk mengaksesnya.

Menu yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari hidangan pasta hingga pan-seared salmon yang disajikan dengan tampilan menarik. Beberapa pilihan favorit di sini termasuk beef stroganoff, chicken & prawn pasta, dan tuna casserole. Untuk makanan manis, tersedia pancake strawberry dan banana hazelnut sandwich yang cocok untuk camilan sore.

Meski bergaya Western, harga yang ditawarkan cukup terjangkau sehingga cocok untuk semua kalangan. Suasana di TFP Kopi Warung juga mendukung pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati hidangan lezat. Tak heran, tempat ini menjadi favorit bagi anak muda dan pelancong yang ingin mencoba kuliner kekinian di Solo.

Mie Gajah Mas: Mi Legendaris dengan Banyak Pilihan Menu

Bagi pecinta mi, Mie Gajah Mas di Pasar Gede Solo adalah pilihan sempurna. Terletak di Jalan Suryopranoto Nomor 1, tepat di depan pasar, tempat ini menyajikan berbagai menu berbahan dasar mi yang menggugah selera. Dengan lokasi yang mudah diakses, Mie Gajah Mas menjadi destinasi populer di kalangan wisatawan dan warga lokal.

Menu yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari mi ayam pangsit, pangsit kuah, hingga bakso goreng dan ceker ayam. Selain itu, tersedia juga variasi mi seperti kwe tiauw ayam dan bihun ayam untuk menyesuaikan selera pengunjung. Harga yang terjangkau, mulai dari Rp12.000 hingga Rp27.000, membuatnya ramah di kantong bagi semua kalangan.

Buka setiap hari dari pukul 11.30 hingga 18.00 WIB, Mie Gajah Mas menjadi pilihan makan siang yang sempurna. Tekstur mi yang kenyal dan kuah yang gurih menjadikan setiap suapan terasa nikmat. Tambahan sambal pedas dan pangsit goreng renyah semakin memperkaya cita rasa hidangan ini.

Uma Yum Cha Dimsum: Dimsum Kekinian dengan Harga Terjangkau

Uma Yum Cha Dimsum menghadirkan hidangan khas Asia dengan sentuhan modern yang kekinian. Berlokasi di lantai dua Pasar Gede Solo, pengunjung dapat menikmati makanan ini sambil melihat pemandangan kota dari ketinggian. Konsep semi-café dengan sentuhan modern membuatnya semakin menarik bagi anak muda dan keluarga yang ingin menikmati suasana berbeda.

Menu yang ditawarkan sangat variatif, mulai dari dimsum pangsit dengan isian udang, kepiting, wortel, jamur, hingga daging asap dan lobster. Selain itu, tersedia juga bakpao dengan berbagai rasa seperti telur asin, vanilla, dan taro ungu yang lembut di mulut. Bagi pecinta pedas, ceker kaki naga menjadi pilihan populer yang patut dicoba.

Dengan harga mulai dari Rp15.000 per porsi berisi lima biji dimsum, tempat ini menawarkan sajian lezat dengan harga terjangkau. Kualitas rasa yang konsisten dan presentasi yang menarik menjadikan Uma Yum Cha Dimsum tempat yang selalu ramai pengunjung. Tidak heran jika kuliner ini menjadi salah satu pilihan utama di Pasar Gede Solo.

1. Apa saja makanan khas yang bisa ditemukan di Pasar Gede Solo?

Di Pasar Gede, Anda bisa menemukan jajanan tradisional seperti lenjongan, es dawet telasih, cabuk rambak, dan makanan berat seperti soto daging serta ayam goreng.

2. Berapa kisaran harga makanan di Pasar Gede Solo?

Harga makanan di sini sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000 untuk jajanan ringan hingga Rp 20.000 untuk makanan berat.

3. Apakah Pasar Gede Solo cocok untuk wisata kuliner keluarga?

Ya, Pasar Gede sangat cocok untuk wisata kuliner keluarga karena menyajikan makanan dengan rasa tradisional dan harga ramah di kantong.

4. Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Pasar Gede Solo?

Waktu terbaik adalah pagi hingga siang hari agar bisa mencicipi lebih banyak pilihan makanan yang segar dan baru dimasak.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya