Liputan6.com, Jakarta Asam lambung adalah salah satu masalah pencernaan yang sering dialami banyak orang. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman seperti nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada, dan mual.
Jika tidak ditangani dengan baik, asam lambung yang berlebih dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan memengaruhi kualitas tidur. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengelola gejala asam lambung secara efektif.
Selain menjaga pola makan, pemilihan minuman yang tepat juga memiliki peran penting dalam meredakan gejala asam lambung. Minuman tertentu dapat membantu menetralkan asam lambung, melindungi dinding lambung, dan mengurangi peradangan.
Advertisement
Dengan memilih minuman yang aman, penderita asam lambung dapat menikmati gaya hidup yang lebih nyaman tanpa rasa khawatir. Mulai dari air putih hingga teh herbal, setiap pilihan minuman memiliki manfaat tersendiri yang dapat membantu menjaga kesehatan lambung.
Lantas apa saja minuman untuk asam lambung yang tepat?
1. Air Putih
Minuman untuk asam lambung yang pertama wajib dikonsumsi adalah air putih. Pasalnya, air putih membantu menjaga keseimbangan pH tubuh dan mengencerkan asam lambung, sehingga mencegah iritasi pada dinding lambung.
Kamu pun perlu mengonsumsi air putih hangat atau pada suhu ruangan untuk mengurangi risiko iritasi. Selain itu, hindari minum terlalu banyak sekaligus; lebih baik diminum sedikit demi sedikit sepanjang hari.
2. Teh Herbal
Beberapa jenis teh herbal seperti teh chamomile, teh jahe, dan teh licorice, dikenal dapat membantu meredakan gejala asam lambung. Teh-teh ini memiliki sifat anti-inflamasi yang cocok jadi minuman untuk asam lambung.
Kamu pun perlu mengonsumi teh herbal dengan menghindari teh yang mengandung kafein seperti teh hitam atau teh hijau dalam jumlah besar, karena kafein dapat memperburuk asam lambung serta minumlah tanpa tambahan gula atau susu.
3. Air Kelapa
Air kelapa adalah minuman alami yang kaya akan elektrolit dan memiliki sifat alkali, sehingga dapat membantu menetralkan asam lambung. Selain itu, air kelapa juga baik untuk menjaga hidrasi tubuh.
Kamu bisa mengonsumsi air kelapa tanpa tambahan gula atau bahan pengawet dan minum secara teratur untuk manfaat maksimal.
4. Susu Almond
Berbeda dengan susu sapi, susu almond memiliki kadar lemak yang lebih rendah dan bersifat alkali. Hal tersebut membuat susu almond menjadi pilihan yang baik untuk penderita asam lambung.
Kamu bisa meminum susu almond tanpa pemanis tambahan dan gunakan sebagai pengganti susu sapi dalam teh atau sereal.
5. Jus Lidah Buaya
Lidah buaya dikenal memiliki sifat penyembuhan alami yang baik untuk sistem pencernaan. Jus lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan dan menenangkan lambung.
Kamu bisa memilih jus lidah buaya murni tanpa tambahan bahan kimia dan konsumsi sebelum makan untuk hasil terbaik.
6. Smoothie Pisang
Pisang adalah buah yang bersifat alkali dan rendah asam, sehingga aman untuk lambung. Membuat smoothie dari pisang dapat menjadi alternatif minuman yang sehat dan mengenyangkan.
Kamu dapat menambahkan susu almond atau air kelapa untuk meningkatkan manfaat dan hindari tambahan bahan yang asam seperti yoghurt atau jus jeruk.
Minuman yang Harus Dihindari
Agar gejala asam lambung tidak semakin parah, berikut beberapa minuman yang sebaiknya dihindari, apa saja?
Kopi: Mengandung kafein yang dapat merangsang produksi asam lambung.
Minuman Berkarbonasi: Gas dalam minuman bersoda dapat meningkatkan tekanan pada lambung.
Alkohol: Dapat merusak lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung.
Jus Buah Asam: Seperti jus jeruk, jus lemon, atau jus nanas yang dapat memperburuk gejala asam lambung.
Tips untuk Penderita Asam Lambung
- Hindari makan atau minum dalam porsi besar sekaligus.
- Jangan langsung berbaring setelah makan atau minum.
- Tingkatkan konsumsi makanan berserat untuk melancarkan pencernaan.
Dengan memilih minuman yang tepat dan menerapkan pola hidup sehat, gejala asam lambung dapat dikelola dengan baik. Semoga artikel ini membantu menemukan solusi yang aman dan menyehatkan! Jika gejala asam lambung terus berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Â
(*)
Advertisement