Poin Penting Pidato Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden Gantikan Biden, Kritik Pemerintahan Sebelumnya

Pidato pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS berisi kritik tajam pada pemerintahan sebelumnya.

oleh Nurul Diva diperbarui 21 Jan 2025, 10:51 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 10:51 WIB
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Donald Trump kembali dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada 20 Januari 2025. Dalam pidato pelantikannya yang disampaikan di Capitol Rotunda, Washington D.C., Trump menyampaikan visi besar untuk memulihkan Amerika setelah masa pemerintahan sebelumnya yang ia nilai gagal.

Selanjutnya, Trump juga menyoroti kemerosotan ekonomi, masalah perbatasan, dan perpecahan sosial yang menurutnya membutuhkan langkah revolusioner untuk diatasi. Ia menegaskan bahwa era baru akan membawa "Zaman Keemasan Amerika" dengan memprioritaskan kepentingan rakyat Amerika di atas segalanya.

Trump sempat mengkritik pemerintahan sebelum-sebelumnya yang dianggap tidak mampu menangani krisis kecil. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Selasa (21/1).

Kritik Tajam pada Pemerintahan Sebelumnya

Trump membuka pidatonya dengan mengkritik pemerintahan sebelumnya yang ia sebut gagal melindungi warga negara dan menjaga stabilitas nasional. Ia menuduh pemerintah sebelumnya tidak mampu menangani krisis domestik dan memberikan perlindungan berlebihan bagi pendatang ilegal. Menurut Trump, pilar-pilar masyarakat Amerika telah mengalami kehancuran selama bertahun-tahun.

Ia juga menyoroti ketidakadilan dalam sistem hukum, kebijakan perbatasan yang lemah, dan ketidakmampuan pemerintah menangani bencana alam. Kritik ini menjadi landasan Trump untuk berkomitmen melakukan perubahan besar yang ia sebut sebagai "revolusi akal sehat."

Masalah inflasi, krisis energi, dan kemerosotan layanan publik juga menjadi sorotan dalam pidato ini. Trump menegaskan bahwa pemerintahannya akan membalikkan semua kebijakan yang dianggap tidak efektif untuk mengembalikan kepercayaan rakyat pada institusi negara.

"Saat kita berkumpul hari ini, pemerintah kita menghadapi krisis kepercayaan. Selama bertahun-tahun, sebuah pemerintahan radikal dan korup telah mengekstraksi kekuasaan dan kekayaan dari warga negara kita, sementara pilar-pilar masyarakat kita tergeletak hancur dan tampaknya dalam kerusakan total. Kini kita memiliki pemerintahan yang bahkan tidak bisa mengelola krisis sederhana di dalam negeri, sementara pada saat yang sama tersandung dalam serangkaian bencana yang terjadi di luar negeri. Pemerintah ini gagal melindungi warga negara Amerika yang luar biasa dan taat hukum, namun memberikan perlindungan dan perlindungan bagi para penjahat berbahaya, banyak di antaranya berasal dari penjara dan lembaga mental yang secara ilegal masuk ke negara kita dari seluruh dunia. Kita memiliki pemerintahan yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan perbatasan asing, namun menolak untuk membela perbatasan Amerika atau yang lebih penting, rakyatnya sendiri," sebut Trump, dilansir Liputan6 Global.

Komitmen untuk Mengutamakan Kepentingan Nasional

Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa setiap keputusan pemerintahannya akan mengutamakan kepentingan rakyat Amerika. Ia berjanji untuk memulihkan kedaulatan dan keamanan nasional dengan memperketat perbatasan dan mengembalikan jutaan imigran ilegal ke negara asal mereka.

Selain itu, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan untuk menghentikan arus masuk ilegal. Ia juga berencana mengembalikan kebijakan "Remain in Mexico" dan meningkatkan kehadiran militer di perbatasan sebagai langkah tegas untuk melindungi warga Amerika dari ancaman eksternal.

Kebijakan perdagangan juga menjadi fokus utama, dengan Trump berjanji untuk mengenakan tarif pada negara asing guna memperkaya rakyat Amerika dan mengurangi defisit perdagangan. Ia bahkan menyebut pembentukan badan baru bernama External Revenue Service untuk mengelola tarif dan bea impor.

"Zaman Keemasan Amerika dimulai sekarang. Mulai hari ini, negara kita akan berkembang dan dihormati kembali di seluruh dunia. Kami akan menjadi kecemburuan setiap negara, dan kami tidak akan membiarkan diri kami diperlakukan begitu saja lagi," lanjut Trump, dilansir Liputan6 Global. 

Janji Pemulihan Ekonomi dan Revolusi Energi

Trump menyatakan bahwa ekonomi Amerika akan menjadi prioritas utama dengan langkah-langkah yang konkret. Ia berencana untuk mengakhiri "Green New Deal," mencabut mandat kendaraan listrik, dan meningkatkan produksi energi domestik, termasuk eksplorasi minyak dan gas.

Ia juga mengumumkan keadaan darurat energi nasional sebagai upaya menurunkan harga energi yang terus melonjak. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, Trump yakin Amerika akan kembali menjadi negara manufaktur terkemuka di dunia.

Selain itu, ia menegaskan komitmennya untuk menekan inflasi dengan kebijakan fiskal yang lebih efisien dan alokasi anggaran yang lebih terkendali. Langkah ini diyakini akan mengembalikan kepercayaan pasar dan meningkatkan daya beli rakyat Amerika.

"Setiap hari di pemerintahan Trump, saya akan sangat sederhana menempatkan Amerika di tempat pertama. Kedaulatan kita akan dipulihkan. Keamanan kita akan dikembalikan. Timbangan keadilan akan diseimbangkan kembali. Penyalahgunaan yang kejam, kekerasan, dan tidak adil terhadap Departemen Kehakiman dan pemerintah kita akan berakhir. Dan prioritas utama kita akan menciptakan negara yang bangga, makmur, dan bebas. Amerika akan segera menjadi lebih besar, lebih kuat, dan jauh lebih luar biasa daripada sebelumnya," lanjutnya. 

Penekanan pada Persatuan dan Identitas Nasional

Trump juga menekankan pentingnya persatuan nasional dengan mengakhiri kebijakan sosial yang ia nilai merusak. Ia menyatakan bahwa hanya ada dua gender, laki-laki dan perempuan, yang akan menjadi kebijakan resmi pemerintahannya. Hal ini, menurut Trump, adalah bagian dari upayanya untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional Amerika.

Ia juga berkomitmen untuk menghentikan penyensoran pemerintah terhadap kebebasan berbicara dan memastikan semua warga negara diperlakukan setara di bawah hukum. Trump percaya bahwa dengan memulihkan rasa bangga sebagai bangsa, Amerika dapat kembali menjadi negara yang dihormati di dunia.

"Saya kembali ke kepresidenan dengan keyakinan dan optimisme bahwa kita berada di awal era baru yang mendebarkan dalam kesuksesan nasional, sebuah gelombang perubahan sedang melanda negara ini, sinar matahari mengalir di seluruh dunia, dan Amerika memiliki kesempatan untuk meraih peluang ini seperti belum pernah sebelumnya. Tetapi pertama, kita harus jujur mengenai tantangan yang kita hadapi. Meskipun banyak, tantangan ini akan dihancurkan oleh momentum besar yang sekarang disaksikan di Amerika Serikat," kata Trump.

Visi Besar untuk Masa Depan Amerika

Trump mengakhiri pidatonya dengan visi optimis tentang masa depan Amerika. Ia berjanji untuk mengakhiri perang yang tidak perlu, membawa perdamaian, dan memperkuat peran Amerika di dunia sebagai pemimpin global.

Ia juga berbicara tentang ambisinya untuk memperluas eksplorasi luar angkasa dan menjadikan Amerika sebagai negara pionir dalam teknologi. "Zaman keemasan kita baru saja dimulai," ucap Trump dengan penuh keyakinan.

Menurut Trump, keberhasilan pemerintahannya tidak hanya diukur dari pencapaian ekonomi, tetapi juga dari upaya untuk menjaga persatuan, keamanan, dan kebanggaan nasional. Ia menutup pidatonya dengan seruan kepada rakyat Amerika untuk bersama-sama meraih mimpi besar demi kejayaan bangsa.

1. Apa inti pidato pelantikan Donald Trump?

Inti pidato Trump adalah komitmennya untuk memulihkan Amerika dengan mengutamakan kepentingan nasional, memperkuat ekonomi, dan mengembalikan identitas tradisional.

2. Apa kritik Trump terhadap pemerintahan sebelumnya?

Trump mengkritik kegagalan pemerintah sebelumnya dalam menangani krisis domestik, menjaga perbatasan, dan memberikan perlindungan berlebihan kepada pendatang ilegal.

3. Apa rencana kebijakan ekonomi Trump?

Trump berencana mencabut "Green New Deal," meningkatkan produksi energi domestik, dan mengenakan tarif pada negara asing untuk memperkaya rakyat Amerika.

4. Apa visi Trump untuk masa depan Amerika?

Trump berkomitmen untuk membawa perdamaian, memperkuat peran Amerika di dunia, dan memperluas eksplorasi luar angkasa sebagai bagian dari ambisinya untuk menjadikan Amerika lebih besar dari sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya