Liputan6.com, Jakarta Sejak dulu, dokumen jadi bukti sah berbagai hal di kehidupan manusia. Misalnya saja kartu tanda penduduk yang membuat seseorang sah diakui sebagai warga negara. Namun, apa jadinya jika sebuah dokumen memuat kenyataan yang keliru?
Nicole Paulino, warga Maryland, Amerika Serikat, mengalami kejadian yang tak pernah ia bayangkan. Saat ingin memperbarui Surat Izin Mengemudi (SIM) pada November 2024, ia diberitahu bahwa dirinya dinyatakan meninggal. Alasan sepele di balik kesalahan ini membuat kisahnya viral.
Bukan hanya SIM, masalah ini merembet ke berbagai dokumen penting lain. IRS, perusahaan asuransi kesehatan, hingga lembaga pemerintah setempat turut menganggap Paulino telah tiada. Padahal, ia merasa sangat sehat dan aktif. Ia pun harus berjuang membuktikan dirinya masih hidup.
Advertisement
Kesalahan ini ternyata berasal dari satu digit angka yang salah pada nomor jaminan sosial. Sebuah rumah duka melaporkan orang yang meninggal menggunakan nomor Paulino secara tidak sengaja. Kini, Paulino menghadapi tantangan besar untuk "hidup kembali". Berikut kisah lengkapnya dilansir Liputan6.com dari Oddee, Rabu (22/1/2025)
Kesalahan Dokumen Ini Viral di Internet
Nicole Paulino hanya ingin memperbarui SIM, tetapi ia malah dihadapkan pada masalah tak terduga. Petugas mengatakan bahwa dirinya dinyatakan meninggal dan tak bisa mendapatkan SIM baru. “Saya sangat terkejut karena saya masih hidup,” ujarnya kepada NBC Washington.
Berita ini dengan cepat menyebar di media lokal dan menjadi viral di internet. Warganet membagikan kisah unik ini dengan berbagai tanggapan. Banyak yang merasa simpati, tetapi ada pula yang menganggapnya lucu karena alasan sepele di balik kesalahan itu.
Paulino pun berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia mulai menghubungi berbagai lembaga pemerintah untuk memperbaiki kesalahan ini. Perjuangannya menjadi perhatian publik dan memicu diskusi tentang pentingnya akurasi data administrasi.
Advertisement
Satu Digit Salah, Hidup Berubah Total
Masalah ini bermula dari kesalahan data di rumah duka. Pihak rumah duka keliru memasukkan nomor jaminan sosial milik Paulino ketika melaporkan seseorang yang meninggal.
Kesalahan satu digit ini berdampak besar pada kehidupan Paulino. Ia kehilangan akses ke berbagai layanan penting, termasuk asuransi kesehatan. Paulino bahkan menerima surat dari IRS yang menyebutnya sebagai 'wajib pajak yang telah meninggal'. “Ini benar-benar mengacaukan hidup saya,” katanya dengan penuh kekecewaan.
Kesalahan kecil ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya validasi data. Paulino kini harus membuktikan keabsahan dirinya ke berbagai institusi, mulai dari jaminan sosial hingga penyedia layanan medis. Perjalanan untuk mengoreksi kesalahan ini masih panjang.
Perjuangan untuk ‘Hidup’ Kembali
Paulino mengaku merasa tertekan dengan semua kekacauan yang terjadi. Ia harus menghadapi tatapan aneh dari orang-orang yang bingung bagaimana bisa 'mayat hidup' berbicara dengan mereka. “Rasanya seperti saya hidup di dunia lain,” ucapnya.
Masalah ini juga berdampak pada keluarganya, terutama anak-anaknya yang membutuhkan asuransi kesehatan. Paulino terus berusaha menghubungi lembaga-lembaga terkait untuk memperbaiki statusnya. Namun, proses ini memakan waktu yang lama dan melelahkan.
Kesalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pemerintah. Paulino berharap tak ada lagi orang yang mengalami hal serupa. Meninggal di atas kertas mungkin terdengar lucu, tetapi dampaknya bisa sangat serius.
Advertisement