Bolehkah Sahur Setelah Adzan Subuh Puasa Sunnah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Artikel ini membahas perbedaan pendapat ulama tentang boleh tidaknya sahur setelah adzan subuh untuk puasa sunnah, menjelaskan berbagai pandangan dan anjuran untuk memastikan sahnya puasa.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 17 Feb 2025, 21:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 21:30 WIB
Ilustrasi jam, disiplin, tepat waktu
Ilustrasi jam, disiplin, tepat waktu. (Photo by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan seputar bolehkah sahur setelah adzan subuh puasa sunnah sering muncul di kalangan umat Muslim yang ingin menjalankan ibadah puasa sunnah. Hal ini wajar mengingat kadang kita terlambat bangun atau masih dalam proses makan ketika adzan subuh berkumandang. Pemahaman yang tepat mengenai waktu sahur menjadi sangat penting untuk memastikan keabsahan puasa yang kita lakukan.

Banyak yang masih bertanya-tanya bolehkah sahur setelah adzan subuh puasa sunnah ketika terdengar suara adzan. Beberapa orang bahkan memiliki pemahaman bahwa masih diperbolehkan melanjutkan makan sahur selama adzan masih berkumandang. Pemahaman ini perlu dikaji lebih dalam berdasarkan dalil-dalil yang shahih untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Untuk menjawab pertanyaan bolehkah sahur setelah adzan subuh puasa sunnah, kita perlu memahami terlebih dahulu ketentuan waktu sahur dan batasan-batasannya sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan hadits. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail mengenai hukum dan ketentuan sahur setelah adzan subuh berdasarkan dalil-dalil yang kuat.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Senin (17/2).

Pengertian dan Waktu Sahur dalam Islam

jam
ilustrasi jam/credit: @pixabay/congerdesign... Selengkapnya

Sahur merupakan aktivitas makan dan minum yang dilakukan sebelum terbit fajar sebagai persiapan untuk berpuasa. Menurut buku Bekal Ramadhan dan Idhul Fitri karya Saiyid Mahadir, sahur adalah istilah untuk menyebut makanan dan minuman yang dimakan pada waktu sahar, yaitu waktu sebelum subuh yang rentangnya dimulai dari sepertiga malam akhir hingga menjelang subuh.

Allah SWT telah menjelaskan batasan waktu makan dan minum sebelum berpuasa dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 187:

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ

"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam."

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan "benang putih" dan "benang hitam" adalah terangnya siang dari gelapnya malam yang ditandai dengan terbitnya fajar. Ini menjadi batasan waktu yang jelas untuk mengakhiri aktivitas sahur.

 

Hukum Sahur Setelah Adzan Subuh

Terkait pertanyaan bolehkah melanjutkan sahur setelah adzan subuh berkumandang, para ulama telah menjelaskan beberapa ketentuan penting. Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu menegaskan bahwa waktu puasa dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Rasulullah SAW bersabda:

إنَّ بِلالاً يُؤَذِّن بِلَيلٍ، فَكُلُوا واشرَبُوا حتَّى تَسمَعُوا أَذَان ابنِ أُمِّ مَكتُوم

"Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan pada malam hari. Silakan kalian (terus) makan dan minum sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan." (HR Muttafaq'alaih)

Ibnu Abdil Barr menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan bahwa sahur hanya boleh dilakukan sebelum terbit fajar, dan ini merupakan ijma' (konsensus) para ulama. Dengan demikian, tidak diperbolehkan melanjutkan makan sahur setelah adzan subuh berkumandang karena adzan subuh menandakan masuknya waktu fajar.

Kondisi Khusus dan Keraguan dalam Waktu Sahur

Meskipun secara umum tidak diperbolehkan makan setelah adzan subuh, terdapat beberapa kondisi khusus yang perlu diperhatikan. Imam Ibn Hazm dalam Kitab Al Muhalla menjelaskan tiga riwayat terkait kondisi ketika terdapat keraguan:

Jika terdapat keraguan tentang masuknya waktu subuh, diperbolehkan melanjutkan makan hingga yakin waktu subuh telah masuk. Hal ini berdasarkan perkataan Umar bin Al Khattab.

Ketika masih ada keraguan pada waktu fajar, masih diperbolehkan untuk minum. Ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas.

Bila terdapat perbedaan pendapat yang menimbulkan keraguan, masih diperbolehkan melanjutkan sahur hingga ada kepastian.

 

Konsekuensi Makan Setelah Adzan Subuh

Melanjutkan makan setelah adzan subuh memiliki konsekuensi serius terhadap keabsahan puasa. Berdasarkan kitab al-Fiqh al-Manhaji, apabila seseorang tetap melanjutkan makan dan minum saat adzan subuh dikumandangkan, maka puasanya tidak sah dan wajib mengqadha (mengganti) puasa tersebut.

Untuk menghindari hal tersebut, sangat dianjurkan untuk:

  • Mengakhiri sahur beberapa menit sebelum masuk waktu subuh
  • Memperhatikan jadwal imsak sebagai pengingat
  • Memastikan tidak ada makanan atau minuman yang masih dikonsumsi ketika adzan subuh berkumandang

Dengan memahami ketentuan ini, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Anjuran dan Keutamaan Sahur

Sahur memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan sahur sebelum berpuasa, sebagaimana dalam hadits:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحور بَرَكَةٌ

"Makan sahurlah kalian, karena di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Beberapa keutamaan sahur yang perlu diketahui antara lain:

1. Mendapat Doa dari Allah SWT dan Para Malaikat

Orang yang bangun untuk sahur akan mendapatkan keberkahan berupa doa dari Allah dan para malaikat-Nya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang sahur. Insyaallah termasuk saat sahur untuk puasa sunnah." (HR Ibnu Hibban)

2. Menjadi Pembeda dengan Umat Terdahulu

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ فَصْلَ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ، أَكْلَةُ السَّحُورِ

"Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur." (HR Muslim)

 

Praktik Sahur yang Benar

Untuk memastikan sahur dilakukan dengan benar sesuai tuntunan syariat, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Waktu yang Dianjurkan

Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengakhirkan waktu sahur, yakni ketika hampir mendekati datangnya waktu Subuh. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik yang menyebutkan bahwa jarak antara selesainya Rasulullah SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur dengan waktu shalat adalah sekitar waktu membaca 50 ayat Al-Qur'an.

2. Adab Sahur

Beberapa adab yang dianjurkan saat sahur:

  • Membaca doa dan niat puasa
  • Makan dan minum secukupnya
  • Memilih makanan yang bergizi dan mengenyangkan
  • Tidak berlebihan dalam makan dan minum
  • Menyegerakan mengakhiri sahur ketika mendekati waktu subuh

3. Penggunaan Jadwal Imsak

Di Indonesia, terdapat kebiasaan menggunakan jadwal imsak sebagai panduan waktu sahur. Waktu imsak biasanya ditetapkan sekitar 10 menit sebelum waktu subuh sebagai langkah kehati-hatian. Meskipun demikian, secara syar'i masih diperbolehkan makan dan minum hingga terbit fajar (waktu subuh).

Perbedaan Waktu Sahur untuk Puasa Wajib dan Sunnah

Dalam pelaksanaannya, tidak ada perbedaan waktu sahur antara puasa wajib dan puasa sunnah. Keduanya memiliki batasan waktu yang sama yaitu hingga terbitnya fajar shadiq (waktu subuh). Hal ini berdasarkan keumuman firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 187 yang berlaku untuk semua jenis puasa.

Beberapa hal penting terkait waktu sahur untuk puasa sunnah:

Kesunahan sahur tetap berlaku untuk puasa sunnah sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَىْءٍ

"Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur." (HR Ahmad)

  • Tidak ada keringanan khusus untuk melanjutkan makan setelah fajar meski untuk puasa sunnah
  • Keutamaan mengakhirkan sahur juga berlaku untuk puasa sunnah
  • Kehati-hatian dalam waktu sahur tetap dianjurkan meski untuk puasa sunnah

Pertanyaan tentang bolehkah sahur setelah adzan subuh puasa sunnah telah dijawab dengan jelas berdasarkan dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur'an, hadits, dan penjelasan para ulama. Islam telah memberikan panduan yang sangat jelas mengenai batasan waktu sahur untuk memastikan keabsahan ibadah puasa kita, baik puasa wajib maupun sunnah.

Kita perlu memahami bahwa setiap ketentuan dalam Islam memiliki hikmah dan tujuan yang baik. Aturan tentang waktu sahur tidak hanya terkait dengan keabsahan puasa, tetapi juga mengajarkan kita tentang kedisiplinan, ketaatan, dan ketepatan waktu dalam beribadah. Dengan menjalankan sahur sesuai tuntunan syariat, kita akan mendapatkan keberkahan dan manfaat yang optimal dari ibadah puasa.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kita semua dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Mari kita jadikan ibadah puasa sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu a'lam bishawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya