Pemain-Pemain Potensial yang Bisa Menjadi Kunci Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia

Bola.com, Jakarta Sejauh ini, Timnas Indonesia U-17 masih menjalani latihan intensif dalam pemusatan latihan yang berlangsung di Yogyakarta. Ini merupakan bagian dari persiapan tim yang dipimpin oleh Nova Arianto untuk menghadapi Piala Asia U-17 2025 yang akan diadakan di Arab Saudi pada tanggal 2 hingga 20 April.

Menariknya, pemusatan latihan tidak hanya dilakukan di Indonesia. Sebelum berangkat ke Arab Saudi, Nova Arianto berencana untuk mengadakan pemusatan latihan di Dubai yang akan dimulai pada 16 Maret mendatang.

Hal ini berarti ada kemungkinan bahwa mantan asisten pelatih Timnas Indonesia pada era Shin Tae-yong akan mulai melakukan seleksi pemain.

Harapan besar disematkan pada Timnas U-17 di Piala Asia kali ini, terutama setelah kegagalan Timnas U-20 di Piala Asia U-20 sebelumnya. Piala Asia U-17 bisa menjadi kesempatan terakhir bagi Nova Arianto untuk memimpin Timnas.

Jika Timnas U-17 gagal melaju dari fase grup, Nova mungkin akan mengalami nasib yang sama seperti Indra Sjafri di Timnas U-20. Namun, masih ada banyak harapan yang tersisa.

Secara fisik, para pemain Timnas U-17 yang mengikuti pemusatan latihan kali ini tampak cukup bugar. Bahkan, mereka dianggap sangat siap untuk bersaing di grup C nanti.

Kemungkinan besar, lawan terberat Timnas U-17 adalah Korea Selatan. Diperkirakan, Timnas Yaman dan Afghanistan bisa diatasi. Beberapa pemain menjadi andalan, dan tanpa mengurangi peran pemain lainnya, mereka layak menjadi kekuatan utama Timnas Indonesia di Piala Asia U-17. Berikut ulasan dari Bola.com.

Di posisi penjaga gawang, terdapat sosok Dafa Al Gasemi. Dia dianggap pantas untuk menjadi pilihan utama Nova Ariyanto sebagai benteng terakhir bagi Timnas Indonesia U-17. Tahun lalu, ketika menghadapi tim-tim seperti Australia, Kuwait, dan Kepulauan Mariana Utara, Dafa menunjukkan penampilan yang mengesankan.

Ia berpotensi menjadi kiper andalan Timnas Indonesia di kemudian hari. Pada saat itu, kiper dari Asiana tersebut hanya mengalami kebobolan satu kali dalam tiga pertandingan kualifikasi Piala Asia U-17.

Gelandang muda berusia 16 tahun dari Bhayangkara FC ini berpotensi menjadi satu-satunya pemain yang tampil dalam dua edisi Piala Asia dalam satu tahun. Kemampuannya memungkinkan ia untuk bermain di Piala Asia U-17. Sebelumnya, ia sudah menjadi bagian dari Timnas U-20 di Piala Asia U-20 yang berlangsung beberapa waktu lalu. Saat itu, Indra Sjafri tertarik dengan permainan Evandra.

Selama Piala Asia U-20, Evandra mendapatkan kesempatan bermain yang cukup baik, dengan dua kali menjadi starter. Ia tampil saat Timnas U-20 mengalami kekalahan 1-3 dari Uzbekistan dan bermain imbang 0-0 melawan Yaman dalam fase grup. "Pengalamannya yang cukup banyak dibandingkan teman-temannya di Timnas U-17, bisa menjadi modal bagus bagi Nova Arianto," ujar seorang pengamat sepak bola.

Dengan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan rekan-rekannya di Timnas U-17, Evandra berpotensi menjadi pemain kunci bagi Nova Arianto. Dia kemungkinan besar akan menjadi pembeda dan terus mendapatkan kepercayaan sejak fase grup. Kepercayaan ini dapat menjadi faktor penting dalam perjalanan tim di turnamen tersebut.

Selain Evandra Floresta, Mathew Baker sebenarnya memiliki peluang untuk bergabung dengan Timnas U-20. Namun, saat sesi latihan berlangsung, Indra Sjafri memutuskan untuk "mengembalikan" dia ke Timnas U-17.

Kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Nova Arianto telah memahami cara terbaik untuk memanfaatkan potensi pemain dari Melbourne City U-18 tersebut.

Ketika kualifikasi Piala Asia U-17 berlangsung tahun lalu, dia menjadi sumber motivasi bagi rekan-rekannya. Pada saat itu, gol indah yang dia ciptakan melalui sundulan dalam kemenangan 1-0 melawan Kuwait pada laga pertama langsung meningkatkan semangat juang Garuda Muda.

Di pertandingan terakhir melawan Timnas Australia, Mathew Ryan Baker kembali menunjukkan perannya sebagai salah satu kekuatan di lini belakang. Dengan penuh perjuangan, dia mempertahankan setiap inci wilayahnya dari serangan-serangan penyerang lawan.

Pemain berusia 16 tahun ini diandalkan sebagai penyerang utama Timnas U-17. Gaya bermainnya bisa digambarkan sebagai kombinasi antara Boaz Solossa dan Bambang Pamungkas. "Jika dilihat, gaya permainannya merupakan perpaduan Boaz Solossa dan Bambang Pamungkas." Dengan kemampuan mencetak gol yang tinggi, ia menjadi aset berharga bagi tim.

Zahaby Gholy tidak hanya memiliki kemampuan mencetak gol yang mengesankan, tetapi juga kecepatan, kekuatan fisik, dan kecerdasan dalam mencari celah untuk menembak. "Ia punya kemampuan mencetak gol yang tinggi." Pemain yang berasal dari Bekasi ini berpotensi menjadi ancaman serius bagi tim-tim di grup C Piala Asia U-17, termasuk Korea Selatan.

Ada kemungkinan besar bahwa ia akan menjadi pencetak gol terbanyak untuk Timnas U-17 di Piala Asia U-17 yang akan digelar pada bulan April mendatang. "Ada kemungkinan ia akan menjadi pendulang gol terbanyak untuk Timnas U-17 di Piala Asia U-17 pada April mendatang." Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Zahaby diharapkan bisa memberikan kontribusi besar bagi tim nasional.