Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan 2025, Yuk Maksimalkan Ibadah Menuju Hari Kemenangan

Simak syarat wajib dan rukun puasa Ramadan 2025, serta tips persiapan optimal agar ibadah Anda lebih bermakna dan khusyuk.

oleh Nurul Diva Diperbarui 26 Feb 2025, 13:18 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 13:18 WIB
Tips Puasa Sehat agar Tetap Fit
Ilustrasi Vibes Bulan Ramadhan / Shutterstock by Odua Images... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ramadan 2025 semakin dekat! Bagi umat muslim, bulan penuh berkah ini menjadi momen istimewa untuk meningkatkan kualitas ibadah. Namun, memahami syarat wajib dan rukun puasa Ramadan sangat penting agar ibadah kita diterima Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara lengkap syarat wajib, rukun puasa, serta tips persiapan menyambut Ramadan agar ibadah kita lebih maksimal.

Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib, seperti beragama Islam, baligh (dewasa), berakal sehat, dan mampu berpuasa. Sedangkan rukun puasa, menurut beberapa mazhab, adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Meskipun terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai jumlah rukun, niat puasa di malam hari sebelum terbit fajar juga dianggap penting.

Selain syarat wajib, ada pula syarat sah puasa yang harus dipenuhi agar puasa kita diterima. Jika salah satu syarat sah tidak terpenuhi, maka puasa kita menjadi batal. Berikut penjelasan lengkap mengenai syarat wajib, syarat sah, serta rukun puasa yang harus dipenuhi, dirangkum Liputan6, Rabu (26/2).

Syarat Wajib Puasa Ramadan

Syarat wajib puasa adalah persyaratan yang membuat seseorang berkewajiban untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. Jika seseorang tidak memenuhi syarat ini, maka ia tidak diwajibkan berpuasa. Berikut syarat-syaratnya:

  • Beragama Islam: Puasa Ramadan hanya diwajibkan bagi umat Islam, sedangkan non-Muslim tidak memiliki kewajiban ini.
  • Baligh (Dewasa): Anak-anak yang belum mencapai usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi mereka dianjurkan untuk mulai belajar secara bertahap.
  • Berakal Sehat: Orang yang mengalami gangguan jiwa atau kehilangan kesadaran tidak berkewajiban menjalankan puasa.
  • Mampu Secara Fisik: Orang yang sakit, lanjut usia, atau memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuatnya tidak mampu berpuasa diperbolehkan untuk menggantinya di kemudian hari atau membayar fidyah.
  • Bukan Wanita Haid atau Nifas: Wanita yang sedang mengalami menstruasi atau nifas tidak diperbolehkan berpuasa, tetapi mereka wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan.

Syarat wajib puasa sebagai umat Islam ini berdasar pada penjelasan Imam Turmudzi dan Imam Muslim dalam laman Nu Online.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ

Artinya:

Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab ra, berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya haji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan (HR Bukhari dan Muslim).

 

Syarat Sah Puasa Ramadan

Selain syarat wajib, ada juga syarat sah puasa, yaitu persyaratan yang harus dipenuhi agar puasa seseorang dianggap sah menurut hukum Islam. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka puasanya tidak akan diterima.

Puasa Dilakukan pada Waktu yang Ditetapkan

Puasa Ramadhan hanya sah jika dilakukan selama bulan Ramadhan, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Jika seseorang berpuasa di luar bulan Ramadhan tanpa niat puasa sunnah, maka puasanya tidak sah sebagai ibadah wajib.

Mengetahui Waktu Masuknya Bulan Ramadhan

Umat Islam harus mengetahui kapan bulan Ramadhan dimulai, baik melalui rukyatul hilal (melihat bulan) atau hisab (perhitungan astronomi). Jika ada ketidakpastian, maka jumlah hari bulan Sya'ban disempurnakan menjadi 30 hari sebelum Ramadhan dimulai.

Tidak dalam Keadaan yang Menghalangi Keabsahan Puasa

Seperti disebutkan sebelumnya, wanita yang sedang haid atau nifas tidak sah puasanya meskipun tetap berusaha menahan diri dari makan dan minum.

Rukun Puasa yang Harus Dipenuhi

Rukun puasa adalah hal-hal yang harus dilakukan agar ibadah puasa dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT. Jika salah satu dari rukun ini tidak dilakukan, maka puasa tidak sah.

1. Niat yang Dilakukan di Malam Hari

Puasa harus diawali dengan niat yang dilakukan sebelum fajar. Niat ini dapat dilakukan dalam hati dan tidak perlu diucapkan, namun harus ada kejelasan tujuan berpuasa karena Allah SWT.

2. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Seorang Muslim harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal-hal yang membatalkan puasa meliputi:

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Berhubungan suami istri di siang hari
  • Muntah dengan sengajaHaid atau nifas bagi wanita
  • Murtad atau keluar dari Islam

3. Menjalankan Puasa dengan Penuh Kesadaran Ibadah

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan kasar, kebohongan, serta perbuatan dosa lainnya.

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Agar puasa tetap sah, seseorang harus menghindari perbuatan yang bisa membatalkan puasa. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membatalkan puasa:

Makan dan Minum dengan Sengaja

Jika seseorang makan atau minum dengan sengaja, puasanya langsung batal dan harus menggantinya di hari lain.

Melakukan Hubungan Suami Istri di Siang Hari

Berhubungan suami istri saat berpuasa tidak hanya membatalkan puasa, tetapi juga mewajibkan kafarat (denda) berupa puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.

Keluar Mani dengan Sengaja

Jika seseorang mengeluarkan mani karena masturbasi atau rangsangan yang disengaja, puasanya batal. Namun, jika terjadi dalam mimpi, maka puasanya tetap sah.

Haid dan Nifas

Wanita yang mengalami menstruasi atau nifas otomatis batal puasanya dan wajib menggantinya di lain hari.

Tips Menjalankan Puasa dengan Baik

Agar puasa Ramadhan berjalan lancar dan penuh berkah, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Makan Sahur: Sahur membantu menjaga stamina sepanjang hari dan dianjurkan untuk dilakukan menjelang waktu subuh.
  • Menjaga Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap sehat dan bertenaga.
  • Menghindari Perbuatan yang Mengurangi Pahala Puasa: Seperti berkata kasar, bergosip, atau berbohong.
  • Memperbanyak Ibadah: Gunakan waktu luang selama Ramadhan untuk membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan bersedekah.
  • Tetap Aktif Secara Produktif: Meskipun berpuasa, tetap jalankan aktivitas harian dengan baik dan hindari bermalas-malasan.

People Also Ask: Pertanyaan Seputar Puasa Ramadhan

1. Apa perbedaan antara syarat wajib dan rukun puasa?

Syarat wajib menentukan apakah seseorang berkewajiban berpuasa, sedangkan rukun puasa adalah elemen yang harus dilakukan agar puasa sah.

2. Bagaimana cara mengganti puasa yang batal karena haid?

Wanita yang batal puasanya karena haid wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan sebelum Ramadhan berikutnya tiba.

3. Apakah puasa tetap sah jika lupa berniat di malam hari?

Tidak sah, karena niat puasa wajib dilakukan sebelum fajar menyingsing.

4. Apakah boleh minum obat saat puasa?

Minum obat dengan sengaja membatalkan puasa, kecuali dalam keadaan darurat dan diperbolehkan oleh syariat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya