Liputan6.com, Jakarta Doa sholat hajat yang mustajab menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang sedang memiliki keinginan atau kebutuhan khusus. Sebagai hamba Allah SWT, kita tentu memiliki berbagai hajat dan keinginan dalam kehidupan, baik itu berkaitan dengan karir, jodoh, kesehatan, atau berbagai keperluan lainnya. Menjalankan sholat hajat serta mengamalkan doa sholat hajat yang mustajab menjadi cara yang dianjurkan dalam Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sembari memohon pertolongan-Nya.
Dalam tradisi Islam, doa sholat hajat yang mustajab memiliki kedudukan yang istimewa karena merupakan bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta. Ketika seseorang menghadapi kesulitan atau memiliki keinginan yang belum terwujud, mengamalkan doa sholat hajat yang mustajab bisa menjadi jalan untuk memperkuat ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT. Praktik ini sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW dan terus diamalkan hingga saat ini oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Baca Juga
Untuk meraih keberkahan dan kemujaraban dari doa sholat hajat yang mustajab, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari waktu pelaksanaan, tata cara, hingga bacaan doa yang sesuai dengan tuntunan.
Advertisement
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum seputar doa sholat hajat yang mustajab, tata cara pelaksanaan, hingga keutamaan pada Rabu (12/3).
Pengertian dan Dalil Sholat Hajat
Sholat hajat merupakan salah satu ibadah sunah yang dilakukan ketika seorang Muslim memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Menurut Ghaida Halah Ikram dalam bukunya "Salat Hajat", sholat hajat didefinisikan sebagai sholat yang dikerjakan karena adanya suatu hajat atau keperluan yang sangat penting, dengan harapan agar apa yang dibutuhkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
Hukum melaksanakan sholat hajat adalah sunah, yang berarti dianjurkan untuk diamalkan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat dua rakaat dan sempurna rakaatnya, maka Allah SWT berikan apa yang dia minta cepat atau lambat."
Sholat hajat merupakan manifestasi dari keyakinan seorang Muslim bahwa Allah SWT adalah tempat bergantung dan memohon pertolongan. Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, seorang Muslim tetap meyakini bahwa keberhasilan dan kesuksesan hanya dapat terwujud atas izin dan karunia Allah SWT. Oleh karena itu, sholat hajat menjadi sarana untuk memohon pertolongan Allah SWT sekaligus mengimbangi usaha duniawi yang telah dilakukan.
Dalam hadits lain, disebutkan bahwa Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang waktu terbaik untuk menunaikan sholat hajat, yaitu pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban, di mana ketika ditanya tentang, "Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)?", Rasulullah SAW menjawab, "Pada tengah malam." Ini menunjukkan bahwa waktu tengah malam atau sepertiga malam terakhir memiliki keistimewaan tersendiri untuk melaksanakan sholat hajat.
Advertisement
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat
Sholat hajat dilaksanakan secara individual, bukan secara berjamaah. Jumlah rakaat dalam sholat hajat minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Dalam pelaksanaannya, jika dikerjakan pada malam hari, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Sementara jika dilaksanakan pada siang hari, boleh dilakukan empat rakaat dengan sekali salam, dan seterusnya.
Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan sholat hajat secara lengkap:
1. Memulai dengan niat sholat hajat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat salat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar".
3. Membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan salah satu surah dalam Al-Quran (disunnahkan untuk membaca surah Al-Ikhlas pada rakaat pertama dan surah Al-Kafirun pada rakaat kedua).
4. Rukuk sambil membaca tasbih "Subhana rabbiyal 'azhimi wa bihamdih" sebanyak tiga kali.
5. I'tidal (bangkit dari rukuk) sambil membaca "Sami'allahu liman hamidah, rabbana lakal hamdu".
6. Sujud pertama sambil membaca tasbih "Subhana rabbiyal a'la wa bihamdih" sebanyak tiga kali.
7. Duduk di antara dua sujud sambil membaca "Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'anni".
8. Sujud kedua sambil membaca tasbih yang sama dengan sujud pertama.
9. Setelah menyelesaikan rakaat pertama, lakukan rakaat kedua dengan cara yang sama, kemudian tasyahud akhir, dan diakhiri dengan salam ke kanan dan ke kiri.
10. Jika dilaksanakan sebanyak empat rakaat dengan satu salam, setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa melakukan tasyahud awal, lalu lanjutkan rakaat ketiga dan keempat, kemudian tasyahud akhir dan diakhiri dengan salam.
Meskipun sholat hajat bisa dilakukan kapan saja, namun waktu yang paling dianjurkan adalah pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut doa lebih mustajab (dikabulkan). Abu Khansa Al-Harits dalam bukunya "Menjemput Berkah Lewat Shalat Hajat" menekankan keistimewaan waktu malam, khususnya tengah malam, untuk melaksanakan sholat hajat.
Doa Setelah Sholat Hajat dan Cara Mengamalkannya
Setelah menunaikan sholat hajat, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca agar hajat atau keinginan kita segera dikabulkan oleh Allah SWT. Berikut ini adalah doa setelah sholat hajat yang mustajab:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil 'arsyil karimil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. As'aluka mujibati rahmatik, wa 'aza'ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada' li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah SWT, Tuhan penguasa singgasana yang agung. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Aku Mohon kepada-Mu segala hal yang bisa menghadirkan rahmat-Mu dan dorongan kuat untuk mendapatkan ampunan-Mu, luapan segala kebajikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Jangan Engkau biarkan dosa menghampiriku kecuali Engkau mengampuninya, jangan biarkan kesedihan menghinggapiku kecuali Engkau memberikan jalan keluarnya, dan tiada suatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Zat yang Maha Kasih di antara para pengasih."
Setelah membaca doa tersebut, dianjurkan untuk memperbanyak zikir, terutama bacaan istigfar minimal 100 kali. Adapun bacaan istigfar yang direkomendasikan adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبِّي مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
"Astaghfirullahal'azhim rabbi min kulli dzanbin wa atabu ilaih"
Artinya: "Saya memohon ampunan kepada Allah Tuhan Yang Mahaagung dari setiap dosa dan saya bertobat kepada-Nya."
Selanjutnya, membaca shalawat Nabi minimal 100 kali:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَرْضَى وَارْضَ عَنْ أَصْحَابِهِ الرِّضَى الرِّضَى
"Allâhumma shalli 'alâ Sayyidinâ Muhammadin shala tarridha wardha'an ashhabihirridharridha"
Artinya: "Wahai Tuhanku, limpahkan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah sahabat-sahabat beliau semuanya."
Setelah itu, sampaikan atau mohonlah apa yang menjadi kebutuhan atau hajat kepada Allah SWT dengan khusyuk sambil bersujud, serta memperbanyak bacaan:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin."
Artinya: "Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan orang-orang yang berbuat aniaya."
Advertisement
Keutamaan dan Manfaat Sholat Hajat
Sebagaimana ibadah sunah lainnya, sholat hajat memiliki berbagai keutamaan dan manfaat, baik yang bersifat zahir (tampak) maupun batin (tersembunyi). Bagi orang yang selalu mengawali pekerjaannya dengan sholat hajat, dia akan mendapatkan balasan yang sangat besar berupa keberkahan hidup dari Allah SWT.
Manfaat sholat hajat dapat dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, manfaat zahir, yaitu manfaat yang dapat dirasakan, dilihat, dan dinikmati langsung dalam waktu yang singkat. Misalnya, ketika seseorang memohon kesembuhan dari penyakit, kemudian Allah SWT mengabulkannya, maka kesembuhan tersebut merupakan manfaat zahir yang dapat langsung dirasakan.
Kedua, manfaat batin, yaitu manfaat yang tidak selalu dapat dirasakan secara langsung, namun membawa keberkahan dalam kehidupan. Contohnya, kenikmatan diberi badan yang sehat, yang sebenarnya adalah pengantar agar kita bisa mengerjakan berbagai aktivitas. Meskipun tidak disadari, ini merupakan wujud terkabulnya keinginan kita.
Sholat hajat adalah ibadah sunnah yang dianjurkan, dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan kepada Allah SWT. Dengan memahami tata cara dan doa-doa pilihan, semoga ibadah sholat hajat kita semakin bermakna dan doa-doa kita dikabulkan Allah SWT.
