Waktu Sholat Hajat yang Terbaik Kapan? Pahami Cara, Tujuan, dan Keutamaannya

Cari tahu waktu sholat hajat terbaik agar doa lebih mustajab, tata caranya, tujuan, dan keutamaannya dalam artikel lengkap ini!

oleh Laudia Tysara Diperbarui 14 Mar 2025, 17:20 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 17:20 WIB
Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar di Masjid Naif, Dubai (5/5/2021). 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. (AFP/Karim Sahib)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sholat hajat, sholat sunnah untuk memohon pengabulan hajat, bisa dilakukan kapan saja. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih mustajab. Siapa yang perlu tahu? Semua muslim yang ingin doa dan harapannya dikabulkan Allah SWT. 

Kapan waktu terbaiknya? Artikel ini akan mengulas tuntas waktu sholat hajat terbaik, tata caranya, tujuan, dan keutamaannya.

Memahami waktu sholat hajat penting karena bisa meningkatkan peluang pengabulan doa. Waktu-waktu tertentu diyakini lebih dekat dengan Allah SWT, sehingga doa lebih mudah dikabulkan. Mengetahui waktu-waktu tersebut, muslim bisa lebih khusyuk dan fokus dalam berdoa, meningkatkan keikhlasan dan tawakal kepada Allah SWT.

Banyak muslim bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat hajat agar hajatnya dikabulkan. Sholat hajat sendiri merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan, dan waktu pelaksanaannya fleksibel. Namun, beberapa waktu dianggap lebih mustajab daripada waktu lainnya.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (14/3/2025).

Waktu Sholat Hajat yang Baik Jam Berapa?

Intip Muslim Afghanistan Iktikaf Berburu Lailatul Qadar
Seorang Muslim memegang tasbih saat Itikaf di masjid di Kabul, Afghanistan, Selasa (4/5/2021). Selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat Muslim melakukan Itikaf dengan berzikir, berdoa dan sholat sunnah untuk menantikan malam Lailatul Qadar. (AP Photo/Rahmat Gul)... Selengkapnya

Waktu terbaik untuk sholat hajat adalah sepertiga malam terakhir, antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari yang menjelaskan bahwa Allah SWT lebih dekat kepada hamba-Nya pada waktu tersebut.

"Tuhan kita Azza Wajalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat itu, Dia berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, pasti aku kabulkan, barangsiapa yang memohon kepada-ku pasti aku beri, dan barangsiapa yag meminta ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni.’ (HR. Imam Bukhari)"

Melansir dari berbagai sumber, seperti buku "Amalan Praktis Shalat Hajat Wanita" karya Ustazah Mamah Deden, waktu tersebut sangat mustajab untuk berdoa.

Selain sepertiga malam terakhir, waktu setelah sholat Isya' dan sebelum sholat Subuh juga dianjurkan untuk sholat hajat. Waktu-waktu ini juga dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Melansir dari buku "Sederas Hujan Seterang Purnama" tulisan Dian Nafi, waktu-waktu tersebut memiliki keutamaan tersendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu sholat Dhuha juga bisa menjadi pilihan. Waktu sholat Dhuha dimulai setelah matahari terbit sempurna dan meninggi, sekitar 15-20 menit setelah syuruq (matahari terbit), dan berakhir sekitar 15-30 menit sebelum waktu sholat Zuhur. Melansir dari berbagai sumber, waktu ini juga dianjurkan untuk berdoa dan bermunajat.

Waktu setelah sholat wajib, seperti setelah sholat Zuhur sebelum Asar, setelah Magrib sebelum Isya, dan setelah Isya sebelum Subuh, juga bisa dipilih untuk sholat hajat. Waktu-waktu ini merupakan waktu yang baik untuk beribadah dan berdoa. Informasi ini dirangkum dari berbagai sumber, termasuk buku "Tuntunan Lengkap Shalat Untuk Wanita" karya Raras Huraerah.

Namun, perlu diingat bahwa sholat hajat tidak boleh dilakukan pada waktu-waktu terlarang untuk sholat sunnah lainnya, yaitu setelah sholat Subuh hingga matahari terbit, setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam, dan saat matahari berada di atas kepala (sekitar pukul 12 siang).

Tata Cara Sholat Hajat dan Bacaannya

FOTO: Memperbanyak Ibadah Selama Ramadhan di Masjid Kubah Emas
Umat muslim bertadarus Alquran saat seorang lainnya tertidur di Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Jumat (16/4/2021). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan umat muslim untuk memperbanyak amalan dan ibadah di antaranya sholat sunah, zikir, dan tadarus Alquran. (merdeka.com/ Arie Basuki)... Selengkapnya

Tata cara sholat hajat pada dasarnya sama dengan sholat sunnah dua rakaat. Namun, yang membedakan adalah niatnya. Melansir dari buku "Shalat Hajat" karya Ghaida Halah Ikram, jumlah rakaat minimal dua rakaat, dan bisa sampai 12 rakaat (dengan salam setiap dua rakaat).

  1. Niat: Niatkan dalam hati untuk melaksanakan sholat hajat. Lafal niat: 'أُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى' (Usholli sunnat al-haajati rak'ataini lillahi ta'ala) - Artinya: 'Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala.' Membaca niat dengan khusyuk dan tulus merupakan langkah awal yang penting dalam pelaksanaan sholat hajat. Penting untuk memahami arti dari niat tersebut agar sholat hajat yang dikerjakan lebih bermakna.

    Membaca niat dengan khusyuk dan tulus merupakan langkah awal yang penting dalam pelaksanaan sholat hajat. Penting untuk memahami arti dari niat tersebut agar sholat hajat yang dikerjakan lebih bermakna. Dengan niat yang tulus, kita berharap Allah SWT akan mengabulkan hajat kita.

  2. Takbiratul ihram: Membaca takbiratul ihram. Gerakan dan bacaan ini menandai dimulainya sholat. Takbiratul ihram diucapkan dengan khusyuk dan penuh kesadaran akan kehadiran Allah SWT.

    Takbiratul ihram merupakan tanda dimulainya sholat. Dengan mengucapkan takbiratul ihram, kita menyatakan kesiapan kita untuk menjalankan ibadah sholat hajat dengan penuh khusyuk dan keikhlasan.

  3. Doa Iftitah: Membaca doa iftitah (sunnah). Doa iftitah merupakan doa pembuka yang dibaca setelah takbiratul ihram. Doa ini berisi pujian dan permohonan ampun kepada Allah SWT.

    Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram. Doa ini merupakan sunnah dan dianjurkan untuk dibaca. Doa iftitah berisi pujian dan permohonan ampun kepada Allah SWT, sebagai bentuk pengakuan akan kekuasaan dan keagungan-Nya.

  4. Membaca Al-Fatihah dan Surat: Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya di setiap rakaat (misalnya Al-Ikhlas dan Ayat Kursi). Membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya merupakan rukun sholat. Membaca dengan tartil dan memahami artinya akan menambah kekhusyukan sholat.

    Membaca Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya merupakan rukun sholat. Membaca dengan tartil dan memahami artinya akan menambah kekhusyukan sholat. Memilih surat-surat yang mudah dihafal dan dipahami akan memudahkan kita dalam melaksanakan sholat hajat.

  5. Rukuk, I'tidal, Sujud: Melakukan gerakan rukuk, i'tidal, dan sujud seperti sholat pada umumnya. Gerakan-gerakan ini merupakan rukun sholat yang harus dilakukan dengan benar dan khusyuk.

    Gerakan-gerakan rukuk, i'tidal, dan sujud harus dilakukan dengan benar dan khusyuk. Gerakan-gerakan ini merupakan bagian penting dari sholat dan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

  6. Tasyahhud Akhir dan Salam: Duduk tasyahhud akhir dan membaca salam. Tasyahhud akhir dibaca sebelum salam. Salam dibaca dua kali, yaitu ke kanan dan ke kiri.

    Tasyahhud akhir dan salam merupakan penutup sholat. Tasyahhud akhir dibaca dengan khusyuk dan penuh kesadaran. Salam dibaca dua kali, yaitu ke kanan dan ke kiri, sebagai tanda berakhirnya sholat.

  7. Doa Setelah Sholat: Setelah salam, berdoa dengan khusyuk dan tulus memohon hajat kepada Allah SWT. Perbanyak istighfar dan shalawat. Doa setelah sholat merupakan bagian yang sangat penting. Berdoalah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

    Doa setelah sholat merupakan bagian yang sangat penting. Berdoalah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, serta sampaikan hajat Anda dengan detail dan tulus. Perbanyak istighfar dan shalawat sebagai bentuk permohonan ampun dan pujian kepada Allah SWT.

Tujuan Sholat Hajat Apa?

Tujuan utama sholat hajat adalah memohon kepada Allah SWT agar hajat atau keinginan kita dikabulkan. Melansir dari berbagai sumber, termasuk buku "Menjemput Berkah Lewat: Shalat Hajat" oleh Abu Khansa Al-Harits, hajat tersebut bisa berupa apa saja, selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.

  1. Rezeki: Memohon rezeki yang halal dan berkah dari Allah SWT. Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon rezeki yang cukup dan berkah. Usaha dan kerja keras tetap diperlukan, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar usaha kita diberkahi Allah SWT.

    Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon rezeki yang cukup dan berkah. Kita harus tetap berusaha dan bekerja keras, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar usaha kita diberkahi Allah SWT dan mendapatkan hasil yang maksimal.

  2. Jodoh: Memohon jodoh yang baik dan sesuai dengan kriteria kita. Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon jodoh yang baik dan salihah/sholeh. Kita harus tetap berusaha untuk memperbaiki diri dan memperluas pergaulan, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar Allah SWT mempertemukan kita dengan jodoh yang tepat.

    Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon jodoh yang baik dan salihah/sholeh. Kita harus tetap berusaha untuk memperbaiki diri dan memperluas pergaulan, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar Allah SWT mempertemukan kita dengan jodoh yang tepat dan sesuai dengan kehendak-Nya.

  3. Kesembuhan penyakit: Memohon kesembuhan dari penyakit yang diderita. Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon kesembuhan dari penyakit. Usaha untuk berobat ke dokter tetap diperlukan, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar proses penyembuhan lebih cepat dan Allah SWT memberikan kekuatan.

    Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon kesembuhan dari penyakit. Usaha untuk berobat ke dokter tetap diperlukan, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar proses penyembuhan lebih cepat dan Allah SWT memberikan kekuatan dan kesabaran.

  4. Kemudahan dalam urusan: Memohon kemudahan dalam menyelesaikan berbagai urusan. Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon kemudahan dalam menyelesaikan berbagai urusan. Kita harus tetap berusaha dan bekerja keras, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar urusan kita dimudahkan Allah SWT.

    Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon kemudahan dalam menyelesaikan berbagai urusan. Kita harus tetap berusaha dan bekerja keras, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar urusan kita dimudahkan Allah SWT dan terbebas dari hambatan.

  5. Perlindungan dari bahaya: Memohon perlindungan dari berbagai bahaya dan marabahaya. Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon perlindungan dari berbagai bahaya dan marabahaya. Kita harus tetap berhati-hati dan waspada, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar Allah SWT melindungi kita dari berbagai macam bahaya.

    Sholat hajat bisa menjadi sarana untuk memohon perlindungan dari berbagai bahaya dan marabahaya. Kita harus tetap berhati-hati dan waspada, namun sholat hajat bisa menjadi penunjang agar Allah SWT melindungi kita dari berbagai macam bahaya dan memberikan keselamatan.

Keutamaan Sholat Hajat

FOTO: Memperbanyak Ibadah Selama Ramadhan di Masjid Kubah Emas
Umat muslim bertadarus Alquran di Masjid Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Jumat (16/4/2021). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan umat muslim untuk memperbanyak amalan dan ibadah di antaranya sholat sunah, zikir, dan tadarus Alquran. (merdeka.com/ Arie Basuki)... Selengkapnya

Sholat hajat memiliki banyak keutamaan. Melansir dari buku "Pintar Salat, Doa, dan Zikir Sesuai Tuntunan Rasulullah" yang disusun oleh Darul Insan, sholat hajat merupakan bagian dari rahmat Allah SWT bagi hamba-Nya.

  1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  2. Memperoleh rahmat dan ampunan Allah SWT.

  3. Doa lebih mudah dikabulkan.

  4. Menumbuhkan rasa ikhlas dan tawakal.

  5. Menenangkan hati dan pikiran.

  6. Membuka pintu rezeki dan keberkahan.

  7. Memberikan ketenangan jiwa.

  8. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

  9. Memberikan kekuatan dan kesabaran.

  10. Memperoleh pertolongan dari Allah SWT.

Sholat hajat merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Dengan melaksanakannya dengan khusyuk dan penuh keikhlasan, disertai dengan usaha dan tawakal, kita berharap Allah SWT akan mengabulkan hajat kita. Ingatlah bahwa sholat hajat hanyalah salah satu ikhtiar, dan keberhasilannya tetap bergantung pada kehendak Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya