Liputan6.com, Jakarta Ikan sebelah atau flatfish merupakan salah satu contoh adaptasi evolusi yang luar biasa dalam dunia perikanan. Bentuk tubuhnya yang pipih dan keunikan memiliki kedua mata berada di sisi yang sama, menjadikan ikan ini sebagai subjek kekaguman para ilmuwan.
Selain menarik dari segi ilmiah, ikan sebelah juga memiliki nilai simbolis dalam beberapa tradisi keagamaan. Keunikan bentuk tubuh dan karakteristiknya dianggap memiliki makna tertentu dalam kepercayaan-kepercayaan tertentu.
Dengan demikian, ikan sebelah tidak hanya menarik dari segi ilmiah sebagai hasil adaptasi evolusi, tetapi juga memiliki signifikansi budaya dalam beberapa tradisi keagamaan di dunia.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, fakta menarik ikan sebelah hingga kaitannya dengan Nabi Musa AS.
Metamorfosis Luar Biasa
Salah satu fakta paling menakjubkan tentang ikan sebelah adalah metamorfosisnya yang dramatis. Saat masih larva, ikan sebelah terlihat seperti ikan pada umumnya dengan mata berada di kedua sisi tubuh. Namun, seiring pertumbuhannya, terjadi perubahan anatomis yang luar biasa – salah satu mata mereka bermigrasi, berpindah melintasi bagian atas kepala hingga akhirnya berada di sisi yang sama dengan mata lainnya.
Proses migrasi mata ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan merupakan salah satu transformasi paling dramatis yang diketahui dalam dunia vertebrata. Selama proses ini, tengkorak ikan mengalami remodeling kompleks untuk mengakomodasi perubahan posisi mata. Perubahan struktural ini memungkinkan ikan sebelah untuk berenang secara horizontal di dasar laut sambil tetap dapat mengawasi predator dan mangsa dari atas.
Advertisement
Kemampuan Kamuflase yang Menakjubkan
Ikan sebelah memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa berkat sel-sel pigmen khusus di kulit mereka. Sel-sel ini, yang disebut kromatofor, memungkinkan ikan sebelah untuk mengubah warna dan pola tubuh mereka agar cocok dengan lingkungan sekitar, seringkali hanya dalam hitungan detik.
Kemampuan mimikri ini sangat penting untuk strategi berburu dan bertahan hidup mereka. Dengan menyamarkan diri di dasar laut, ikan sebelah dapat menghindari predator dan juga menjadi predator yang efektif – bersembunyi sambil menunggu mangsa yang tidak curiga melintas di dekatnya.
Keanekaragaman dalam Keluarga Ikan Sebelah
Ikan sebelah termasuk dalam ordo Pleuronectiformes yang terdiri dari lebih dari 700 spesies yang tersebar dalam sekitar 130 genus. Beberapa anggota keluarga ikan sebelah yang paling dikenal termasuk:
- Halibut Pasifik (Hippoglossus stenolepis): Salah satu ikan sebelah terbesar, dapat mencapai panjang lebih dari 2,5 meter dan berat hingga 230 kg.
- Ikan Sole (Soleidae): Memiliki bentuk tubuh oval dengan tekstur kulit yang kasar.
- Flounder (Paralichthyidae dan Pleuronectidae): Memiliki variasi pola warna yang kompleks untuk kamuflase.
- Turbot (Scophthalmidae): Dikenal dengan tubuhnya yang hampir bundar dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
- Plaice (Pleuronectes platessa): Mudah dikenali dari bintik-bintik merah cerah pada tubuhnya.
Advertisement
Habitat dan Penyebaran
Ikan sebelah ditemukan di hampir semua lautan dunia, dari perairan tropis hingga daerah kutub. Kebanyakan hidup di perairan laut, meskipun beberapa spesies dapat ditemukan di estuari dan bahkan air tawar.
Sebagian besar ikan sebelah hidup di dasar laut pada kedalaman yang bervariasi, mulai dari zona pasang surut hingga kedalaman 2.000 meter atau lebih. Mereka umumnya lebih menyukai dasar laut berpasir atau berlumpur, di mana mereka dapat dengan mudah membenamkan diri untuk bersembunyi.
Perilaku Makan dan Strategi Berburu
Ikan sebelah adalah karnivora dengan strategi berburu yang bervariasi tergantung pada spesiesnya. Beberapa adalah pemburu aktif, sementara yang lain adalah predator "tunggu dan serang" yang bersembunyi di dasar laut.
Makanan mereka umumnya terdiri dari:
- Ikan-ikan kecil
- Krustasea seperti udang dan kepiting
- Moluska seperti kerang dan cumi-cumi
- Cacing laut dan invertebrata lainnya
Ikan sebelah yang lebih besar, seperti halibut, bahkan dapat memangsa ikan-ikan berukuran sedang dan gurita.
Advertisement
Nilai Ekonomi dan Kuliner
Ikan sebelah memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan telah menjadi bagian penting dari industri perikanan global selama berabad-abad. Dagingnya yang putih, lembut, dan rendah lemak sangat dihargai di banyak tradisi kuliner dunia.
Beberapa jenis ikan sebelah yang paling populer untuk konsumsi manusia termasuk:
- Halibut, yang dihargai karena dagingnya yang tebal dan rasa yang ringan
- Dover sole, yang dianggap sebagai kuliner mewah di banyak negara Eropa
- Flounder, yang populer di masakan Asia dan Mediterania
- Turbot, yang dianggap sebagai salah satu ikan sebelah dengan rasa terbaik
Ikan Sebelah dan Kaitannya dengan Nabi Musa
Dalam tradisi Islam, ikan sebelah memiliki tempat khusus karena dikaitkan dengan kisah Nabi Musa dalam Al-Quran. Dalam Surah Al-Kahfi (18:60-64), diceritakan tentang perjalanan Nabi Musa bersama pembantunya yang membawa seekor ikan sebagai bekal. Kisah tersebut menceritakan bagaimana ikan itu menjadi tanda penting dalam perjalanan spiritual Nabi Musa untuk menemui Khidr, seorang guru bijaksana.
Ketika mereka beristirahat di pertemuan dua laut, terjadi keajaiban di mana ikan yang telah dimasak/diasinkan tersebut hidup kembali dan melompat ke laut. Peristiwa ini menjadi pertanda bahwa Musa telah tiba di tempat yang ditentukan untuk bertemu Khidr.
Meskipun Al-Quran tidak secara spesifik menyebutkan bahwa ikan tersebut adalah ikan sebelah, namun dalam beberapa tafsir dan tradisi lisan, ikan tersebut sering diidentifikasi sebagai ikan sebelah. Karakteristik uniknya dengan kedua mata di satu sisi tubuh dianggap memiliki simbolisme spiritual tertentu – mungkin melambangkan perspektif baru atau wawasan yang diperoleh dalam perjalanan spiritual.
Advertisement
Tantangan Konservasi
Meskipun beberapa populasi ikan sebelah masih berlimpah, banyak spesies menghadapi tekanan akibat penangkapan ikan berlebihan dan kerusakan habitat. Beberapa populasi ikan sebelah komersial penting, seperti halibut Atlantik, telah mengalami penurunan dramatis dalam beberapa dekade terakhir.
Upaya konservasi, termasuk kuota penangkapan, pembatasan alat tangkap, dan perlindungan habitat, telah diimplementasikan di banyak wilayah untuk memastikan keberlanjutan populasi ikan sebelah. Beberapa spesies telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan berkat upaya pengelolaan yang lebih baik.
