Hindari Konsumsi 4 Ikan Berbahaya Ini

Mengonsumsi ikan memang baik untuk kesehatan. Namun sekarang ini laut telah begitu penuh dengan populasi ikan liar.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 23 Agu 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 11:00 WIB
Ikan lele tanpa mata atau disebut Mexican blindcat
Ikan lele tanpa mata atau disebut Mexican blindcat (Danté Fenolio)

Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi ikan memang baik untuk kesehatan. Namun sekarang ini laut telah begitu penuh dengan populasi ikan liar, dan terkontaminasi dengan kontaminan industri. Karena itu, daftar ikan yang bagus untuk dikonsumsi pun berubah dari tahun ke tahun.

Mencari ikan yang bagus dan aman pun menjadi pekerjaan yang sulit, lantaran menurunnya keberadaan ikan setiap tahunnya.

Namun dipastikan ada ikan yang mengandung zat-zat berbahaya sehingga sebaiknya dihindari, dilansir laman Steptohealth, Selasa (23/8/2016).

1. Lele impor

Mengapa buruk? Sebagian besar lele impor berasal dari Vietnam, di mana masih menggunakan antibiotik yang dilarang oleh Uni Eropa dan negara-negara lainnya. Juga dua variasi lele Vietnam yang dijual di pasaran secara teknis tidak dianggap lele.

Sebaiknya pilihlah lele yang dikelola di peternakan lokal. Mereka tumbuh secara berlimpah, dan dapat dipertanggungjawabkan pemeliharaannya.

2. Cod Atlantik

Populasi ikan cod Atlantik hancur pada 1990, sehingga spesies ini sekarang langka karena hampir punah. Sebagai gantinya, Anda bisa memilih cod Pasifik, karena populasinya masih banyak.

3. Belut Amerika

Ikan yang disebut ikan perak belut ini biasanya disajikan pada piring sushi. Hewan ini menjadi salah satu yang masuk daftar sebagai ikan yang sangat terkontaminasi PCB dan merkuri.

Jika Anda suka dengan belut, tangkaplah belut Atlantik, atau cumi-cumi pasifik sebagai gantinya.

4. Flatfish Atlantik

Kelompok ikan ini termasuk ikan sebelah bundar, ikan lidah, dan habilut yang ditangkap di lepas pantai Atlantik. Mereka masuk dalam daftar ikan berpolusi tinggi, dan overfishing. Menurut Food & Water Watch, populasi ikan ini rendah, hanya 1 persen dari yang ada.

Untuk itu, jangan lagi mengonsumsi ikan-ikan tersebut. Pilihlah ikan putih lainnya dengan rasa yang ringan, seperti ikan nila.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya