Liputan6.com, Jakarta - Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto membagikan tips untuk membuat jera para caleg nakal yang gemar menggunakan politik uang. Ia membagikan tips itu saat salah seorang pelayan hotel memberikannya minum.
"Oh terima kasih air minumnya. Nanti ya tanggal 9 April," ujar Prabowo kepada pelayan Hotel Kartika Chandra, di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Melihat perkataan Danjen Kopassuus itu, puluhan peserta yang hadir dalam acara Deklarasi Guru Besar dan Cendikiawan mendukung Prabowo pun tertawa. Prabowo pun melanjutkan, "Loh, saya tak bilang suruh dia milih partai apa," tuturnya sembari tertawa.
Setelah itu, ia teringat semakin dekatnya Pileg 9 April, banyak desa-desa di daerah yang menerima serangan fajar. Ia pun meminta ajudannya mencari gambar yang pernah difoto semasa Prabowo keliling Indonesia. Tak lama, foto dijabarkan di depan layar, foto berupa spanduk yang bertuliskan: Menerima Serangan Fajar.
"Saya ajarkan kalau ada yang tawarkan uang, terima saja karena itu uang kalian. Tapi tetap coblos yang terbaik menurut Anda," tegas Ketua Dewan Pembina Gerindra itu.
Setelah ada spanduk yang menolak amplop selama Pemilu 2014 di Sleman, Yogyakarta, kini muncul juga spanduk dari dusun yang justru siap menerima uang caleg. Spanduk itu dipasang di depan Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping Sleman, dengan tulisan 'Warga kami masih terbuka menerima Serangan Fajar'.
Spanduk 'Terima Serangan Fajar' tersebut dipasang juga sebagai pembelajaran politik kepada masyarakat dan caleg-caleg yang masuk ke wilayahnya. "Masyarakat senang untuk memberi pelajaran ke caleg. Masyarakat sekarang sudah cerdas. Ingatkan mereka saja. Nggak boleh dicopot," ujar Kepala Dusun Mejing Kidul, Eko Suprapto 1 April 2014.
Bila caleg yang akan memberi uang sebelum pencoblosan, tegasnya, akan dibiarkan. Namun, untuk memilih caleg menjadi pilihan masing-masing warga. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Kampung Ini Siap Terima `Serangan Fajar` Caleg
Advertisement
KPK Temukan Gratifikasi Anggota DPR yang Jadi Caleg 2014
Bawaslu: Ada Pencari Uang Tunai Tapi Golput Saat Pemilu 2014