Kader Golkar Dukung Jokowi-JK, Akbar: Pemecatan Pilihan Terakhir

"Kalau harus diambil tindakan seperti pemecatan, hendaknya dipilih paling akhir untuk menjaga kewibawaan organisasi" kata Akbar Tanjung

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mei 2014, 13:24 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 13:24 WIB
Ilustrasi Partai Golkar 3
Ilustrasi Partai Golkar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mendapat perlawanan. Keputusan itu dipertanyakan kader muda partai berlogo beringin yang tergabung dalam Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (21/5/2014), mereka menilai keputusan ketua umum tidak sesuai dengan hasil rapimnas.

Kader muda Partai Golkar seperti Agus Gumiwang kartasasmita, Indra J Piliang dan Andi Harianto Sinulingga menyatakan kecewa atas keputusan tersebut. Sikap tak sependapat itu juga didukung kader Golkar lainnya, seperti Luhut Panjaitan dan Fahmi Idris.

Namun kini mereka yang tidak mendukung keputusan partai terancam sanksi dan bisa dipecat. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan pemecatan anggota merupakan peraturan organisasi demi tetap menjaga kewibawaan.

"Organisasi kan harus ditegakkan. Kalau harus diambil tindakan terakhir seperti pemecatan, itu hendaknya dipilih paling akhir untuk menjaga kewibawaan organisasi" tandas Akbar.

Meski demikian, Golkar tidak mempermasalahan pencalonan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden Joko Widodo. Karena Kalla tidak menduduki jabatan struktural di partai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya