Liputan6.com, Jakarta - oleh Sunariyah, Silvanus Alvin, Taufiqqurahman, Hanz Jimenez Salim,
Dua tokoh itu berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman rumah, di Jalan Bangka Raya No.2C, Jakarta Selatan itu. Salah seorang yang tak lain adalah calon wakil presiden Jusuf Kalla pun segera menaiki kendaraan tersebut. Pintu mobil ditutup, Jusuf Kalla yang akrab dipanggil JK, siap meluncur melanjutkan agenda berikutnya.
Tapi sebelum gas diinjak, JK membuka kaca jendela mobil. Dia mendekatkan wajahnya, mendengar kata terakhir teman lamanya itu sebelum pergi. "Prabowo nanti datang kemari," bisik Salahuddin Wahid.
Advertisement
Benar saja, hanya beberapa menit setelah kepergian JK, tim pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romarhumuziy, tiba di rumah Salahuddin. Namun pertemuan antara tokoh NU yang akrab disapa Gus Sholah dan Sekretaris Jenderal PPP yang akrab disapa Romi itu tak berlangsung lama.
Entah apa yang dibicarakan dua orang itu. Yang jelas Romi tak memberi keterangan apapun kepada wartawan, baik saat datang maupun setelah pergi.
Tak lama setelah kunjungan Romi, calon wakil presiden Hatta Rajasa pun tiba. Perbincangan cukup lama. Dalam keterangannya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu mengatakan, datang untuk meminta doa restu.
Hari-hari menjelang kampanye pemilu presiden, para capres dan cawapres berlomba menggalang dukungan. Seperti penumpang yang takut tidak kebagian tempat duduk, dua pasangan: Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, terus mendekati tokoh-tokoh yang dianggap berpotensi mendulang suara untuk mereka.
Tak heran, jika adik mantan presiden almarhum Gus Dur, Gus Sholah, kedatangan dua tamu berbeda kubu di hari yang sama. Namun Gus Sholah sudah menetapkan putusannya.
Secara pribadi, Ketua Dewan Pembina Majelis Permusyawaratan Pesantren Seluruh Indonesia itu mengatakan, “secara pribadi iya (dukung Jokowi-JK). Tapi secara organisasi pesantren harus dibicarakan lagi," kata Gus Solah di rumahnya, Jakarta Selatan, Jumat (23/5/2014).
Manuver Mencari kawan
Merapatnya Gus Solah menambah daftar pendukung pasangan Jokowi-JK. Sebelumnya sudah bergabung di antaranya mantan kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono, mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, cendikiawan Anies Baswedan, politisi senior Partai Golkar Luhut Panjaitan, mantan ketua PBNU Hasyim Muzadi, mantan kapolri Da’i Bachtiar, mantan kepala staf Angkatan Laut Laksamana (purn) Tedjo Edi, dan mantan ketua umum PAN Soetrisno Bachir. Politisi PAN yang juga artis Wanda Hamidah juga mengatakan mendukung.
Di kubu Prabowo-Hatta, kendati gagal mengambil dukungan Gus Solah, keduanya juga sudah mengantongi beberapa nama penting yang akan membantu mereka menggalang suara dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang.
Tak hanya menargetkan orang-orang yang kecewa dengan pasangan Jokowi-JK, Prabowo-Hatta juga berusaha mendulang dukungan dengan mendekati orang-orang dekat petinggi partai kubu lawan.
Selasa, 20 Mei lalu, Prabowo dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, berbagi tugas mendatangi adik kandung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Rachmawati dan Guruh Soekarnoputra.
Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menilai, langkah Prabowo itu hanya ingin memberi kesan cita-cita Sukarno tidak hanya ada di kubu lawan, Jokowi-JK, karena didukung PDIP. Tapi juga di kubu dia.
Seolah tak kenal lelah, capres dan cawapres yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Partai Golkar Prabowo Subianto terus bermanuver mencari kawan. Jumat malam (23/5/2014), setelah menjalani tes kesehatan selama 10 jam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Prabowo-Hatta menyambangi kediaman mantan wakil presiden Try Sutrisno.
Keduanya tiba pukul 20.00 WIB. Prabowo datang dengan mengenakan batik, diantar mobil Lexus putih B 17 GRD ke rumah Try di Jalan Purwakarta, Menteng, Jakarta Pusat.
"Hari ini, kan tadi diperiksa, sekarang ada acara (di rumah Try Sutrisno) dan aku terlambat. Ada undangan (makan malam) sudah terlambat," kata mantan pangkostrad itu. Hatta telah sampai lebih dahulu. Baik Prabo maupun hatta, keduanya tak terlihat letih. Padahal sebelumnya, usai tes kesehatan, Hatta mendatangi kediaman Gus Solah.
Prabowo-Hatta menghabiskan waktu 2 jam di rumah Try. Usai kunjungan, Prabowo memamerkan buku-buku yang dihadiahkan Try kepadanya. "Kita ada undangan makan malam dengan Pak Try dan beliau banyak beri wejangan kepada kami berdua, dan ada oleh-oleh tulisan beliau, buku-buku, beberapa tulisan, beberapa bahan," kata Prabowo.
Sementara, Hatta nampak menikmati jamuan makan malam. Ia menceritakan betapa nikmat masakan yang dibuat istri Try Sutrisno. "Yang enak itu lodeh dan telor bumbu hijau, semua masakan Bu Try. Nikmat sekali," puji Hatta. Kendati demikian, keduanya tak mengungkapkan apakah Try memberi dukungannya atau tidak.
Dikubu lawan, pada hari yang sama, JK mendatangai mantan kepala staf TNI Angkatan Darat Jenderal purnawirawan Ryamizard Ryacudu. JK menemui Ryamizard dikediamannya di Jalan Flamboyan Nomor 17, Kompleks Perumahan TNI AD (KPAD) Cijantung II, Cijantung, Jakarta Timur.
"Tentu beliau akan mensukseskan. Kita akan jadikan beliau sebagai penasihat tim pemenangan," ujar JK. Merespon pernyataan JK, Ryamizard mengaku hanya membantu. Ia mengaku tak mengejar jabatan dalam timses Jokowi-JK.
"Saya kan bukan orang partai, nanti orang partai marah. Saya tidak mau ada yang marah-marah. Saya hanya membantulah. Bantu, bukan bantu harus ada jabatan. Saya dari dulu tidak menghitung-hitung jabatan," ujarnya. Sebelum pertemuan berakhir, Ryamizar mendoakan pasangan Jokowi-JK .
"Saya merasa terhomat. Di sini kita beberapa kali berdoa agar Tuhan itu bersama dengan kita. Kita bicara dengan JK, memikirkan bangsa ke depan," kata Ryamizard. Dia berpesan, agar Jokowi-JK bisa menyatukan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh. "Saya tidak sependapat jika bangsa terpecah-pecah. Itu saya sampaikan kepada beliau. Semoga dilaksanakan dengan baik.
Skuat Tim Sukses
Menyongsong masa kampanye, koalisi PDIP, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura telah mengeluarkan daftar tim skuad yang akan memenangkan mereka dalam pilpres mendatang. Daftar diumumkan setelah magrib, Jumat (23/5/2014), oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Koalisi yang mengusung Jokowi-JK in imenunjuk Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo sebagai tim pemenangan. “Disepakati ketua tim pemenangan Jokowi-JK ini dipimpin oleh Tjahjo Kumolo," kata Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem.
Paloh mengklaim, koalisinya berbeda dengan kubu lawan. Di koalisinya, ujar Paloh, ketua tim pemenangan langsung bekerja setelah ditunjuk. "Kita tidak ada pendeklarasian. Kita segera bekerja sepenuh hati dan segera turun langsung ke lapangan," tutur mantan politisi senior Golkar itu.
Paloh menambahkan, karena semuanya menaruh harapan dan keyakinan agar pasangan Jokowi-JK, terpilih pada pilpres 9 Juli 2014 nanti, tim pemenangan diharapkan dapat bergerak secepatnya memenangkan pasangan Jokowi-JK.
Di kubu Prabowo-Hatta, meski daftar resmi tim pemenangan belum keluar. Tapi sejumlah tokoh dipastikan akan memperkuat skuad tersebut. Bahkan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD disebutkan menjadi ketua tim pemenangan.
"Saya nyatakan memulai perjuangan pasangan Prabowo-Hatta dengan memimpin tim nasional pemenangan pasangan tersebut," kata Mahfud di Kantor MMD Initiative, Jalan Dempo No 3, Matraman Dalam, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2014). Mahfud mengaku , sebelum menerima tawaran bergengsi sekaligus menantang itu, dia terlebih dulu meminta restu kepada kyai-kyai sepuh Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Saya sebagai santri harus melakukan sowan dan meminta pendapat kepada para kyai pesantren berbasis ahlusunnah waljamaah. Itu tradisi yang harus saya lakukan sebelum memutuskan sesuatu," ujarnya.
Selain Mahfud, tim sukses juga diketuai mantan KSAD Jenderal TNI Purnawirawan George Toisutta. Tim pemenangan Prabowo-Hatta juga diperkuat politisi senior Partai Golkar, Akbar Tanjung. Ketua Dewan Pertimbangan Golkar itu didapuk menjadi penasehat politik Prabowo. "Alhamdulilah beliau janji akan bantu dalam kampanye yang akan datang dan minta mandat dari rakyat,"ujar Prabowo.
Sebelumnya Prabowo juga berhasil merebut simpati pengusaha Harry Tanoesudibjo. Juga beberapa artis seperti Ahmad Dhani, Raffi Ahmad, dan Raja Dangdut Rhoma Irama.
Ibu Negara
Pemilu ternyata tidak melulu mencari pendukung. Capres Prabowo, yang sudah lama berpisah dari istrinya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, digoda untuk rujuk kembali.
Godaan itu dilontarkan Ketua Umum DPP Perempuan Amanat Indonesia Erwina Yunarti. Saat keluar dari kediaman Try Sutrisno, Erwina mengatakan, berencana menyatukan kembali Prabowo Subianto dengan mantan istrinya, yang juga politisi Partai Golkar dan putri mantan presiden Suharto itu.
Menanggapi itu, Prabowo pun tertawa sinis. "Sudahlah, macam-macam saja," kata Prabowo. Tanpa banyak komentar, Prabowo langsung melenggang masuk ke Lexus putihnya.
Pendamping politiknya, Hatta Rajasa mengatakan mendukung rencana itu. Menurut Hatta, hal ini untuk merespon isu tak ada ibu negara bila Prabowo jadi Presiden RI. "Ya kita doakan, kita doakan," ujar Hatta.