Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan nomor urut pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 9 Juli mendatang. Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) mendapat nomor urut 1 dan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendapatkan nomor urut 2.
Kedua pasangan ini pun sama-sama mengklaim bahwa nomor urut yang mereka dapatkan adalah angka bagus untuk memenangkan pilpres yang hanya menyisakan 37 hari lagi.
Namun, menurut peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Adjie Alfaraby, nomor urut bukan suatu alat yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam memilih atau menaikkan elektabilitas.
"Nggak ada pengaruh signifikan nomor urut terhadap elektabilitas capres. Apalagi hanya 2 pasangan," ujar Adjie kepada Liputan6.com melalui pesan elektroniknya, Senin (2/6/2014).
Menurutnya, pemilih tentu saja akan melihat sosok dan figur calon presiden dan tidak akan terpengaruh oleh aspek non-teknis lainnya.
"Yang penting adalah sosialisasi yang masif terhadap figur. Pemilih juga lebih melihat aspek personality kandidat dibanding faktor lainnya (nomor urut)," tandas Adjie.
Sebelumnya, pasangan Prabowo-Hatta yang mendapatkan nomor urut 1 sebagai peserta Pilpres 2014 mengatakan bahwa nomor 1 adalah simbol kemenangan.
"Nomor berapa saja kita terima, tapi alhamdulillah Allah SWT mungkin beri tanda-tanda kita terima, ini simbol yang baik, lambang yang baik, jadi kita bersyukurlah," ujar Prabowo di Gedung KPU, Minggu kemarin.
Sementara pasangan Jokowi-JK tak kalah antusias menyambut nomor 2 yang mereka dapatkan. Menurut Jokowi, angka 2 adalah simbol keseimbangan dan harmoni.
"Nomor 2 atau 2 adalah simbol keseimbangan, simbol keseimbangan. Ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri. Ada telinga kanan, ada telinga kiri. Ada tangan kanan dan tangan kiri. Semua harmoni dalam sebuah kesimbangan," ujar Jokowi dalam pidato singkatnya usai pengundian nomor urut. (Mut)
Pengamat: Kepribadian Calon Lebih Menentukan, Bukan Nomor Urut
Nomor urut bukan suatu alat yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam memilih atau menaikkan elektabilitas.
Diperbarui 02 Jun 2014, 09:40 WIBDiterbitkan 02 Jun 2014, 09:40 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Kamis Pagi 10 April 2025, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter
Apa Penyebab Batu Empedu, Ini Gejala yang Perlu Diperhatikan
Penyebab Mata Bintitan yang Sering Terjadi, Ini Pengobatan dan Pencegahannya
50+ Kata-Kata Jawa Lucu untuk Status Medsos, Bikin Ngakak Seharian
Prosedur Mudah Perpanjang SKCK Terbaru per April 2025, Segini Biayanya
Investasi Emas Batangan atau Perhiasan di 2025? Pertimbangkan 9 Hal Ini
Apple Boyong iPhone dari India dan Tiongkok Pakai 5 Pesawat untuk Hindari Tarif Trump
Panduan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dhuha Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Uni Eropa Sepakat Balasan Tarif Impor AS
Bangkok Tutup 60 Bangunan Akibat Gempa Bumi Myanmar, 7.649 Bangunan Telah Dievaluasi
Partai Koalisi Serahkan ke Prabowo soal Peluang PDIP Merapat Pemerintah
Penyebab Amandel, Gejala, dan Pengobatan, Tidak Boleh Diabaikan