Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengawali kegiatan di akhir pekan dengan menghadiri Kongres Pergerakan Desa 2014 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (6/9/2014), Jokowi datang dengan menumpangi mobil Mercedes Benz hitam B 1190 RFS dengan kawalan ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Jokowi datang dengan pakaian sederhana kemeja putih dan celana hitam.
Sesampainya di Ball Room hotel, Jokowi disambut peserta kongres yang sudah menunggu sejak pagi. Mereka masih berebut untuk bersalaman dan berfoto dengan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi tidak sendiri. Di lokasi yang sama sudah hadir pengusaha Mooryati Soedibjo. Mooryati ternyata menjadi Pembina Gerbang Sari yang menyelenggarakan kongres pada hari ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Gerbang Sari, Joko Wandyatmoko. Joko mengatakan, Gerbang Sari sebagai elemen dari desa siap mengawal pemerintahan Jokowi 5 tahun ke depan. Joko juga ingin memperkuat pemerintahan sebagai corong dari komunitas yang berasal dari desa.
"Kami ingin seperti bapak, bekerja sama rakyat. Kami hanya deklarasi saja. Kami mohon diperkuat kami akan menjadi corong pengawal bapak dalam porsi komunitas pedesaan, pemberdayaan ekonomi rakyat," ujar Joko.
Sementara, Jokowi mengatakan, pembangunan desa sangat penting. Karena itu pemerintahannya juga akan memulai pembangunan dari desa. Untuk membantu membangun desa, Jokowi akan mengalirkan dana Rp 1 miliar hingga Rp 1,4 miliar per desa.
"Mulai tahun depan akan ada pengucuran dana Rp 1 miliar hingga Rp 1,4 miliar setiap desa per tahun. Ini juga bukan uang yang sedikit kalau sistem dan manajemen tidak disiapkan, justru akan berbahaya bagi masyarakat di desa dan perangkat di desa dan pembangunan di desa tidak bisa hanya lingkup di desa tapi harus terintegrasi," kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi ingin masyarakat desa tidak hanya memikirkan uang dan anggaran. Jokowi mencontohkan, ada salah satu desa di Salatiga, Jawa Tengah. Masyarakat desa itu dapat dengan mandiri mengembangkan berbagai sumber daya untuk meningkatkan ekonomi desanya sendiri.
"Bagaimana masyarakat mandiri tanpa bicara anggaran sangat produktif. Pupuk buat sendiri, produk cabai, sayur dengan cara modern sehingga harganya lebih tinggi. Mereka juga tidak memasukkan produksinya di pasar tradisional tapi ke pasar yang lebih modern, jadi keuntungan di desa itu lebih banyak. Jadi mereka tidak pikir anggaran, tidak pikir uang, tapi berbuat," tegas Jokowi. (Ans)
Energi & Tambang