PDIP: Jegal Jokowi, KMP Bakal Berhadapan dengan Rakyat

PDIP menyatakan saat ini pihaknya fokus pada hati rakyat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Okt 2014, 06:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2014, 06:30 WIB
aria bima
Politisi PDIP Aria Bima.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menegaskan tidak menjadi masalah jika mereka menjadi minoritas di parlemen meski telah menjadi pemenang pemilu. Politisi PDIP Aria Bima mengatakan, pemerintah Jokowi-JK hanya boleh berkoalisi dengan rakyat.

"Minoritas sudah 10 tahun, kita tidak pernah takut dan grogi. Yang kita perjuangkan itu ideologi dan prinsip. Jokowi harus bersenyawa dan bersekutu dengan rakyat. Tidak perlu bagi-bagi kekuasaan di kabinet," ujar Aria di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Dia pun mempersilakan Koalisi Merah Putih (KMP) yang berkuasa di parlemen melakukan pengawasan baik anggaran dan legislasi. Menurutnya, PDIP tidak takut jika terjadi penjegalan.

"Silakan koalisi Prabowo melakukan fungsi cek. Kita akan lihat pada proses anggaran dan legislasi. Kalau ada penjegalan (Jokowi), tidak perlu lagi lobi-lobi, nanti rakyat yang akan berhadapan," jelasnya.

Menurutnya, PDIP tidak berharap ada ruang pada koalisi KMP. Dia pun menantang KMP untuk head to head dengan Koalisi Indonesia Hebat.

"Jangan terlalu berharap ruang bagi koalisi KMP, karena mereka sudah satu paket. Saya kira tidak perlu (kerja sama lagi), kita head to head saja," tantang Aria.

Menurutnya, PDIP dan partai koalisinya sudah kalah dalam hal prosedural. Karena itu, pihaknya hanya akan fokus pada hati rakyat.

"Antara yang subtansial dan prosedural, sudah tentu kita kalah di voting (prosedural), karena itu kita harus menang di hati rakyat," tegas Aria. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya