Liputan6.com, Bima - Pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupetan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebentar lagi akan digelar. Namun hingga saat ini belum ada kepastian apakah pilkada nanti akan dilaksanakan secara langsung atau melalui DPRD seperti diatur dalam UU Pilkada.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bima sendiri menegaskan, akan golput alias tidak memilih pada pilkada 2015 bila Pemerintah Pusat ngotot melaksanakan pilkada melalui DPRD.
"Kami tidak akan memberikan hak suara di DPRD Kabupaten Bima, bila pilkada tidak langsung jadi dilaksanakan," tegas Ketua DPC PDIP Kabupaten Bima, Ahmad HM Saleh, Senin (6/10).
Ahmad menjelaskan, keputusan untuk golput itu merupakan bentuk penolakan terhadap UU Pilkada yang disahkan belum lama ini. Dia memastikan, seluruh anggota legislatif PDIP termasuk dirinya yang mendapat mandat di DPRD Kabupaten Bima telah sepakat untuk tidak memberikan hak suara.
"Sikap kami itu telah disampaikan kepada Pengurus Pusat, dan berharap pihak DPP bisa mendukung langkah kami untuk menentukan sikap sendiri pada Pilkada Kabupaten Bima 2015 mendatang," ujar dia.
Ahmad beralasan, UU Pilkada akan merampas hak rakyat dan pihaknya tidak ingin ambil bagian untuk mengkhianati mandat yang diberikan rakyat. Sebab nanti, bila Bupati Bima dipilih DPRD maka hanya akan peduli pada anggota DPRD saja, sedangkan rakyat diabaikan.
Sikap tegas itu, sambung dia, telah ditunjukan oleh seluruh DPC yang ada di Provinsi NTB meskipun segala kebijakan nanti akan kembali ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. "Kita berharap pusat juga bersikap yang sama, menolak atau memerintahkan kepada kadernya yang duduk di dewan untuk golput," pinta dia. (Riz)
PDIP Ancam Golput Bila Pilkada Bima Dilakukan Melalui DPRD
DPC PDIP Bima menilai UU Pilkada akan merampas hak rakyat dan PDIP tak ingin ambil bagian untuk mengkhianati mandat yang diberikan rakyat.
Diperbarui 06 Okt 2014, 18:37 WIBDiterbitkan 06 Okt 2014, 18:37 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 InternasionalPaus Fransiskus Meninggal Dunia pada Usia 88 Tahun
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sifat Setiap Zodiak yang Bisa Jadi Red Flag dalam Hubungan Cinta, Part 1
Kardinal Suharyo Kenang Paus Fransiskus: Sosok Sederhana Pemimpin Gereja, Mengaku Senang Berada di Indonesia
Harga Minyak Anjlok 2% karena Perundingan AS dan Iran Berjalan Mulus
Harga Kripto 22 April 2025: Hari Ini Bitcoin Menguat Sendirian
Menko Polkam Gelar Rapat Tindak Lanjut Pertemuan Indonesia-Malaysia, Bahas Batas Wilayah
Manchester United dan Real Madrid Berebut Pemain Keturunan Aljazair
Pemain Sinetron Asmara Gen Z Fattah Syach Rajin Olahraga Angkat Beban, Suka Pull Up dan Ingin Membentuk Struktur Tubuh yang Ideal
6 Model Pagar Rumah Terbaru 2025: Inspirasi Modern untuk Hunian Anda
OPINI: Dana Filantropi Islam dan Upaya Selamatkan Luwu
Peran 3 Tersangka Perintangan Penyidikan Minyak Goreng: Atur Pemberitaan hingga Keterangan Palsu
IHSG Berpeluang Menghijau, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 22 April 2025
Harga Emas Cetak Rekor Termahal Lagi karena Kekhawatiran Perang Dagang, Sekarang Segini!