Liputan6.com, Jakarta - Saat ini angkutan umum menjadi andalan para jemaah haji untuk tetap melaksanakan ibadah dari pemondokan ke Masjidil Haram di Mekah Arab Saudi. Hal ini karena bus shalawat yang disediakan pemerintah Arab Saudi secara gratis diberhentikan untuk sementara waktu.
Pemberhentian bus shalawat dilakukan hingga 28 September 2015 atau setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Selain itu pemerintah Arab Saudi juga telah melarang fasilitas bus setiap negara penyelenggara haji beroperasi hingga menjelang puncak haji di Arafah pada 23 September 2015.
Terkait hal itu pemerintah Indonesia mengimbau para jemaah haji untuk berhati-hati saat menggunakan transportasi umum di Mekah, khususnya taksi. Seperti disampaikan Kepala Seksi Perlindungan jemaah Daerah Kerja (Daker) Mekah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Letkol Jaetul Muchlis Basyir.
"Tarif taksi misalnya yang biasanya hanya sekitar 20 riyal (sekitar Rp 80 ribu), melonjak sampai 50 riyal (sekitar Rp200 ribu)," kata Muchlis di Mekah, Arab Saudi pada Sabtu 20 September 2015. "Tidak hanya soal tarif yang melonjak, jemaah harus waspada terhadap kriminalitas di sana," ujar dia.
Muchlis mengatakan, transportasi umum di Mekah cukup banyak. Namun di antara semua alat transportasi itu, yang bisa mengantarkan para jemaah hingga dekat pemondokan adalah taksi. Baik taksi resmi maupun taksi gelap.
"Di situ kadang menimbulkan kerawanan," tutur dia.
Perempuan, kata dia, tidak disarankan pergi atau naik taksi seorang diri. Mereka harus didampingi oleh muhrim laki-laki. Selain itu, kata dia, saat naik taksi, laki-laki harus masuk ke dalam taksi lebih dulu, baru kemudian perempuan.
Dan saat turun perempuan keluar dari kendaraan duluan, baru laki-laki.
"Jangan terprovokasi tindakan sopir taksi yang berbau kriminal, seperti kendaraan tiba-tiba mogok dan penumpang laki-laki diminta mendorong mobil tersebut," ujar Muchlis.
Dia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman menjadi petugas pelindung jemaah, hal itu menjadi potensi kejahatan dengan membawa kabur penumpang perempuan.
Mulai Sabtu 19 September 2015, bus shalawat yang biasa mengantar jemaah Indonesia dari pemondokan ke Masjidil Haram berhenti beroperasi sementara sampai tanggal 28 September.
Saat ini lebih dari 154 ribu jemaah Indonesia telah berada di Mekah untuk melakukan prosesi puncak ibadah haji di Armina. (Ant/Ndy)
Jemaah Haji Diimbau Hati-hati Naik Taksi di Mekah
Jemaah haji perempuan tidak disarankan pergi atau naik taksi seorang diri.
diperbarui 20 Sep 2015, 08:31 WIBDiterbitkan 20 Sep 2015, 08:31 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Memindahkan File ke Kartu SD dengan Mudah dan Efektif
Cara Melacak Nomor HP: Panduan Lengkap dan Praktis
Cara Dapat Uang Cepat: 29 Metode Praktis Menghasilkan Penghasilan Tambahan
Cara Menghitung Median: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal
Ratu Camilla Terkena Infeksi Dada Usai Pulang dari India, Absen Hadiri Agenda Kerajaan Penting
Harga Minyak Dunia Naik 1%, Dipatok Segini Sekarang
100 Nama Akun TikTok Keren untuk Personal Branding yang Memorable
Cetak Rekor! Threads Kini Punya 275 Juta Pengguna Aktif Bulanan
Kisah Kocak Ustadz Das'ad Latif Jadi Tukang Bersih Toilet dan Tak Mau Dibayar karena Berharap Umrah Gratis
Manchester United Tersenyum Semringah, Ruben Amorim Sukses Hajar Tim Rival City, Ini Kuncinya
Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 6 November 2024: Sebagian Wilayah Diguyur Hujan Ringan-Sedang
Cara Membuat Sate Kambing yang Lezat dan Empuk