Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari pasca-tragedi Mina sejak 24 September 2015, masih ada 74 jemaah Indonesia yang tak diketahui kondisi dan keberadaannya. Upaya pencarian korban hilang dan proses identifikasi jemaah haji yang wafat dalam musibah tersebut diharapkan dapat rampung sebelum musim haji berakhir.
Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Slamet Effendi Yusuf berharap agar tugas ini dapat dituntaskan dengan baik.
"Jangan sampai akhir musim haji masih ada jemaah yang gaib seperti tahun-tahun yang lalu. Jadi semuanya harus jelas," kata Slamet di Mekah, Arab Saudi, Kamis (1/10/2015) seperti dikutip dari laman Kemenag.go.id.
Dia menilai, pembentukan 3 tim untuk penelusuran jemaah haji korban tragedi Mina merupakan langkah yang tepat untuk memastikan setiap informasi yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan. Slamet mengatakan, jajaran KPHI telah mengarahkan PPIH untuk menggali informasi dari para korban yang selamat dari tragedi Mina.
"KPHI menyarankan tim PPIH dapat mengumpulkan jemaah-jemaah yang ada di tempat kejadian dan selamat untuk dimintai keterangan tentang apa yang sesungguhnya terjadi," ujar dia.
Belajar dari musibah Mina ini, dia menilai, diperlukan pengetatan jadwal pelaksanaan ibadah melempar jumrah.
"Perlu penjadwalan pelemparan yang tegas, bukan anjuran, tapi jadwal yang ketat dan itu sudah disosialisasikan sejak di Tanah Air," tutur dia.
Selain itu, KPHI juga memandang perlu dilakukan penguatan peran Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). Jika bisa, sambung dia, TPIHI sebaiknya diisi oleh orang-orang yang sudah pernah berhaji agar tak kalah berperan dari KBIH.
"Jika perlu KBIH di-briefing agar ketika di lapangan harus mengikuti TPIHI," kata Slamet.
Slamet mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak. Seperti para ketua kloter, ketua regu, serta pembimbing ibadah haji yang jemaahnya banyak menjadi korban tragedi Mina. Proses dialog juga sudah dilakukan dengan pihak Daker Mekah untuk mengetahui sejauh mana upaya yang sudah dilakukan dalam pencarian korban.
"KPHI menilai bahwa PPIH sungguh-sungguh dalam melakukan pencarian mereka yang hilang," pungkas Slamet. (Ndy/Ein)
Cegah Tragedi Mina, Jadwal Lempar Jumrah Harus Diperketat
Belajar dari musibah Mina ini, diperlukan pengetatan jadwal pelaksanaan ibadah melempar jumrah.
diperbarui 01 Okt 2015, 16:28 WIBDiterbitkan 01 Okt 2015, 16:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada