Liputan6.com, Jakarta Lindaweni Fanetri tak bisa berpuasa sebulan penuh selama Ramadan karena padatnya agenda latihan. Namun, ia berjanji akan membayar utang puasa setelah Olimpiade Rio de Janeiro 2016 selesai bergulir.
Indonesia sebenarnya memiliki dua pebulutangkis yang bersaing ketat mendapatkan tiket ke Brasil. Selain Lindaweni, seniornya Maria Febe juga sempat mengadu nasib untuk tampil di Olimpiade 2016.
Baca Juga
- Prediksi Prancis Vs Swiss: Incar Juara Grup A
- Persib Menang, Umuh Puji Kinerja Herrie Setyawan
- Burger dan Keripik Kentang Jadi Penawar Luka Gareth Bale
Namun di akhir penghitungan poin BWF, Lindaweni mampu mengungguli seniornya. Pebulutangkis berusia 26 tahun itu berhasil menempati urutan ke-22 atau 2 tingkat lebih tinggi dari Febe.
Sebagai wakil Indonesia, Lindaweni harus menjalani latihan intens di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Apalagi, setelah disingkirkan wakil Denmark, Line Kjaersfeldt, di putaran pertama Indonesia Open 2016, Lindaweni memilih fokus mempersiapkan diri menuju hajatan empat tahunan tersebut.
Advertisement
Padatnya jadwal latihan dan kebutuhan akan nutrisi memaksa Lindaweni menunda puasa selama bulan Ramadan tahun ini. Ia mengaku hanya berpuasa saat hari libur, saat agenda latihan tengah kosong.
Sebagai umat Islam, keputusan ini tentu sulit. Namun Lindaweni berjanji akan segera membayar utang puasa jika Olimpiade 2016 sudah berakhir. "Ya, saya memang terpaksa tak bisa menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Namun, saya akan membayarnya setelah Olimpiade 2016," katanya.