Bazar Ramadan Meriahkan Bulan Puasa di Arab Saudi

Meriahnya Ramadan di Arab Saudi dengan munculnya sejumlah bazar Ramadan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Mei 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 11:30 WIB
Ilustrasi bazar Ramadan di Arab Saudi. (AFP)
Ilustrasi bazar Ramadan di Arab Saudi. (AFP)

Liputan6.com, Jeddah - Jelang Ramadan, para keluarga umumnya menyiapkan stok makanan untuk acara iftar atau buka puasa dengan menu yang lezat. Selain itu juga mendekorasi rumah dan mempersiapkan diri untuk tarawih serta pengajian Al quran.

Pada momen tersebut, pihak supermarket mengisi penuh stok barangnya dan menawarkan produk dengan harga terbaik. Sementara masjid-masjid menjadwalkan iftar dan sahur untuk orang yang membutuhkan.

Acara-acara baru di TV juga sudah diumumkan. Seiring pemerintah Arab Saudi yang juga sibuk mengatur acara dan kegiatan untuk menguntungkan bisnis dan penduduknya.

Mal dan pusat perbelanjaan juga menyelenggarakan bazar khusus Ramadan dengan penawaran spesial selama bulan suci itu.

Seperti dikutip dari Arab News, Rabu (16/5/2018), pasar-pasar ini melayani semua aspek Ramadan, dari makanan hingga dekorasi dan barang-barang koleksi.

Banyak vendor menawarkan produk yang tidak biasa. Seringkali produk tersebut dijual di tempat serba ada, dalam satu lokasi menjual segalanya sehingga menarik perhatian seluruh anggota keluarga.

Pasar seperti itu menambah warna perayaan Ramadan.

Pasar-pasar ini biasanya didekorasi dengan gaya tradisional yang dihiasi dengan lentera dan warna-warna cerah, melambangkan kegembiraan menyambut datangnya Ramadan.

Produk Unik

Salah satu yang berjualan di bazar Ramadan adalah Sara Al-Sobaie. Ia lulusan sekolah kuliner yang mengkhususkan diri dalam pembuatan makanan penutup Eropa seperti macaron dan meringue.

Pada bazar Ramadan ini, dia menjual produk unik seperti bunga dan glitter yang dapat dimakan. Jenis makanan ini tak tersedia di Arab Saudi.

"Kami mengimpor produk yang dapat digunakan orang dalam pembuatan kue, ini sulit ditemukan di sini. Kami mencoba mengimpor dari sejumlah negara seperti Prancis," ujar Sara.

Ahmad Shareef dan Faiz Shareef yang merupakan mitra di The Honey Jar, juga menjual produk uniknya. Berupa madu dengan rasa yang tak biasa seperti ekstra manis, pedas dan jahe.

Mereka juga menyediakan madu murni tanpa zat aditif, yang sulit ditemukan di Arab Saudi. Produk tersebut diimpor dari Peshawar, Yaman dan Ethiopia.

"Kami menjual berbagai jenis madu dari berbagai belahan dunia," kata Ahmad.

"Kami saat ini memiliki tujuh jenis madu, tetapi kami berharap dapat menambahkan lebih banyak di masa depan," imbuh Ahmad.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Astronom Saudi: Sebagian Besar Negara Memulai Ramadan pada 17 Mei

Puasa Ramadan (iStockphoto)
Ilustrasi Puasa Ramadan (iStockphoto)

Hampir semua negara akan memulai Ramadan pada Kamis, 17 Mei. Demikian menurut astronom dari Arab Saudi.

"Saya percaya bahwa 99 persen negara Arab dan Muslim akan mengumumkan bahwa Kamis 17 Mei akan menjadi hari pertama bulan suci," kata Mohammad Oda, Kepala Pusat Astronomi Internasional, kepada media Saudi Sabq, seperti dikutip dari Gulf News, 8 Mei 2018.

Oda menambahkan, ramalannya berdasar pada fakta-fakta astronomi.

Sementara itu, pada Minggu lalu, Oman telah mengumumkan bahwa hari pertama Ramadan di negara mereka juga jatuh pada 17 Mei.

Hampir semua negara akan memulai Ramadan pada Kamis, 17 Mei. Demikian menurut astronom dari Arab Saudi.

"Saya percaya bahwa 99 persen negara Arab dan Muslim akan mengumumkan bahwa Kamis 17 Mei akan menjadi hari pertama bulan suci," kata Mohammad Oda, Kepala Pusat Astronomi Internasional, kepada media Saudi Sabq, seperti dikutip dari Gulf News, 8 Mei 2018.

Oda menambahkan, ramalannya berdasar pada fakta-fakta astronomi.

Sementara itu, pada Minggu lalu, Oman telah mengumumkan bahwa hari pertama Ramadan di negara mereka juga jatuh pada 17 Mei.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya