Liputan6.com, Jakarta - Sahur merupakan bagian tak terpisahkan dari umat Muslim ketika bulan suci Ramadhan. Biasanya dilakukan di pukul 03:00 hingga 04:00 dini hari sebelum akhirnya memasuki masa Imsak dan akhirnya masuk waktu Subuh.
Namun sayangnya, kebiasaan buruk kita setelah Imsak yaitu langsung kembali tidur. Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari FKUI/RSCM, ini adalah hal yang kurang baik.
Baca Juga
"Ada sebagian orang Muslim yang langsung tidur setelah sahur. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung balik arah kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna atas mereka," ujar dr. Ari dalam uraian pers 'Waspadai Refluks Asam Lambung Selama Berpuasa' persembahan Phillips Indonesia.
Advertisement
Selain itu ada kebiasaan buruk lain yang juga sering dilakukan pada saat Ramadan yaitu makan terlalu berlebihan pada saat berbuka diikuti dengan merokok. "Dengan melakukan ini, Anda sebenarnya meningkatkan risiko untuk terjadinya masalah pada lambung seperti dispepsia dan terutama jika Anda sudah mempunyai penyakit maag sebelumnya," tambah dr.Ari.
Penyakit lambung bukanlah hal sepele lho, Ladies. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah penyakit pencernaan yang paling umum terjadi di dunia yang diderita lebih dari 10-20 persen populasi orang dewasa. Dari studi berbasis populasi, prevalensi GERD berbasis gejala di Asia Timur adalah 2,5 persen -4,8 persen sebelum tahun 2005 dan 5,2 persen-8,5 persen dari tahun 2005 sampai 2010.
Di Asia Tenggara dan Barat, prevalensimya mencapai 6,3 persen -18,3 persen setelah tahun 2005, jauh lebih tinggi daripada angka di Asia Timur. Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki data epidemiologi lengkap mengenai kondisi ini.
Gejala GERD
Gejala khas dari GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal, atau disebut juga sebagai heartburn. Namun, kriteria GERD yang berbeda telah dipublikasikan dari seluruh dunia termasuk di Asia, dengan frekuensi gejala yang berbeda, dari seminggu sekali sampai bahkan setahun sekali. Selain itu, belum ada konsensus yang yang membedakan GERD dari dispepsia.
Heartburn yang berhubungan dengan GERD biasanya dialami setelah makan. Ada juga gejala GERD lainnya termasuk suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari. GERD adalah penyebab umum batuk yang tidak dapat dijelaskan.
Tidak jelas bagaimana GERD menyebabkan atau memperparah batuk, atau bagaimana asma dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobatinya dapat memperburuk GERD, menyebabkan peningkatan air liur mendadak, bau mulut, sakit telinga, dan nyeri dada.
Sumber: Vemale
Reporter: Zika Zakiya
Advertisement