Rahasia Besar di Balik Tradisi Bersalaman Saat Lebaran

Lantas apa makna dan keutamaan simbol perdamaian seluruh umat manusia itu versi islam ?

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Jun 2018, 22:40 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 22:40 WIB
ilustrasi jemaah pengajian menunggu giliran salaman
ilustrasi jemaah pengajian menunggu giliran salaman (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Tradisi bersalaman dengan mengulurkan tangan kita kepada yang lain, saat idul fitri tiba seolah menjadi bagian tak terpisahkan. Lantas apa makna dan keutamaan simbol perdamaian seluruh umat manusia itu versi Islam ?

“Pesan pertama dengan bersalaman itu adalah menyebarkan nilai kedamaian,” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, KH Cecep Jaya Karama, Kamis (14/6/2018).

Cendekia muda asal Garut itu mengatakan, tradisi bersalaman telah menjadi bagian hidup baginda Rasulullah selama menyebarkan Islam. Tak mengherankan, banyak kaum atau raja suatu bangsa, masuk Islam tidak dengan peperangan.

”Kita tahu bahwa makna asal dari salaman itu dalam bahasa Arab adalah salam atau peace atau damai,” kata dia.

Dengan bersalaman ini kata dia, seseorang telah menampakkan adanya rasa saling mencintai, saling memaafkan, menunjukkan rasa aman, kedamaian dan kasih sayang.

Dan sebaliknya seorang yang enggan dan tidak membiasakan bersalaman kepada sudaranya, maka akan terkesan angkuh, egois. “Mungkin saja ada rasa dendam, sedang bertengkar, tidak mau akur, bahkan bermusuhan,” kata dia.

Kedua, makna dan keutamaan bersalaman adalah sebagai simbolisasi saling memaafkan dan saling menghalalkan atau istilahnya halal bi halal. “Makna ketiga tentu sebagai ekspresi dari komitmen untuk saling menjaga, saling membantu dan bersatu,” kata dia.

Cecep menambahkan, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Barra’ bin Azib dari Abu Dawud dan Tarmidzi, disebutkan bahwa mushafahah atau bersalaman dapat melebur dosa.

“Bila seorang muslim bertemu, kemudian ia mengucapkan salam dan berjabat tangan, maka Allah SWT akan mengampuni dosa kedua orang tersebut, hingga mereka berpisah,” kata dia.

Bahkan dalam riwayat Hudzaifah bin al-Yaman, Rosulullah bersabda, seorang muslim yang saling bertemu dan mengucapkan salam, kemudian berjabat tangan, maka dosa-dosanya akan berguguran, sebagaimana gugurnya daun-daun pepohonan yang kering.

“Jadi rugi besar jika dalam momen lebaran ini masih ada yang tidak mau bersalaman,” ujar dia mengingatkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya