Keutamaan Puasa Sunah 6 Hari di Bulan Syawal

Bulan suci Ramadan 1439 Hijriah hampir berakhir, tibalah hari kemenangan di bulan Syawal. Bagi Anda yang mengharapkan kemuliaan setelahnya, jangan lupa puasa sunah enam hari di bulan itu.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Jun 2018, 22:40 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 22:40 WIB
Al-Quran, kitab suci umat islam yang sering dibaca selama Ramadan
Alquran, kitab suci umat Islam yang sering dibaca selama bulan Ramadan dan Syawal. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Bulan suci Ramadan 1439 Hijriah hampir berakhir, tibalah hari kemenangan di bulan Syawal. Bagi Anda yang mengharapkan kemuliaan setelahnya, jangan lupa puasa sunah enam hari di bulan itu.

"Keutamaannya sama dengan puasa satu tahun penuh ke depan," ucap Kiai Haji Cecep Jaya Karama, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, Senin sore, 11 Juni 2018.

Menurutnya, puasa sunah enam hari di bulan Syawal dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan HR Muslim, Rasulullah mengatakan, jika orang yang telah melakukan puasa Ramadan dianjurkan melanjutkannya dengan puasa sunah enam hari setelahnya.

"Maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun," katanya.

Bahkan penjelasan lebih rinci dijabarkan dalam Kitab Syarah Sahih Muslim yang ditulis oleh Imam Nawawi juz 7 halaman 56, Rasulullah mengatakan, "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun."

Dalam pelaksanaannya, Kiai Cecep menilai jika puasa sunah bulan Syawal lebih utama jika dilakukan secara berurutan sejak hari kedua Syawal hingga enam hari ke depannya.

"Namun andaikan dilakukan dengan dipisah-pisah atau dilakukan di akhir bulan Syawal pun juga masih mendapatkan keutamaan sebagaimana hadis di atas," ujarnya.

Kiai Cecep mengatakan pula, berdasarkan Syarah Nawaawi 'ala Muslim juz 7 halaman 56 disebutkan, alasan menyamakan pahala enam hari Syawal dengan puasa setahun lamanya berdasarkan nilai pahala kebaikan yang diberikan dilipatkan hingga 10 kali ganjaran (1 bulan Ramadan, 30 hari x 10 = 300 hari).

Adapun 6 hari di bulan Syawal menyamai dua bulan lainnya (6 x 10 = 60 hari atau 2 bulan). "Jadi total 360 hari kita mendapatkan pahala puasa," KH Cecep Jaya memaparkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya