Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, tenda untuk jemaah calon haji Indonesia di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah hampir siap digunakan.
"Mendekati 100 persen dan tinggal membenahi sedikit fasilitas-fasilitas pendukung," ujar Lukman, seperti dilansir Antara, Minggu (19/8/2018).
Baca Juga
Lukman yang juga Amirul Hajj Indonesia meninjau arena Armuzna, seperti fasilitas untuk mabit, dapur, perlengkapan kesehatan, toilet, karpet, pendinging ruangan, dan sarana prasarana terkait lainnya.
Advertisement
Menurutnya, sebanyak 204 ribu jemaah calon haji reguler Indonesia akan menempati tenda-tenda yang disediakan oleh 70 maktab atau unit pengelola fasilitas jemaah dari pihak Arab Saudi.
"Masing-masing maktab memiliki tenda dengan jumlah bervariasi yaitu 20-30 kamp. Sementara itu, setiap maktab mengelola sekitar 2 ribu sampai 3 ribu jemaah calon haji," ucapnya.
Khusus untuk fasilitas kesehatan, lanjut Lukman, memerlukan sarana yang berbeda dengan tenda jemaah sehat.
Tenda kesehatan, kata dia, dirancang agar ruangannya relatif dingin, lantai dasar dilapisi triplek, dan ruangan lebih rapat agar debu tidak mudah masuk dan tidak mempengaruhi pasien jemaah calon haji yang sakit.
"Ini agar layaknya pos kesehatan, orang sakit butuh kesejukan," kata Lukman.
Untuk fasilitas dapur, Lukman mengatakan, bahan bakar menggunakan kayu guna menghindari risiko kebakaran. Menurutnya, kayu cenderung lebih aman dari gas dan minyak.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Siapkan Musala dan Tenda
Selanjutnya, kata Lukman, untuk musala di Armuzna, dirancang terpisah antara laki-laki dan perempuan sebagaimana tenda jamaah yang digunakan untuk mabit.
"Musala dipisah laki perempuan ada dua tenda besar depan untuk pria belakang perempuan," kata dia.
Adapun fasilitas pendingin tenda, lanjut Lukman, diatur agar jemaah tidak merasa gerah di dalam tenda tersebut. Dia mengatakan, di tenda jemaah saat ini dirancang sedemikian rupa sehingga tahan terhadap angin kencang, ruangan lapang, lebih nyaman dan tahan api.
Tenda jenis ini tergolong baru karena baru dipakai mulai pada penyelenggaraan haji tahun lalu. Sedangkan fasilitas AC memang tergolong tidak banyak ada di tenda jamaah Indonesia karena memang disengaja agar tenda tidak boros konsumsi listrik.
Sebagai kompensasinya, tenda jemaah dilengkapi dengan kipas angin air (mist fan) sehingga bisa menjaga ruangan kamp memiliki suhu yang ideal di tengah teriknya matahari di Arab Saudi.
Advertisement