Liputan6.com, Jakarta - Usai puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), cukup banyak jemaah Indonesia yang mengalami kelelahan fisik. Kelelahan ini mengakibatkan tidak sedikit jemaah yang terserang batuk dan gangguan pernafasan lainnya.
Di beberapa masjid di Makkah, tidak terkecuali Masjidil Haram, fenomena batuk antarjemaah bahkan menjadi suatu paduan suara yang seringkali terdengar.
Baca Juga
Dari tahun ke tahun, batuk dan gangguan pernafasan merupakan keluhan paling banyak yang dirasakan jemaah pascapuncak haji.
Advertisement
"Dari tahun ke tahun, memang itu yang paling sering dialami jemaah yang dirujuk ke KKHI," ujar Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Nirwan Satria, seperti dikutip dari laman www.haji.kemenag.go.id, Selasa (4/9/2018).
Saat jemaah mengalami batuk dan gangguan pernafasan, Nirwan meminta kepada jemaah untuk menyambangi dokter yang ada di kloter. Dari situ, kata dia, jemaah haji bisa berkonsultasi.
Menurutnya, dengan adanya fenomena batuk ini, KKHI mengeluarkan lima imbauan. Imbauan pertama, kata Nirwan, jemaah haji diminta memperbanyak minum. "Jangan sampai kering kerongkongan. Dan jangan minum air dingin," ucapnya.
Kedua, lanjut Nirwan, jemaah diminta untuk selalu mengenakan masker. Menurutnya, ini penting agar jemaah tidak langsung menghirup debu di luar. Di sisi lain, kata dia, potensi menularkan batuk juga bisa ditekan.
"Ketiga istirahat yang cukup. Keempat jemaah haji diminta untuk menjaga stamina agar tetap fit, caranya, dengan melakukan gerakan ringan di pagi hari. Dan kelima, rutin minum obat yang telah diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan di kloter," pungkas Nirwan.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: