Liputan6.com, Jakarta Ketika menjalankan ibadah puasa Ramadan, orang yang sedang menjalankannya akan menghadapi perubahan pada pola makannya. Dimana yang biasanya bisa makan tiga kali sehari, akan berubah saat puasa yang hanya bisa makan dan minum ketika buka puasa dan sahur.Â
Baca Juga
Nah, saat waktu berbuka dan sahur tiba tak jarang beberapa orang kerap mengonsumsi segala macam makanan yang mereka sukai dan inginkan.
Advertisement
Maka tak heran, saat waktu berbuka puasa dan sahur akan mengonsumsi apapun secara berlebihan. Padahal mengonsumsi apapun secara berlebihan tidaklah baik. Terlebih soal mengonsumsi makanan pedas saat berbuka puasa dan sahur.
Ya, mengonsumsi atau menikmati makanan pedas memang memberikan kelezatan tersendiri. Namun kamu jangan mengonsumsinya secara berlebihan, karena akan memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh.
Ya, mengonsumsi makanan pedas saat buka puasa dan sahur akan menimbulkan masalah kesehatan pada tubuhmu. Berikut ini, Liputan6.com, Rabu (22/5/2019) telah merangkum beberapa risiko penyakit yang perlu diwaspadai saat kamu mengonsumsi pedas secara berlebihan ketika buka puasa dan sahur.
Iritasi Kerongkongan
Ketika kamu mengonsumsi makanan yang sangat pedas. Maka lidah kamu akan mengirimkan sinyal nyeri kepada otak. Kemudian otak menanggapinya dengan rasa mual, sakit perut, hingga muntah. Hal ini merupakan respon normal dari perut untuk mengeluarkan apa saja yang dianggap berbahaya bagi tubuh.
Saat muntah, perut akan mengeluarkan makanan yang dicerna beserta asam lambung. Jika hal ini berkali-kali terjadi pada kerongkongan, maka dapat memicu iritasi bahkan luka pada kerongkongan. Akibatnyam kerongkongan akan terasa nyeri dan tidak nyaman selama puasa.
Advertisement
Risiko Mengalami Gastritis
Kebanyakan makan pedas juga bisa menyebabkan gastritis. Merupakan sebuah peradangan atau pembengkakan yang terjadi di lambung. Gejala yang kerap muncul saat mengalami sakit ini adalah mual, muntah, dan diare.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dapat merusak dinding lambung. Karena makanan pedas dapat memicu meningkatnya asam lambung yang dapat menyebabkan keruskan pada dinding lambung.
Memperparah Gejala Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan luka yang terbentuk pada bagian dalam dinding perut dan bagian atas usus halus. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Heliobacter pylori atau konsumsi aspirin dan obat-obatan antiperadangan dalam jangka waktu panjang.
Memang, makanan pedas bukan merupakan penyebab dari timbulnya tukak lambung. Namun gejalanya akan bertambah parah jika kamu sering makan pedas saat sahur dan buka puasa.
Advertisement
Menyebabkan Diare
Kandungan capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat. Hal ini mengakibatkan usus besar menjadi tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur dari feses nantinya akan padat.
Diare juga akan membuat tubuh kamu kehilangan cairan. Padahal selama menjalankan puasa, asupan cairan saja sudah berkurang. Jika kondisi ini berkepanjangan. Maka akan mengakibatkan dehidrasi.
Risiko Sakit Kepala
Terlalu sering mengonsumsi pedas juga akan membuat kamu sering mengalami sakit kepala. Hal ini secara tidak langsung merupakan pengaruh dari asam lambung yang meningkat ketika mengonsumsi pedas.
Kamu tetap bisa mengonsumsi makanan pedas ketika buka puasa dan sahur, namun dalam jumlah atau porsi yang sewajarnya. Karena sebenarnya kandungan capsaicin yang menimbulkan pedas dari cabai ini bermanfaat bagi kesehatan.
Namun perlu diingat, untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Apalagi bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit pada saluran pencernaan. Perlu membatasi jumlah konsumsi pedas.
Advertisement