Liputan6.com, Jakarta Air zam-zam adalah air terbaik yang ada di bumi, pemuas dahaga, obat segala penyakit, cocok di perut, berkhasiat sesuai dengan apa yang diinginkan. Kemudian penenang pikiran, penguat hati, minuman orang-orang mulia dan juga para jemaah haji dan umrah.
Kata zam-zam berasal dari perkataan malaikat Jibril atau zamzamah Jibril. Dikatakan pula kata zamzam berasal dari suara jauh yang menggema dan berkesinambungan layaknya petir.
Dilansir dari buku Rujukan Utama Haji & Umrah karya Ablah Muhammad al-Kahlawi inilah keutamaan air zam-zam yang disebutkan pada hadits, antara lain :
Advertisement
1. Rasullah Saw bersabda, "sebaik-baik air di muka bumi ini ialah air zam-zam.
2. Beliau bersabda, "Siapa yang mengelilingi kakbah sebanyak tujuh kali (tawaf), shalat di belakang maqam Ibrahim, dan meminum air zamzam niscaya akan diampuni semua dosanya.
3. Beliau bersabda, "Air zam-zam itu berkhasiat sesuai dengan apa yang diniatkan
4. Beliau bersabda, "Air zam-zam itu berkhasiat sesuai dengan apa yang diniatkan. Jika engkau meminumnya dengan niat meminta kesembuhan maka Allah akan menyembuhkanmu, dan jika engkau meminumnya dengan niat agar dahagamu hilang maka Allah akan menghilangkan dahagamu. Ia adalah galian Jibril dan siraman Allah kepada Ismail."
5. Beliau bersabda,"Meminum air zam-zam sampai puas bisa menghilangkan kemunafikan."
6. Beliau bersabda, "Yang membedakan kita dengan orang-orang munafik ialah bahwa mereka tidak meminum dan merasakan air zam-zam sampai puas."
7. Rasullah bertanya kepada Abu Dzarr al-Ghifari, "Sejak kapan engkau di sini?" Abu Dzarr menjawab "Aku di sini semenjak 30 hari yang lalu?"
Beliau bertanya, "Lalu,siapa yang meberimu makan?" Abu Dzarr menjawab, "Aku tidak memakan apa-apa selain air zamzam." Beliau lalu bersabda, "Ia mengandung banyak berkah dan bisa menghilangkan rasa lapar."
8. Beliau bersabda, "Melihat air zam-zam adalah ibadah,ia bisa menghapus berbagai dosa dan kesalahan,dan salah satu keutamaanya ialah bahwa barangsiapa yang memercikkannya ke kepala tiga kali maka dia tidak akan terkena penyakit."
Â
(Desti Gusrina)