Liputan6.com, Jakarta Jadwal buka puasa hari ini Selasa 5 Mei 2020 adalah jadwal penting yang harus diketahui saat berpuasa. Meski saling berdekatan, tak menutup kemungkinan jika jadwal buka puasa hari ini Selasa 5 Mei 2020 akan berbeda walau hanya selang beberapa menit.
Baca Juga
Advertisement
Dengan mengetahui jadwal buka puasa hari ini Jumat Selasa 5 Mei 2020 Anda dapat menyegerakan berbuka secara tepat waktu. Dalam agama Islam, puasa dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci Alquran.
Tak hanya puasa, berkah Ramadan dapat diraih dari ibadah sunah. Banyak amalan dan perbuatan yang dapat dilakukan untuk mencari berkah di bulan Ramadan. Amalan tersebut dapat berupa sedekah, membaca Alquran, berzakat, dan amalan lainnya. Hanya dengan melakukan amalan-amalan tersebut, Anda sudah mendapat limpahan pahala bulan Ramadan.
Berikut jadwal buka puasa hari ini Selasa 5 Mei 2020 dan kegiatan mencari berkah di bulan Ramadan selain puasa yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/5/2020).
Jadwal buka puasa hari ini Selasa 5 Mei 2020
Berikut jadwal buka puasa hari ini Selasa 5 Mei 2020, 12 Ramadan 1441 H di kota-kota besar Indonesia dirangkum dari laman Kementrian Agama Republik Indonesia:
Banda Aceh 18:49 WIB
Medan 18:33 WIB
Padang 18:21 WIB
Pekanbaru 18:18 WIB
Palembang 18:01 WIB
Bandung 17:49 WIB
Jakarta 17:49 WIB
Yogyakarta 17:33 WIB
Semarang 17:33 WIB
Surabaya 17:24 WIB
Pontianak 17:46 WIB
Banjarmasin 18:21 WITA
Denpasar 18:13 WITA
Makassar 18:00 WITA
Palu 18:03 WITA
Mataram 18:09 WITA
Kupang 17:37 WITA
Ambon 18:26 WIT
Sorong 18:17 WIT
Jayapura 17:38 WIT
Advertisement
Kegiatan mencari berkah di bulan Ramadan selain puasa
Salat Malam
Pada malam tiap bulan Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah salat malam atau yang biasa disebut dengan salat Tarawih. Salat Tarawih dilakukan usai salat isya dan dapat dilakukan secara sendiri atau berjamaah.
Pahala dari salat tarawih dijelaskan pada hadis Rasul yang berbunyi:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadan (salat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (Hadis Riwayat Bukhari nomor 37 dan Muslim nomor 759)
Membaca Alquran
Ramadan merupakan bulan yang mulia. Pada bulan ini, Alquran diturunkan. Seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185,
"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda)."
Membaca Alquran di bulan Ramadan akan menambah pahala yang berlimpah. Membaca Alquran juga merupakan sunah Rasul yang dikerjaan saat Ramadan.
I’tikaf
I’tikaf dalam konteks ibadah Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya.
Itikaf saat bulan Ramadan dijelaskan dalam hadis:
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Kegiatan mencari berkah di bulan Ramadan selain puasa
Sedekah
Rasulullah pernah bersabda bahwa waktu terbaik untuk bersedekah ialah di bulan Ramadhan. Sebab di bulan Ramadan kamu bisa merasakan, bahwa tidak semua orang mendapat kemudahan seperti yang kamu miliki. Sedekah membuat orang lebih dapat bersyukur atas apa yang telah dimilikinya.
Semangat Rasulullah dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Alquran kala itu.
Berzakat fitrah
Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Salat Idul fitri. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum salat, maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah salat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah." (Hadis Riwayat Abu Daud nomor 1609 dan Ibnu Majah nomor 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan)
Advertisement