Quraish Shihab: Mengapa Para Ulama Berbeda Pendapat Memaknai Al-Quran?

Menurut Ouraish Shihab, ada satu kata dalam Al-Quran yang mengandung makna yang bertolak belakang, sehingga lahir ada perbedaan dalam ketetapan hukum.

oleh Maria Flora diperbarui 13 Mei 2020, 16:20 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 16:09 WIB
Mutiara Hati Quraish Shihab - Sebab-Sebab Perbedaan
Mutiara Hati Quraish Shihab - Sebab-Sebab Perbedaan (Foto:Liputan6/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta Mengapa terjadi perbedaan di antara para ulama menyangkut ajaran Islam?

Menurut Quraish Shihab penyebabnya adalah Al-Quran dan sunah nabi. Pada saat Al-Quran diibaratkan sebagai berlian, ia akan memancarkan cahaya di setiap sudutnya.

"Saat seseorang memandang dari sudut A, dia bisa melihat pancaran cahaya. Yang berbeda saat dilihat oleh orang lain dari sudut yang lain," papar Quraish Shihab. 

Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa Al-Quran merupakan hidangan Allah. Semakin kaya seseorang, maka semakin beragam hidangannya.

"Allah Maha Kaya. Sehingga hidangannya yang dapat ditarik dari Al-Quran dan sunah dapat beragam dan tidak harus dipertentangkan," ucap cendekiawan ini. 

Al-Quran menjadi penyebab terjadinya perbedaan-perbedaan itu. Karena kata yang digunakan Al-Quran bisa mengandung beberapa makna. Bisa juga mengandung makna hakiki dan metafora.

Bahkan, menurut Ouraish Shihab, ada satu kata dalam Alquran yang mengandung makna yang bertolak belakang, sehingga lahir ada perbedaan dalam ketetapan hukum.

"Demikian juga dalam hadis-hadis nabi. Apalagi Nabi Muhammad SAW hidup di tengah umatnya selama 23 tahun. Praktik ibadah dan ketetapan hukum-Nya dapat berbeda-beda," urai Quraish Shihab. 

Menurut dia, hal ini bisa disebabkan karena kondisi sosial yang berkembang atau bisa juga karena firman Allah diterjemahkan dengan cara melaksanakan tata cara ibadah yang berbeda-beda. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya