Quraish Shihab: Konsekuensi Menolak Syariat, Seseorang Dinilai Non-muslim

Menurut Quraish Shihab, syariat adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah yang berfungsi mengatur hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Allah SWT.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Apr 2021, 11:51 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 11:49 WIB
Mutiara Hati Quraish Shihab - Jangan Lakukan
Mutiara Hati Quraish Shihab - Jangan Lakukan (Foto:Liputan6/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta Quraish Shihab mengatakan syariat dari segi pengertian bahasa artinya jalan menuju sumber air.

"Kalau manusia dalam kehidupannya membutuhkan air untuk kelanjutan hidup dari segi fisik, maka syariat dari segi agama dibutuhkan untuk kebutuhan hidup rohani," jelas cendekiwan muslim ini.

Lantas, apa itu syariat?

Menurut Quraish Shihab, syariat adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah yang berfungsi mengatur hubungan manusia dengan alam, sesama, Allah SWT, dan segala wujudnya.

"Dalam bahasa agama, ketentuan hukum itu dinamai amal saleh," kata Pendiri Pusat Studi Alquran ini.

Amal, lanjut Quraish Shihab, adalah penggunaan daya. Dalam diri manusia ada daya fisik, fikir, kalbu, dan hidup. Semua daya itu berdasarkan syariat haruslah yang bermanfaat.

"Syariat ditujukan kepada manusia yang berakal, dewasa, dan sadar. Konsekuensi menolak syariat menjadikan seseorang dinilai nonmuslim. Dia tetap dinilai muslim jika menerima akidah, tetapi muslim yang durhaka dan berpotensi mendapat hukuman dari Allah SWT," kata Quraish Shihab mengakhiri renungannya.

Tonton video Quraish Shihab dalam Mutiara Hati SCTV berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya