Intip Tradisi Ramadhan yang Unik dari Seluruh Dunia

Setiap negara di seluruh dunia memiliki tradisi dan kebiasaan berbeda yang unik menjelang atau selama Ramadhan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Apr 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 15:00 WIB
Berbuka Buka Bersama di Pinggir Jalan
Muslim berdoa sebelum berbuka puasa bersama, selama bulan suci Ramadhan di pinggir jalan, di Islamabad, Pakistan, 5 April 2022. Umat Muslim di seluruh dunia menjalankan Ramadhan, di mana mereka menahan diri dari makan, minum, merokok dan seks dari fajar hingga senja. (AP Photo/Rahmat Gul)

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara di seluruh dunia memiliki tradisi dan kebiasaan berbeda yang unik menjelang atau selama Ramadhan. Budaya ini biasanya telah dilakukan turun temurun sehingga membuat banyak muslim masih melakukannya hingga kini. 

Apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasannya, seperti dikutip GDonline, Jumat (14/4/2022):

Chaand Raat- India, Pakistan dan Bangladesh

Selama hari terakhir Ramadhan, Muslim di Asia Selatan akan memenuhi jalanan. Mereka menghiasi jalan, atau sekadar berkumpul, para wanita akan mengenakan pacar atau hena dan menyiapkan makanan untuk hari Idul Fitri. Sejumlah toko juga tetap buka sampai dini hari.

Mheibes- Irak

Permainan tradisional sangat populer di Irak. Permainan ini melibatkan dua tim yang berusaha menemukan cincin yang disembunyikan oleh tim lain.

Orang-orang berkumpul untuk bermain setelah berbuka puasa dan setiap pertandingan bisa berlangsung lebih dari 12 jam. Pertandingan itu menarik ribuan penonton setiap malam.

Fanous- Mesir

Setiap tahun, Mesir menyambut Ramadhan dengan menerangi jalan-jalan, rumah, dan lingkungan dengan lentera berwarna-warni yang terkenal karena desainnya yang berbeda dan pengerjaan yang rumit. Ini adalah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan telah menjadi simbol bulan suci di dunia Arab. 

 


Fanous- Mesir

20160529-Lampu Fanus jadi Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Mesir-Kairo
Lampu fanus, lentera tradisional khas yang dijual selama Ramadan, di distrik Saida Zeinab di Ibu Kota Kairo, 29 Mei 2016. Fanus selain sebagai ungkapan kegembiraan akan tibanya bulan Ramadan, juga melambangkan sumber cahaya. (MOHAMED EL-Shahed/AFP)

Setiap tahun, Mesir menyambut Ramadhan dengan menerangi jalan-jalan, rumah, dan lingkungan dengan lentera berwarna-warni yang terkenal karena desainnya yang berbeda dan pengerjaan yang rumit. Ini adalah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan telah menjadi simbol bulan suci di dunia Arab. 

Gergaoun- Timur Tengah

Disebut dengan berbagai nama, Gergaoun dirayakan pada hari ke-15 Ramadhan di banyak negara Teluk. Anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan membawa tas anyaman warna-warni, pergi dari rumah ke rumah di lingkungan mereka dan bernyanyi dengan imbalan kacang dan permen.

Nafar- Maroko

Nafar (pemain tanduk) melewati jalan-jalan Maroko memainkan instrumen mereka untuk membangunkan orang-orang untuk sahur (makan sebelum fajar).

Tradisi ini dalam identitas budaya Maroko sangat diandalkan oleh banyak orang agar bangun tepat waktu.

Infografis tradisi bersih-bersih sambut Ramadan
Infografis Sejumlah daerah memiliki tradisi 'bersih-bersih diri' dengan cara mandi menyambut Ramadan (dok. Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya