Liputan6.com, Jakarta Setiap negara di seluruh dunia memiliki tradisi dan kebiasaan berbeda yang unik menjelang atau selama Ramadhan. Budaya ini biasanya telah dilakukan turun temurun sehingga membuat banyak muslim masih melakukannya hingga kini.Â
Apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasannya, seperti dikutip GDonline, Jumat (14/4/2022):
Baca Juga
Chaand Raat- India, Pakistan dan Bangladesh
Advertisement
Selama hari terakhir Ramadhan, Muslim di Asia Selatan akan memenuhi jalanan. Mereka menghiasi jalan, atau sekadar berkumpul, para wanita akan mengenakan pacar atau hena dan menyiapkan makanan untuk hari Idul Fitri. Sejumlah toko juga tetap buka sampai dini hari.
Mheibes- Irak
Permainan tradisional sangat populer di Irak. Permainan ini melibatkan dua tim yang berusaha menemukan cincin yang disembunyikan oleh tim lain.
Orang-orang berkumpul untuk bermain setelah berbuka puasa dan setiap pertandingan bisa berlangsung lebih dari 12 jam. Pertandingan itu menarik ribuan penonton setiap malam.
Fanous- Mesir
Setiap tahun, Mesir menyambut Ramadhan dengan menerangi jalan-jalan, rumah, dan lingkungan dengan lentera berwarna-warni yang terkenal karena desainnya yang berbeda dan pengerjaan yang rumit. Ini adalah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan telah menjadi simbol bulan suci di dunia Arab.Â
Â
Fanous- Mesir
Setiap tahun, Mesir menyambut Ramadhan dengan menerangi jalan-jalan, rumah, dan lingkungan dengan lentera berwarna-warni yang terkenal karena desainnya yang berbeda dan pengerjaan yang rumit. Ini adalah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan telah menjadi simbol bulan suci di dunia Arab.Â
Gergaoun- Timur Tengah
Disebut dengan berbagai nama, Gergaoun dirayakan pada hari ke-15 Ramadhan di banyak negara Teluk. Anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan membawa tas anyaman warna-warni, pergi dari rumah ke rumah di lingkungan mereka dan bernyanyi dengan imbalan kacang dan permen.
Nafar- Maroko
Nafar (pemain tanduk) melewati jalan-jalan Maroko memainkan instrumen mereka untuk membangunkan orang-orang untuk sahur (makan sebelum fajar).
Tradisi ini dalam identitas budaya Maroko sangat diandalkan oleh banyak orang agar bangun tepat waktu.
Advertisement